06

4.3K 283 4
                                    

Happy reading...
__________

Hari ini Taehyung sudah di perbolehkan pulang ke rumah, ia sudah merasa baikan. Senang rasanya tak mendekam di rumah sakit lagi, tapi ada yang lebih Seokjin saat ini bersama dengan nya.
"Hyung .... senang sekali rasanya bisa keluar dari sana.."

Seokjin mengusak surai Taehyung "makanya jaga kesehatan mu, ssaeng. " dan Taehyung memejamkan matanya guna merasakan sentuhan sang kakak yang ia rindukan.

"Ah iya, Taetae.. kau ingat paman Siwon?" Tanya Seokjin
"Um! Paman supir Appa kan, hyung? Memang kenapa dengan paman siwon ...?" Balas Taehyung

"Setelelah dua tahun istirahat. Ia akan bekerja lagi dengan kita.. dan sekarang ia sedang diperjalanan menjemput kita." Jelas Seokjin, sedangkan Taehyung tampak senang.

Paman Siwon atau nama lengkapnya Park Siwon adalah supir keluarga Kim, ia bekerja sejak usianya 19 tahunan dengan Tn. Kim Seung Hoon.  Dan dua tahun lalu ia minta berhenti bekerja karena ada urusan pribadi. Dan sekarang Seokjin memintanya untuk kembali bekerja dan tentunya kedua adiknya akan senang. Apalagi Jungkook.

Tiin..tiin..
Itu suara klakson mobil yang di tumpangi seorang namja tampan berusia 40 han. Meski usia nya lumayan cukup tapi wajahnya tampan seperti idol boyband terkenal di Korea.
Namja itu keluar dari mobil melambaikan tangan pada Seokjin juga Taehyung .

"Pamaaaan.......Tae rindu paman!" Seru Taehyung sembari memeluk erat tubuh Siwon.
"Paman juga rindu padamu, Tae.." balas Siwon memeluk Taehyung.
Seokjin menghampiri mereka sembari tersenyum hangat.

"Jin, Kookie mana? Paman rindu sekali padanya.." ujar Siwon yang masih memeluk Taehyung.
"Kookie ada kelas, Paman. Sekarang dia sedang bersama Hoseok. Dan kau Tae, lepaskan paman Siwon kita pulang.."

Segera Taehyung melepas pelukannya dari sang paman, di dalam mobil seperti biasa anak itu ingin bermanja pada sang kakak. Kini ia sedang tiduran di atas paha Seokjin tak lupa tangan sang kakak ia arahkan pada surai miliknya agar mengelus elus.

"Ternyata Taetae.. masih manja ya. " ucap Siwon
"Masih paman. Bocah kesayanganku memang selalu manja .. "timpal Seokjin
"Itu terserah Tae dong. Ihhh... hyung elus elus kepala Tae! Jangan berhenti sampai Tae tidur!" Seru nya dengan mempoutkan bibir cherry nya.
Tampak sangat lucu, bahkan paman Siwon dan Seokjin tertawa terbahak melihat Taehyung seperti itu.

Beberapa menit kemudian

Taehyung sudah tertidur bahkan suara halusnya terdengar. Mereka masih dalam perjalanan pulang
"Jin, bagaimana keadaan Kookie? Apa sudah ada perkembangan?" Tanya Siwon

"Masih sama paman... " lirih Seokjin
"Maafkan paman ya. Waktu itu paman cuti dua hari, jadi paman tak bisa melindungi orangtua kalian. Semua itu kesalahanku.." Siwon berujar dengan rasa bersalah
Seokjin menggelengkan kepalanya, ia tak terima dengan pernyataan namja yang sudah sangat ia kenal.
"Tidak paman. Paman tak salah sama sekali.. ini adalah takdir. Jadi berhentilah menyalahkan diri paman. Bagi kami paman itu seperti pengganti Appa, sifat paman dan Appa hampir sama.. kita adalah keluarga. Kejadian 10 tahun itu adalah takdir.. "

Siwon mengangguk setuju, ia tahu jika dirinya bersalah karena tak bisa melindungi majikannya. Padahal majikan nya begitu baik padanya, bahkan Siwon tinggal di rumah keluarga Kim hingga ia menikah di usia 23 tahun dan memiliki seorang putra.

Sesampainya di rumah
Seokjin menggendong Taehyung, ia tak tega jika harus membangunkan bocah itu.

"Hyuuuungiee..!" Sahut Jungkook menghampiri kedua kakaknya
"Eh? Taetae hyung tidur?"

"Iya. Sebentar ya, hyung akan memindahkan Taetae ke kamarnya" ujar Seokjin.

Jungkook mengangguk lucu, tiba-tiba ia melihat seorang namja tampan menghampirinya. Jungkook mengerutkan dahinya dan menatapnya tanpa berkedip.
Namja itu tersenyum lalu mengusak surai hitamnya.
"Kookie lupa ya pada paman?"

"Ah! Paman Siwon!! Woahh.. Kookie rindu pamannnnn~~ " Jungkook segera memeluknya setelah ingat pada namja yang punya sejarah bersamanya.

Jungkook itu memang sangat manja pada Siwon selain Seokjin. Baginya kedua namja itu adalah harta yang berharga, termasuk Taehyung.

Tiba-tiba
Ceklek~~

"Kami pulang~"
Seru Soobin dan kedua orangtuanya
"Eh? Ada tamu?" Soobin melirik Siwon yang masih memeluk Jungkook.

"Tamu? Siapa..So-- KAU!!" ucap Kim Ji Seop pelan tapi tiba-tiba saja Ji Seop emosi melihat Siwon.
Siwon melepaskan pelukannya dari Jungkook lalu menatap serius pada Ji seop.

"APA YANG KAU LAKUKAN DISINI? HAH?!!! BRENGSEK!!" teriak Ji Seop seraya menarik baju Siwon dan bersiap memukulnya.
Jungkook sudah menangis histeris melihat kedua lelaki itu bertengkar. Ingat? Jungkook trauma kekerasan.

Seokjin segera menggendong Jungkook membawanya ke kamar di ikuti Hoseok yang sedari tadi diam.

"Hiks...hiks.. andwe..! Andwe .. eomma.. Appa... Andwe.. jebal.. HIKS.. AAAAAAKHH.. ANDWE..! "Teriak Jungkook dalam dekapan Seokjin, teriakan nya membangunkan Taehyung yang dengan segera ia menghampiri mereka.

"Hyung, Kookie kenapa?" Tanya Taehyung, Seokjin tak menjawab ia segera melepaskan pelukannya.
"Tae kau jaga Kookie disini. Hoseok, tolong hubungi Yoongi kemari.. aku harus menghentikan mereka."

"Andwe! Jangan pergi hyung.. jangan.. hiks.." pinta Taehyung dengan memegang lengan sang kakak.
"Ani.. gwenchana ssaeng, hyung akan kembali lagi." Ucapnya lalu mengecup kedua dahi adiknya.

BLAM

sementara itu

Tiffany tampak kesusahan melerai pertengkaran yang terjadi pada suaminya dan paman Siwon.

"HENTIKAN KALIAN BERDUA!!!" teriakan Seokjin berhasil membuat mereka terdiam.

Siwon tahu sifat Seokjin, dari dulu Seokjin itu menakutkan jika sedang marah. Dan hanya ia yang tahu tidak pada kedua orangtuanya atau pada adiknya.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Paman Ji seop sangat marah pada paman Siwon? Jelaskan!" Tegas Seokjin

"Tidak ada yang harus paman jelaskan, Jin. Ini masalah kita berdua saja.." balas Ji Seop menatap tajam Siwon
"Ah, itu benar Jin. Maafkan paman" balas Siwon

Seokjin memijat pelipisnya, amarah nya memuncak.
"Shit!! Apa kalian lupa jika adikku trauma dengan apa yang kalian lakukan tadi? Dan kalian bilang maaf? Kalian sanga---------"

AAAAAKHHHHHHHHHHH!!!

Ucapan Seokjin terhenti saat mendengar jeritan dari kamar adiknya. Ia segera lari menuju kamar adiknya dengan tergesah-gesah.

Brakk

Kamar adiknya seperti kapal pecah saat Seokjin datang. Ia melihat Jungkook yang menutup kedua telinganya dan menggelengkan kepalanya tak lupa jeritan-jeritan memilukan. Taehyung dan Hoseok yang disana berusaha menengkan Jungkook.

Seokjin dengan segera mendekap adik bungsunya yang saat ini meronta dan meminta ingin bertemu Ayah juga Ibunya. Bobot tubuh Jungkook tak biasa itu membuat Seokjin kesulitan menahan adiknya dalam dekapan, padahal ia juga berusaha menenangkan adiknya dengan kata-kata penenang.

Tak lama, Yoongi datang lalu menyuntikan obat penenang dan dalam sekejap Jungkook melemas lalu tertidur.

______

"Apa yang terjadi, Jin hyung? Kenapa Kookie tiba-tiba kambuh?" Tanya Yoongi yang saat ini sedang mengobati tangan Seokjin karena cakaran Jungkook.

"Paman Ji seop dan paman Siwon bertengkar di depan Kookie. Aku gagal menjadi seorang hyung yang baik. Aku gagal!" Jelas Seokjin, ada raut penyelasan diwajahnya. Ia akan selalu menyalahkan dirinya sendiri.
"Tidak, hyung. Kau jangan menyalahkan dirimu seperti itu. Yang penting saat ini Kookie bisa tenang. Maaf karna aku juga terlambat hyung"  balas Yoongi

"Ani. Berkat mu, Kookie sampai sekarang bisa seperti ini. Aku harusnya berterima kasih.. kau tak salah sama sekali, Yoongi-ah." Ucap Seokjin yang kini menunduk menatap dinginnya lantai. Yoongi kemudian memeluk temannya yang sudah ia anggap seperti kakak kandungnya.

----'
Tbc.

We Are #Wattys2019 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang