Chapter 18

3K 205 5
                                    


Di sebuah ruangan yang kosong. Terdapat tiga orang dewasa yang duduk mengelilingi meja.
Satu wanita paruh baya dengan duduk santai namun tidak dengan raut wajahnya. Wanita itu marah pada seorang namja yang tak lain adalah patner nya.

"Kenapa kau gagal hah?!!"

"Maaf.."

"Aku tak butuh maafku! Aku mau kau membawanya?!! Apa itu sangat susah hah?" Kesal wanita paruh baya yang sekarang berdiri dengan tangan letakan di pinggang nya

"Kumohon. Aku tak mau membuat dosa lagi.. kumohon.. hentikan saja, kalian sudah mendapatkan semua harta Seunghoon kan. Lalu apa yang kalian takutkan.. ? Sudahi saja semua ini.. aku lelah!" Balas namja itu , ia memang sangat lelah dengan semua ini. Ia hanya ingin bahagia bersama putra semata wayang nya.

Wanita itu menunjukan smrik nya. Lalu mengkode suami nya agar memperlihatkan sesuatu pada namja  yang berani menolaknya.
Betapa terkejutnya namja yang bernama Park Siwon itu saat melihat video berisi rekaman putra semata wayang nya yang di penuhi lembam dan luka di sekujur tubuhnya.

"Bagaimana? Masih mau menolak ku? Hm???" Wanita itu tersenyum seperti iblis.

"SIALAN!! APA YANG KAU LAKUAKAN PADA PUTRAKU?!!! "
Siwon benar-benar kesal dan marah

"Kau buta? Aku hanya memberikan kasih sayang pada putramu. " balas nya santai

"Hiksss.. aku.. mohon. Tolong lepaskan putraku.. kumohon.. hiksss.." pinta Siwon dengan bersimpuh di depan wanita itu

"Itu mudah. Kau bawa kedua keponakan tersayang ku kemari, maka aku akan melepaskan anakmu, Siwon!" Perintahnya, lalu memberikan sebuah suntikan
"Berikan ini pada mereka. Lalu kau bawa dia kemari, oke?"

Dengan terpaksa Siwon mengambil nya dari tangan wanita itu yang tak lain adalah Tiffany. Adik ipar dari Seunghoon sekaligus suami dari Jisub.

******



Seokjin sekarang dilanda rasa khawatir. Ia sudah memasangkan baju anti peluru pada kedua adiknya, Seokjin juga melarang Taehyung sekolah hari ini.

Jungkook masih tertidur pulas, sedangkan Taehyung dia sedang merasa bosan karena sang kakak yang berlebihan.

"Hyung... aku tak mau bolos lagi. Kumhon biarkan aku sekolah.. hari ini." Pinta Taehyung

"Andwae! Kau harus tetap di rumah." Balasnya tegas.

Sedangkan Seokjin sendiri tak memakai baju anti peluru itu, kenapa Tae dan Jungkook harus pakai, Tae kesal, sangat.

Tiba-tiba

Ting!

From : unknow

Datanglah sendiri ke alamat ini. Jln xxxxxx. Jika kau ingin tahu semua nya, alasan dan siapa yang membunuh kedua orangtuamu!

Seokjin terdiam melihat isi pesan itu. Haruskah ia datang,? Lalu bagaimana kedua adiknya?
Seokjin kemudian menghubungi seorang detektif untuk menjaga adiknya.
Setelah itu Seokjin menyambar jaket dan kunci mobilnya.

"Tae, nanti akan ada detektif yang kemari. Hyung harus pergi memastikan sesuatu dulu. Kau jaga adikmu oke"

Taehyung mengangguk malas. Kemudian Seokjin pergi.
Tanpa mereka ketahui, ada seseorang yang menyelinap dari jendela rumahnya dan masuk ke kamar Jungkook.

"Haishh..! Kenapa juga harus menggunakan baju ini. Sangat tak nyaman!" Gerutu Taehyung, meski begitu ia tak melepaskan baju anti pelurunya yang dilapisi baju lain.
Taehyung kemudian bermain game di ponselnya. Ya.. sekedar mengurangi rasa bosannya.

We Are #Wattys2019 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang