03

5K 358 11
                                    


"Takut paman..dan bibi..mereka jahat" lirih Jungkook pelan, tapi begitu jelas didengar Seokjin.

________

Seorang namja berbahu lebar kini sedang melangsungkan operasi pada seorang pasien korban tusukan, sebagai seorang dokter professional ia harus melakukan nya dengan baik dan fokus. Namun, hati kecil nya ada sedikit gangguan. Kata-kata Jungkook saat di mobil terus mengiang dikepala dokter muda berbahu lebar yang tak lain adalah Kim Seokjin.

Tiga jam berlalu

"Namjoon-ah, sisanya tolong selesaikan. Aku akan menemui wali pasien" ucap Seokjin kemudian menghadap dua orang pemuda
"Wali pasien.."

"Dok, bagaimana keadaan hyung saya?! Dia baik-baik saja kan? Dia tak mati kan, dok?! Katakan cepat dokter!!" Pertanyaan berrubi-tubu yang diajukan si namja yang tak lain adalah adik pasien. Rasa khawatir itu pasti ada, apalagi baju sang adik masih dilumuri darah. Mungkin ia menyaksikan kejadiannya.

Seokjin memberikan senyuman hangatnya lalu tangannya terulur untuk mengusap punggung si adik pasien "Operasinya lancar, kau tenang saja. Syukurlah tusukan pada tubuh pasien tak mengenai organ penting. Sehingga pasien akan segera sadar setelah 6 jam . Kalian tak perlu khawatir oke.."

"Terimakasih, Dokter. Terimakasih telah menyelamatkan nya" ujar namja satunya lagi sambil membungkuk.
Setelah itu Seokjin meninggalkan mereka,sebelum itu ia menepuk bahu si adik pasien pelan guna menenangkannya.
Seokjin memang dikenal sebagai dokter paling ramah pada pasiennya, selain menjadi dokter termuda ia juga pernah membiayai operasi pasienya yang mengalami kecelakaan cukup parah. Korban memiliki seorang putri kecil, namun sayangnya sang Ayah tak selamat dari kecelakaan itu dan sang ibu harus di operasi maka dari itu Seokjib bersedia membiayai biaya operasi ibu putri itu.

Ceklek

Seokjin membuka knop pintu ruangannya, terlihat seorang namja manis dan imut itu sedang meringkuk di sofa panjang tak lupa ibu jari selalu bertengger di mulutnya.
Di usap lembut surai sang adik
"Maaf.... hyungie membuat mu menunggu lama" lalu ia mengecup kening Jungkook.

"Eungh~~ hiks..hiks.." lenguh dan isakan kecil keluar dari mulut si bungsu, tampaknya ia merasa terganggu akan tidur nyenyak di tambah lagi Seokjin berusaha melepaskan jari yang dihisap Jungkook.
"Ssstttt... cupcup... jangan menangis. Sudah tidurlah lagi.. oke. Hyungie akan menemanimu..." Ujar Seokjin, ia menepuk-nepuk bokong adiknya guna memberikan kenyamanan pada adiknya. Tapi bukannya tidur,, Jungkook malah terbangun dari tidurnya.

"Eh? Kok bangun? Hyungie menggnggu ya, maaf ya sayang.." Jungkook membalasnya dengan gelengan kepala.

"Hyungie, Kookie lapar. Bolehkan Kookie makan?" Tanya Jungkook dengan wajah polosnya
Seokjin terkekeh mendengarnya, "tentu saja, sayang. Kookie mau makan apa? Hyungie akan belikan"

Jari jungkook mengetuk dagunya guna sedang berfikir
"Kookie mau.. hamburger, jajangmyeon, cheesecake, eskrim vanilla dan jus jeruk!"
"Woahh~ Kookie yakin semua makanan itu akan masuk pada perut kecilmu, hm?" Tanya Seokjin, adiknya ini memang rajanya makan.

Jungkook mengangguk yakin dengan lucu, jangan lupa senyuman menanpakan gigi kelincinya "Kan Kookie harus banyak makan biar jadi tinggi seperti Hyungie.. perut Kookie ini bisa menampung semua makanan itu lho hyungie.."

"Baiklah-baiklah. Hyungie percaya kok pada Kookie manisnya hyungie ini" balas Seokjin
"iishh.. ! Kookie itu tampan hyungie! Bukan manis!" Bantahnya, ia memang tak suka disebut-sebut 'manis' oleh kakak-kakaknya.
Akhirnya Seokjin tertawa terbahak-bahak.




Saat ini Jungkook sedang menikmati makan siangnya dengan sang kakak, Seokjin. Tak lama datang Namjoon dan Yoongi.
Min Yoongi, dia teman Namjoon dan Seokjin. Ia adalah seorang psikiater.

"Waaahhh makanan...!" Seru Namjoon menghampiri kedua kakak beradik yang dengan nikmat makan siang. Saat Namjoon akan mencomot Chesecake milik Jungkook dengan cepat si pemilik memukul tangan Namjoon.

Plak

"Aww.." ringis Namjoon sembari mengusap punggung tangannya

"Rasain tuh! Makannya jangan coba-coba, Joon" ledek Seokjin

"Uh! Kakak sama adik sama-sama pelit!" Gerutu Namjoon
Tiba-tiba, Chesecake yang tadi sempat dicomot Namjoon diberikan Jungkook
"RM hyung boleh makan Chesecake Kookie, tapi sedikit ya.. jangan dihabisin!"
Nama RM (RapMonster) adalah nama panggilan Namjoon dari Jungkook. Karena Namjoon kalo bicara kadang tak ada spasinya dan tangan Namjoon itu perusak,aneh jika ia bisa jadi dokter bedah.

Membiarkan keduanya bercengkrama, beralih pada dua orang dewasa yang kini mengobrol dengan serius.
"Sepertinya Kookie sudah bisa berkomunikasi dengan baik, Jin hyung."

"Hm. Dia sudah cukup baik sekarang... tapi.. kebiasaan itu tetap saja tak hilang. Aku takut... ketika Kookie beranjak dewasa ia tak bisa menghilangkan kebiasaan itu." Balas Seokjin. Ia takut... dan khawatir.

"Hyung, percayalah... suatu hari nanti Kookie akan sembuh. Sedikit-demi sedikit Kookie sudah mulai menunjukan perkembangannya.. jin hyung, kau jangan khawatir." Seokjin membalas nya dengan anggukan dari penjelasan Yoongi.
Ia tahu itu, tapi entah kenapa kata-kata Jungkook saat di mobil membuatnya semakin takut.

"Yoon, mungkinkah Kookie mengingat wajah pembunuh orangtua kami?" Tanya Seokjin ragu
"Maksud hyung apa?!" Yoongi terkejut mendengar ucapan Seokjin
"Paman dan Bibi baru pulang dari Taiwan hari ini. Kini sekarang mereka menginap di rumahku. Tapi.. aneh, biasanya Kookie takan rewel jika aku akan berangkat kerja.. tapi hari ini ia memaksaku untuk ikut kemari. Dan ia bilang 'Takut paman..dan bibi..mereka jahat'.
... hyung tak mengerti. Tak biasanya Kookie begitu, Yoon. Tapi jika Paman dan Bibi pelakunya, itu sangat mustahil." Jelas Seokjin dengan sesekali melihat adiknya yang sedang tertawa dengan Namjoon.

"Tapi tetap saja, hyung. Kita harus waspada.. aku takut kehadiran mereka akan membawa dampak buruk. Jujur saja, Kookie sekarang ini memiliki banyak perkembangan. Tapi jika trauma itu datang dan mengingatkan pada masa 10 tahun lalu.. aku takut Kookie akan sulit untuk mencapai sembuh, hyung."
Yoongi merasakan hal buruk akan terjadi. Ia tak ingin hal itu terjadi. Harapan Jungkook untuk sembuh semakin banyak .

"Aku akan menjaga adikku dengan baik, Yoon. Aku tak mau kejadian itu kembali.. janjiku pada orangtuaku harus aku tepati dengan baik." Balas Seokjin dengan raut wajah serius.

"Hyuuuungie~~" dengan sekejap raut wajah serius Seokjin berubah menjadi senyuman hangat ketika mendengar panggilan si adik tercintanya. Jungkook menghabur kepelukan sang kakak dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Seokjin.
"Hey~ ada apa hm? Apa Namjoon Hyung nakal lagi?" Pertanyaan Seokjin dibalas dengan anggukan Jungkook.

"Ah~ ayolah Kookie. Hyung takan mencubit pipimu lagi.. maafkan hyung ya. Nanti hyung akan membelikan mu chesecake..ya" bujuk Namjoon

Seketika, Jungkook menatap Namjoon "sungguh? RM hyung mau beliin Kookie chesecake?"
Namjoon mengangguk

"YEAYY! Kookie sayang RM hyung!" Jungkook menghamburkan pelukan pada tubuh Namjoon yang hampir saja limbung karena bobot tubuh Jungkook yang tak biasa.

Melihat Namjoon yang kewalahan akan pelukan Jungkook, Seokjin dan Yoongi tertawa terbahak-bahak .

"Kalian jahaaaaaaaaatttt....." Namjoon kesal jadinya

Tbc.

Gaje ya?
Kritik dan saran masih aku tunggu ya.... hehe..
Soalnya ini cerita pertamaku.
Penggemar Taejinkook mana suara nyaaaaa...

We Are #Wattys2019 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang