-bagian empat-
NANA melempar senyum kepada Ahjussi sopir bus sedetik sebelum pintu bus tertutup. Wanita itu lalu berjalan menyusuri jalan kecil yang mengarah ke tempat tinggalnya. Musim dingin masih belum tiba namun Nana sudah menggigil di balik sweater tebal yang dikenakan. Ia ingin cepat-cepat sampai di hasukjib dan makan malam bersama teman-temannya. Membayangkannya saja sudah membuat perut Nana keroncongan. Padahal tadi dia sudah menghabiskan dua paha ayam saat bersama Seungyoun dan Ryujin.
Langkah kakinya berbelok di dekat mini mart. Ia mempercepat langkahnya karena jalanan yang semakin sepi. Di persimpangan, ia mendengar seseorang memanggil namanya. Dada Nana berdebar. Ia menghentikan langkah. Kepalanya berputar ke sumber suara dan tersenyum lega begitu melihat Maggie berlari kecil kearahnya.
"Maggie, kau dari mana?"
"Aku dari mini mart." Ucapnya sambil menunjukkan cola yang dibelinya dalam jumlah banyak. "Yiseul eonni sudah pulang."
"Asyik. Kita akan berpesta malam ini."
Maggie menganggukkan kepalanya penuh semangat. "Ayo kita cepat pulang. Aku khawatir Misaki menghabiskan makanan yang dibawa Yiseul eonni dari Mapo."
Nana terkekeh. Ia menggandeng lengan Maggie dan berjalan bersama. Beberapa menit kemudian mereka sampai di depan sebuah hasukjib bercat violet. Bangunan yang mereka sebut hasukjib adalah sebuah rumah berlantai dua yang sangat asri. Pemiliknya, Miss Ji, adalah perempuan paruh baya yang tinggal sendirian. Miss Ji menawarkan untuk membuka penginapan di lantai bawah dengan memberi taraf setara dengan hasukjib termurah di Seoul. Cukup membayar 130.000 won mereka sudah mendapatkan fasilitas kamar, dapur bersama, kamar mandi, dan ruang tamu yang luas. Belum lagi setiap malam Miss Ji memberikan mereka makanan yang lezat.
Lee Yiseul adalah orang pertama yang tinggal di hasukjib itu. Dua minggu kemudian Jung Hyesun yang baru pindah dari Goshiwon (kos-kosan) ikut tinggal di hasukjib. Kata Hyesun ia tidak betah tinggal di Goshiwon yang terletak di gedung bertingkat. Meskipun ahjumma di tempat tinggal sebelumnya menyediakan ramyun dan kimchi gratis, Hyesun kapok karena pernah tidak beruntung mendapatkan makan malam telur busuk selama tiga hari.
Tujuh bulan kemudian, Nana dan Maggie Sparks pindah. Dua mahasiswi asing yang berasal dari Indonesia dan Inggris. Mereka berkuliah di kampus yang sama dengan jurusan yang berbeda. Kedua wanita itu awalnya tinggal di Gisuksa (asrama) kampus. Meskipun gisuksa tempat mereka tinggal dilengkapi gymnasium, ruang laundry, mini mart hingga dapur bersama, Nana dan Maggie merasa kewalahan karena harus membayar 2.200.000 won setiap semester.
Lalu selang tiga hari Haruma Misaki menyusul untuk tinggal bersama mereka. Misaki adalah wanita Jepang yang merupakan anggota termuda di hasukjib itu. Di awal kedatangannya Misaki sama sekali tidak dapat berbahasa Korea. Bahasa inggrisnya pun payah. Misaki nekat tinggal di Korea demi bertemu idolanya. Yah, Misaki adalah penggemar berat BTS. Bahkan Misaki sudah memproklamirkan dirinya sebagai masternim salah satu member BTS.
Dan yang terakhir pindah adalah Park Soohyun. Wanita itu baru pindah tiga minggu yang lalu. Soohyun bilang dia bekerja di salah satu perusahaan hiburan. Karena apartemennya jauh dari tempatnya bekerja dia memilih untuk tinggal di hasukjib. Padahal apartemen yang ditinggali terletak di kawasan elite di Gangnam. Informasi yang terakhir itu berasal dari Hyesun yang sangat ahli dalam mengumpulkan bahan gosip.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gairdín La Luna
FanfictionBahkan jika sakit, kami tidak akan merasakan sakit. Jika itu sedih, kami tidak akan sedih. Jika itu akan menjadi menakutkan, kami tidak akan takut. Karena kami BTS. -Kim Namjoon Bahkan jika kita bersama, maka padang pasir pun akan terasa seperti la...