13

2.6K 91 14
                                    

—bagian ketigabelas—

"Sudah dapat sesuatu?"

"Belum"

"Dimana kau sekarang?"

"Kampus. Aku ada janji dengan Profesor Jung"

"Haneuldan-gil. Pukul 3 sore. Kau harus dapatkan sesuatu"

"Tidak bisa. Aku ada kelas sampai malam. Bolehkah aku melakukannya besok? Halo? Woonpil-ssi..."

Kekesalan Nana terbit. Woonpil selalu memerintah sesuka hati. Pria itu bahkan tidak memberi kesempatan buat Nana berbicara. Selalu begitu. Seenaknya mematikan telepon secara sepihak.

Nana memasukkan ponselnya ke tas yang tergantung di bahunya. Ia menatap jam tangannya dengan cemas. Pukul setengah tiga sore. Setengah jam tak akan cukup untuk konsultasi dengan Profesor Jung.

"Nana-ya, disini kau rupanya."

Nana mengangkat kepala dan melihat Ryujin berjalan menghampirinya.

"Profesor Jung menunggumu. Semoga laporanmu tidak bernasib sama denganku. Lihat, Profesor Jung mencoret semua isi laporanku. Ah, sial. Aku harus revisi sem—"

"Ryujin-ah maaf memotong ceritamu. Tapi tolong absenkan aku di kelas Profesor Min. Aku harus pergi sekarang"

"Mwo? Kau sudah gila ya. Profesor Min tak akan mudah dibohongi"

"Tolonglah aku. Aku harus pergi ke suatu tempat"

"Tidak mau. Kalau ketahuan nilaiku yang akan jadi taruhannya"

"Akan kutraktir di The Alleys satu minggu penuh.

"Betulan ya. Awas saja kalau kau bohong."

Nana mengangguk. Ia lalu berlari di koridor gedung Ilmu Komunikasi. Sesampainya di luar gedung ia segera memesan taxi secara online.

Tiga puluh lima menit kemudian taxi berhenti di sebuah jalan dengan gedung pertokoan yang padat. Nana keluar dari taxi dan menatap ragu ke arah jalanan yang sangat ramai. Ada banyak orang berlalu lalang di sekitar toko.

"Nggak mungkin Namjoon ada di tempat serame ini." Nana berbicara sendiri. "Apa aku tanya ke Woonpil ya? Bisa aja dia ngasih alamat yang salah."

Sambil berjalan dia mengetikkan pesan kepada Woonpil melalui aplikasi Kakao Talk.


Aku sudah di jalan haneul.


Beberapa detik kemudian balasan dari Woonpil muncul dengan cepat.

Kim Woonpil: Cari toko bunga bernama Bloom

Kim Woonpil: Di sebelahnya terdapat gang sempit dan kau harus masuk ke dalam gang itu

Kim Woonpil: Namjoon ada di sana

Nana memasukkan ponselnya ke dalam tas. Ia lalu mencari-cari keberadaan toko bunga yang disebutkan Woonpil. Tak sampai sepuluh menit toko bunga dengan nama Bloom yang dicat dengan warna kuning cerah terlihat di seberang jalan. Dengan cepat Nana menyebrang jalan dan menemukan gang sempit yang hanya bisa dilewati oleh satu orang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gairdín La Luna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang