PART 3 KEJUJURAN RAYHAN

767 35 7
                                    

"Sesungguhnya laki-laki dan perempuan muslim, laki-lakidan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yangtetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yangjujur, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki danperempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yanggemar bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa,laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya,laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama)Allah, Allah telah menyediakan ampunan dan pahala yangbesar untuk mereka." (QS. Al-Ahzab: 35)

ADZAN dzuhur mulai berkumandang, parapersonel Sigma Nasheed dan tak lupa Noer berjalanmenuju Masjid terdekat untuk melaksanakan shalatlima waktu. Mereka berempat memasuki tempatwudhu dan tak lupa memasuki aula masjid untukmenjalankan shalat dengan khusyuk, iqomahberkumandang menandakan jika shalat akan segeradimulai. Seluruh jama'ah di masjid memasuki auladan memenuhi shaf untuk melaksanakan shalatdengan dengan khusu', salam menandakan bahwa shalatsudah berakhir.

Noer menengadahkan kedua tangannya,meminta ampun dan pertolongan pada Allah, dalamdzikirnya lelaki itu menyelipkan nama Maryamdalam hati. Tasbih, tahmid dan takbir yang terucapdari mulut Noer yang senantiasa berdzikir. Hal yangsama dilakukan oleh Rayhan, lelaki itu mengambil tasbih di kantung celananya. Dzikir dilantunkan olehkeduanya, Rayhan tidak sengaja menyebutkan namaMaryam pada setiap do‟anya membuat Yedo yangberada di sampingnya menatap Rayhan.

"Ya Rabb, hanya kepadamu lah hamba meminta. Danhanya kepadamu lah hamba memohon, dalam setiapsujudku, terselip do‟a dan nama wanita yang sudahmembuat hati ini merasakan cinta dan kasih terhadapnya.Maafkan aku karena telah menaruh hati pada seorangwanita yang belum sah menjadi istri hamba, Siti Maryamnamanya selalu terngiang dalam benakku. Senyumannyadan lantunan kalam Allah yang terucap dari bibirnyasangat menyejukkan hati," lirih Rayhan yang masihterdengar oleh Yedo. 

Rayhan sudah selesai berdo‟a dan dia berjalankeluar masjid untuk mengambil sepatu lalumemakainya. Yedo pun telah selesai shalat danmengikuti Rayhan. Ingin sekali dia menanyakan tentang kedekatannya dengan gadis yang bernamaMaryam, karena jika terus seperti ini akan jadinyazina pikiran, lebih baik Rayhan segera mengkhitbahMaryam jika dia serius mencintai adik temannya itu.Yedo duduk di sampingnya dan menepuk pundakRayhan membuat lelaki itu sedikit gelagapan.

"Rayhan, ada yang ingin saya tanyakanpadamu dan ini menyangkut Edi juga sebaiknya kitakembali setelah mereka berdua selesai dan menujutempat latihan lagi ya. Sebentar saja."

 "Baiklah Kak Yedo, tapi sebentar kenapa inimenyangkut Kak Edi? Apakah Rayhan punya salahsama kalian sampai harus berbicara di tempat latihanlagi. Soalnya Rayhan mau menjemput seseorangsekarang," elaknya lalu mengambil ponselnya disaku celana. 

"Ini menyangkut Maryam, makannya sayaingin kamu terbuka pada kita mengenai hatimu. Karena jika terus kamu seperti ini akan meenjadiperkara oleh sebab itu niatkan dirimu untuk cepatmengkhitbah Maryam, nanti kamu akan menyesaljika telat menghitbah dia."

Yedo mengehela napas untuk meredamamarahnya, karena dia tahu sifat dan karaktermasing-masing dari sahabatnya itu. Rayhan yangkeras kepala dengan pendiriannya dan lebihmementingkan ego, sebenarnya lelaki itu sangat baiktetapi cinta terhadap yang bukan Mahramnyamembuat dirinya lebih egois. 

"Apa yang Kak Yedo dengar saat Rayhanberdo‟a tadi itulah faktanya, Rayhan menyayangiMaryam dan menyimpan rasa padanya. TetapiRayhan belum berani menghitbahnya karena masihperlu mendekatkannya lagi Insya Allah bulan depanakan membawa Abi dan Ummi Rayhan ke rumah wanita yang selalu aku sebut namanya dalam do'aku, Kak Yedo."

Setelah mengatakan itu Rayhan mulai melihat notifikasi pesan dari temannya, berharap dia mengabarkan jika paket itu sudah sampai pada orang yang tepat.

"Alhamdulillah kalau kamu ada niatan mau mengkhitbah dia dalam waktu dekat, dan saya sangat mendukung kamu Rayhan jika itu jalan yang terbaik," jawab Kak Yedo setelah itu mengucap Hamdalah.

ISTIKHARAH CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang