PART 6 AKU SEBUT NAMAMU DISEPERTIGA MALAM

521 23 0
                                    

Bolehkah aku pinjam namamu untuk selalu kusandingkan dalam do'aku? Karena saat bersama denganmu, entah kenapa, seperti ada desiran di dalam hati. Seperti ada magnet tersendiri diantara kita! Jika boleh memilih, aku ingin bersanding dengan kamu saja.

- Maryam

Lelaki yang baru saja tidur itu terbangun untuk menjalankan shalat malam, dia melirik jam yang ada di atas nakas, lalu berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu, hendak melaksanakan shalat malam.

Dalam keheningan malam, lantunan bacaan shalat menggema di kamar lelaki itu. Dalam sujudnya dia meneteskan air mata, Allah begitu baik pada hamba-hambanya hingga saat ini. Salam menandakan jika lelaki itu sudah selesai melaksanakan shalat tahajjud. Kemudian ia menengadahkan kedua tangannya memohon petunjuk pada Allah swt.

"Ya Rabb hanya kepadamulah aku memohon dan hanya kepadamulah aku berserah diri, jika Maryam bukan jodohku. Pertemukanlah aku dengan separuh agamaku untuk menuju syurgamu, Ya Rabb. Dan pertemukanlah Maryam dengan calon imam yang baik untuk agamamu."

Setelah menyelesaikan shalat dan do'anya lelaki itu mengambil Al-Qur'an lalu membuka surah Ar-Rahman, membaca kalam Allah sambil menunggu waktu subuh. Adzan subuh berkumandang, tepat ayat terakhir penutup surah Ar-Rahman selesai ia lantunkan. Lelaki itu menutup Al-Qur'an lalu merapikan koko dan peci, langkah kakinya menuruni anak tangga untuk menuju masjid melaksanakan shalat subuh berjama'ah.

Ummi Salma yang baru saja keluar kamar hendak ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu pun menghentikan langkah kakinya saat melihat putranya baru sampai di anak tangga terakhir, Noer menghampiri Ummi salma lalu mencium punggung tangannya.

"Rizal berangkat ke masjid dulu Ummi, Assalammu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam, hati-hati di jalan, Nak."

Setelah mengucapkan salam Noer melangkahkan kaki meninggalkan rumah, sepanjang jalan bibirnya selalu mengucapkan asma Allah. Iqomah mulai terdengar menandakan jika waktu salat akan dimulai, seluruh para jama'ah mulai memasuki masjid dan merapatkan shafnya sebelum melaksanakan shalat.

Setelah melaksanakan shalat subuh Ummi Salma langsung memasuki dapur untuk membuat sarapan, suara salam terdengar dari pintu rumah menandakan seseorang bertamu di pagi buta. Saat Ummi ingin berjalan menuju pintu rumah ternyata Noer yang baru saja sampai dari masjid, lelaki itu tersenyum dan mencium punggung tangan Umminya.

"Assalammu'alaikum, Ummi."

"Wa'alaikumussalam, kamu kebiasaan ngagetin Ummi. Dikirain ada tamu yang datang pagi buta, taunya kamu yang mengucap salam tadi."

"Heheheh iya Ummi, pasti mengagetkan yah. Maafin Rizal ya, Ummi."

"Ya sudah Ummi mau memasak dulu untuk sarapan."

Perempuan paruh baya itu berjalan menuju dapur dan diikuti oleh putranya, tangan lembut itu dengan telaten membuat sarapan untuk semua orang. Noer menghampiri wanita paruh baya itu lalu memeluknya dari belakang.

"Ummi kan pasti cape, kenapa kita engga beli sarapan pagi di luar saja! Lagi pula di sini kan ada Kak Tania yang sedang menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya?" tanya Noer pada sang Ummi.

"Iya Ummi tau, lalu bagaimana dengan hati kamu apakah saat ini sudah tenang? Jangan menyerah, Nak, jika memang saat ini kamu belum berjodoh dengan Nak Maryam. Maka kelak Allah akan mempertemukan kamu dengan wanita yang pantas untukmu Rizal," jawab Ummi Salma sambil mengusap pipi anaknya.

ISTIKHARAH CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang