PART 9 CINTA DALAM DIAM NOER

429 20 0
                                    

Kupikir bahagiaku cukup dengan melihat kamu tersenyum, tetapi tidak, rupanya ada rasa di mana bahagiaku menuntut untuk bisa memiliki senyummu. –Noer

Maryam terbangun sebelum adzan subuh tiba, dia berjalan memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri lalu mengambil air wudhu untuk melaksanakan solat malam. Setelah selesai sholat Tahajud dia membuka Al-Qur'an yang diberikan Noer kemarin saat mereka berlibur, Maryam membaca ayat suci Al-Qur'an sambil membuang jauh-jauh pikiran mengenai Noer.

Berbeda dengan Noer yang baru saja selesai membaca ayat suci Al-Qur'an lalu mulai mendo'akan kebaikan untuk dirinya dan keluarg, "Ya Rabb, hanya kepadamu lah hamba meminta rahmat dan pertolongan. Hamba mohon hapuskanlah rasa yang singgah di hatiku saat ini, hamba hanya ingin dia berbahagia dengan pria yang mencintainya karena agama-Mu. Hamba memohon rahmat dan karunia-Mu untuk menjalani semua ini, jodoh, rezeki dan maut hanya engkau yang tahu. Robbanaa 'aatina fid-dunyaa hasanah wa fil aaakhiroti hasanah wa qinaa 'adzaaban naar."

Dalam keheningan malam Noer mengangkat kedua tangannya untuk mendoakan kebaikan dan mencurahkan isi hatinya kepada Allah. Hanya kepada-Nya lah manusia memohon perlindungan dan meminta petunjuk. Setelah menyelesaikan sholat dan tak lama adzan subuh berkumandang, Noer keluar kamar, berniat untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid.

***

Rayhan sedang mempersiapkan beberapa hadiah yang akan diberikan untuk Maryam, dia tersenyum saat melihat pigura di nakas sebelah tempat tidurnya. Seorang gadis cantik yang dibalut gamis putih dengan senyuman manis, siapa lagi kalau bukan Maryam. Dia mengambil gambar gadis itu saat acara Walimatul Ursy dari Kak Edi beberapa tahun lalu, mereka berdua sudah kenal sangat dekat hingga saat ini.

Waktu menunjukkan pukul sebelas siang, seorang wanita paruh baya memasuki kamar putra semata wayangnya lalu mengusap bahu anaknya. Rayhan yang sedang menatap pigura itu pun terlonjak kaget saat melihat Ummi Nazwa yang berada di kamarnya.

"Ummi pikir kamu lagi ngapain, Nak, oh iya ayo kita makan siang dan tumben kamu dari pagi engga ikut sarapan malah mengurung diri di kamar. Apakah ada masalah tentang persiapan untuk acara sabtu ini? Bukankah kata kamu semuanya sudah siap tinggal kita datang ke rumah Maryam?" tanya Ummi Nazwa sambil mengusap bahu putranya dan membawanya duduk di sofa yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Afwan Ummi, ada sedikit kendala, cincin yang Rayhan siapkan hilang, Rayhan sudah berusaha memesannya lagi, tapi belum selesai," jawab Rayhan dengan suara parau dan wajahnya begitu merasa khawatir akan acaranya nanti.

"Untuk masalah itu kamu tenang saja, Nak, Ummi dan Abi sudah menyiapkan cincin untuk kalian sambil menunggu pesenan kamu selesai. Lagi pula Ummi engga mungkin tidak membantu kamu mempersiapkan semuanya, Ummi engga sejahat itu di saat seharusnya kamu fokus kerja sama Abi eh malah menyiapkan semuanya ini. Sudah makan dulu yuk, nanti Ummi tunjukkan cincin dan hadiahnya yang akan kamu bawa."

"Syukron Jiddan Ummi, untung saja Ummi selalu membantu Rayhan ketika seperti ini. Afwan Ummi karena Rayhan belum bisa membahagiakan kalian berdua yang telah melahirkan Rayhan dan merawat Rayhan selama ini."

"Sama-sama, Sayang. Ayo nanti masakan Ummi malah dingin, kamu turun ke bawah dan jangan lupa tadi pagi Abi berpesan jika kamu harus ke kantor ya."

Rayhan langsung memeluk Ummi. Wanita itu selalu tahu bagaimana cara agar anaknya bahagia bahkan sudah mempersiapkan segala kelancaran untuk acara nanti malam. Rayhan sangat bersyukur dengan perhatian dan kasih sayang Umminya itu, bahkan atas pengorbanannya selama ini yang sudah melahirkannya ke dunia. Mungkin Rayhan belum bisa membahagiakan Ummi dan Abi, tetapi lelaki itu mencoba untuk menjadi kebanggaan mereka berdua.

***

Sudah tiga hari semenjak kepulangan mereka dari berlibur ke pantai, Maryam selalu murung dan tidak keluar kamar kecuali untuk mengajar saja. Gadis itu menatap hadiah dari Noer untuk terakhir kalinya, dia terus berpikir bagaimana kehidupan pria itu setelah sampai Surabaya. Bahkan Kak Edi bilang kontak Noer juga sudah tidak aktif, Maryam mencoba untuk melupakan pria itu dan menata hatinya untuk kehidupannya bersama Rayhan. Sesuai yang Kak Edi katakan jika sabtu ini keluarga dari Rayhan akan datang untuk melamarnya, padahal Maryam sendiri hanya menganggap Rayhan sebagai Kakaknya, sama halnya dengan Kak Edi dan Kak Yedo.

Edi yang mengkhawatirkan Maryam tidak keluar kamar sama sekali sejak tiga hari yang lalu pun berinisiatif untuk menghubungi Noer dan menanyakan kabar. Namun, sama sekali tidak di angkat oleh pria itu, saat Edi ingin membuka knop pintu kamar Maryam dering telpon membuyarkan niatnya untuk menghibur adiknya. Dia meninggalkan pintu kamar Maryam dan berjalan menuju gazebo, bergegas mengangkat ponsel.

"Assalammu'alaikum mohon maaf ini dengan siapa?" tanya Edi pada orang di sebrang sana.

"wa'alaikumussalam, afwan Edi jika Noer menganggu waktunya. Kemarin heandphone Noer hilang dan baru sempat menghubungi Edi. Bagaimana dengan kabar keluarga Edi?"

"Astaghfiru Allaha al-'Adhim terus gimana ceritanya ponsel kamu bisa hilang? Alhamdulillah kabar kita sekeluarga baik-baik saja, dan apakah kamu sudah sampai di Surabaya?" tanya Edi pada orang itu.

"Afwan Edi, saya harus kembali bekerja lagi sekarang. Kalau sudah waktunya Noer akan menjelaskan semuanya, Assalammu'alaikum." Noer lalu memutuskan telpon tanpa mendengar jawaban dari Edi.

Edi menutup ponselnya dan berjalan menuju kamar Maryam, saat sampai di depan pintu kamar adiknya, dia membuka knop pintu dan melihat Maryam yang tertidur dengan posisi duduk di sofa dalam kamar. Edi menggelengkan kepalanya lalu berjalan ke luar kamar Maryam. Saat Edi ke luar, gadis itu terbangun dan mengusap pipinya yang terasa basah.

Sementara Noer mendapatkan notifikasi pesan berupa undangan untuk menghadiri acara khitbah Maryam, sejenak pria itu sangat sakit ketika wanita yang dia sebut namanya dalam do'a akan menerima pinangan dari Rayhan, tetapi karena bujukan dari kedua kakaknya akhirnya dia memutuskan akan kembali untuk mendukung keputusan Maryam yang nantinya akan membuat dia melupakan gadis itu perlahan.

__________tbc________

Assalammualaikum sahabat istikharah cinta...
Sebenarnya saya mau ngasih tau nih bahwa sebelumnya kisah ini sudah tamat dan baru di posting sampai part kemarin... Karena harus revisi ulang lagi,,,

Dan di catat yah guys tahun depan kisah Noer dan Maryam akan naik cetak..

Ada salam juga dari personel sigma nasheed untuk para pembaca setia istikharah cinta...

Yang belum kenal sama personel sigma bisa langsung lihat video klip ini... Dibalik lagu yang di ciptakan oleh kak Yedo banyak makna dan arti dalam sebuah syair lagu itu...

Apalagi dengan lagu istikharah cinta.. cerita ini sudah ACC dari penciptanya kak Yedo dan pihak management sigma kak iren 🤗🤗...

Bogor, 18 Juli 2019
Sekar puji indriaswati

ISTIKHARAH CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang