part 4

1.4K 116 14
                                    

selamat membaca 😘😘
nabila yang sudah kembali dari makam, merasa sangat lega karna kini rara telah ada dimobil bersama irwan

"huh... untuk aja ada disini" ucap nabila yang membuat pandangan
irwan dan rara pokus pada nabila yang nampak sedikit ngos-ngosan

"irwan makasih ya, karna udah tenangin adik gue" ucap nabila sambil tersenyum manis kepada irwan

"ya sama-sama, lagian adik lo tenang bukan karna gue kok"

"terus karna siapa dong?

"karna sahabat gue lah, yaitu selfi. kalian pasti bohongin rara kan" ucap rara sambil tersenyum bahagia.

"tapi ra_.." ucap nabila yang dipotong irwan

"mungkin adik lo lagi capek, jadi sebaiknya lo bawa pulang deh" ucap irwan lalu pergi meninggalkan nabila dan menyusul orang tua irwan yang sudah pulang

"iih siapa yang capek sih, lagian kan rara emang liat sendiri kalo....." ucap rara yang belum selesai. karna mulutnya sudah dibekap kakaknya

"ssssst... ucap nabila kepada adiknya

"iih kak nabila juga sama, ngak percaya sama adiknya" ucap rara lalu memanyunkan bibirnya seperti anak kecil

nabila yang gemas langsung mencubit  pipi rara "adu du du adik kakak yang cantik ini, kita pulang yuk" ajak nabila pada rara yang seperti merayu anak kecil

rara hanya menghela napas dan mengikuti kemauan kakanya "tapi beli es krim dulu ya" pinta rara

"iya....

*************
sedangkan disisi lain rizki, ridho, randa, putri dan lesti kini sedang kumpul dikafe, seperti kebiasaan mereka

karna mereka memang sudah bersahabat sejak duduk dibangku smp

"eh ya yang kumpul kita aja ni" tanya ridho yang dibalas anggukan oleh teman-temannya

"terus temen kita yang dua orang itu ngak ikut" tanya ridho yang dibalas gelengan oleh teman-temannya

"sayang banget, kenapa sih mereka ngak ikut. ngak tau apa gue bosen liat mukak kalian aja" ucap ridho yang membuatnya mendapat pelototan dari temen-temennya

"kita juha bosen tauk liat mukak lo" balas lesti

"betul tu, dari pada liat mukak lo lebih baik liat mukak jirayut yang cool itu" ucap putri sambil senyum-senyum

"cool apa dingin ? pancing randa

"iya...ya.. gitu deh, agak dingin" ucap putri sambil memastikan jawabannya. agat tidak dijadikan bahan godaan teman-temannya

"eeh ya, itu yang satu lagi.. kalo ngak salah namanya rara deh, cantik dan periang banget ya kayaknya" ucap randa sambil meminum jus yang telah dipesannya

"kalo lo mah semua sibilang cantik" ucap putri

"ya ngak apa-apa kalik, orang jomblo mah bebas" ucap randa sambil menaik turunkan alisnya

"cieeee bangga banget jadi jomblo " celetuk ridho

"emang lo punya pacar? tanya randa

" ya udah pasti lah... enggak hehehe" ucap ridho

"eh iya ini udah jam delapan gue balik duluan ya sama lesti" pamit putri

"gue juga mau balik sama ridho" ucap rizki

"lah kok pada pulang sih, gue ikut " ucap randa dan menyusul teman-temannya yang sudah duluan pulang

***********
jam yang sudah menujukan pukul 8 malam

itu artinya itu waktu makan malam untuk keluarga fomal. semua keluarga telah berkumpul dan sudah memulai makan malam

setelah selesai makan meraka akan mengobrol sebentar dimeja makan agar bisa mempertahankan kehagatan keluarganya walau sering sibuk dengan urusan masing-masing

"jirayut gimana sekolah kamu" tanya fomal dengan nada lembut

"baik.. jawab jirayut dengan singkat dan nada dingin

fomal hanya menghela napas, karna iya sudah terbiasa dengan sifat anaknya yang dingin, walau terkadang fomal sering berharap kalau jirayut bisa menunjukan tawanya sedikit saja, tapi itu terasa mustahil dan hanya keajaiban yang bisa malakukkannya

"terus gimana sama kamu ridwan" tanya fomal yang bergiliran dan kini kepada ridwan

"ya seperti hari biasanya lah pa, selalu ada aja pelajaran yang buat ridwan bosen, apalagi kalo gurunya galak" ucap ridwan panjang lebar

"walaupun gurunya galak, tapi kalo kamu ngak cari masalah gurunya juga  ngak akan marah" ucap fomal yang sedang menasehati anaknya yang paling jail dan suka banget  bikin fomal geleng-geleng kepala dengan tingkah lakunya itu.

selain itu ridwan juga sulit dikontrol, agar tidak pulang terlalu larut malam. tapi walau begitu fomal tidak pernah marah. fomal hanya akan menasehati dan memberi pringatan pada ridwan, tapi kalo masih melanggar ridwan akan dikasi hukuman yang masih dibilang ringan yaitu tidak boleh keluar rumah satu minggu

"tapi pa.. gurunya itu sensi banget sama ridwan, masak ridwan lagi enak-enak tidur dikelas malah delempar pake penghapus papan tulis. untung ngak kena, kalo kena mukak kan bisa ilang ketampanan ridwan, ya kan pa" jawab ridwan dengan santai

fomal hanya geleng-geleng kepala. sedangkan fikoh hanya tertawa dengan anaknya yang sangat jujur atau bisa dibilang terlalu polos

jirayut yang mendengar cerita, masih sama seperti biasanya tak ada respon dan wajah dingin

"ya udah kalo kalian mau lanjut ngobrol diruang tamu sana, itu si siti mau beres-beres" ucap fikoh sambil menujuk salah satu pembantunya yang sudah berdiri disamping mereka untuk membersihkan meja makan

fomal, ridwan dan jirayut hanya mengangguk dan pergi keruang tamu

setelah sampai ridwan langsung mengambil remot tivi dan mencari kartun kesukaannya yaitu upin dan ipin

"kok upin ipin ngak ada si" ucap ridwan sambil memencet tombol remotnya untuk menganti saluran tivi

"mungkin lagi ngak tayang" ucap fikoh dan duduk disamping jirayut untuk ikut bergabung

jirayut yang tau mamahnya datang langsung menaruh kepalanya diatas paha fikoh

fikoh yang mengerti kemauan jirayut langsung mengelus lembut kepala anaknya itu

dimata fikoh jirayut adalah anak yang sangat maja saat didekat dirinya dan keluarga dan sangat dingin jika iya diajak bicara

kehangatan keluarga memang jarang didapat orang. karna terlalu sibuk dengan urusan sendiri dan kadang tak ada waktu. tapi akan lebik baik jika kita tinggalkan pekerjaan yang penting itu dan berusaha mencari waktu untuk kumpul sebentar saja bersama keluarga semasih kita bisa 😅😅

909

SAHABAT BEDA ALAM (Sudah terbit Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang