part 8

1.2K 111 3
                                    

selamat membaca 😘😘
jirayut yang  masih malas ketemu kakaknya langsung pulang, tanpa menunggu kakaknya

sedangkan ridwan yang pulang lebih lambat dari jirayut 15 menit langsung kekelas jirayut

karna ridwan tau kalau jirayut tidak akan mau menunggu diparkiran yang tempatnya ramai

saat ridwan sudah sampi dikelas jirayut, ridwan tidak melihat satupun orang yang ada disana

"apa udah nunggu diparkiran sama rara ya" ucap ridwan dalam hati. lalu kembali melangkahkan kakinya keparkiran

ridwan yang melihat rara dan ridwan berada diparkiran langsung menghampirinya

"ra... kamu tau ngak jirayut kemana" tanya ridwan

"ngak kak... jawab rara

"ya ampuun kemana si tu anak" ucap ridwan sambil mengusap kasar rambutnya

ketakutan ridwan bukanlah  tanpa alasan. ridwan sangat takut terjadi sesuatu terhadap jirayut, karna iya tau jirayut punya kemampuan yang kadang bisa membuatnya meregang nyawa

karna jirayut yang sering menolak untuk membatu mahluk tak kasat mata itu. tak ayal ada bebepa mahluk tak kasat mata yang kesal dan berbuat nekat. hal itu  dapat membuat nyawa jirayut terancam

keringat sudah tak dapat diseka lagi oleh ridwan, saat dirinya harus berlarian untuk mencari jirayut

hingga sampai pada tujuan terakhirya yaitu taman. saat pandangan ridwan terarah pada kursi putih yang ada pada taman. ridwan jadi teringat pada pertengkarannya tadi pagi

"apa mungkin jirayut pulang duluan ya" ucap ridwan pada dirinya sendiri

saat ridwan melirik jam pada pergelangan tangannya, teryata jam sudah menujukan jam 5 sore, sebenarnya kalo dirinya tidak mencari jirayut yang sudah satu jam lebih, dia pasti sedang bersenang-senag dengan kasurnya

hingga satu hal terlintas pada pikirannya yaitu hape "kenapa ngak gue telpon aja sih, dasar bodoh lo ridwan" ucap ridwan pada dirinya sendiri

ridwan yang sudah memegang benda pipih itu langsung menelpon jirayut

tak butuh waktu lama jirayut langsung mengangkatnya

"hallo, ada apa kak" ucap jirayut dengan santainya tanpa tau kalau ridwan masih disekolah dan mencari dirinya

"kamu dimana sekarang.."

"dirumah...

rasa lelah ridwan kini berganti menjadi kesal "kalo mau pulang duluan bilang dulu, kakak kan capek nyariin kamu keliling sekolah !! ucap ridwan dengan nada tinggi dan langsung mematikan hape

ridwan sudah lelah memutuskan untu pulang

jirayut yang dimarahi merasa sedikit menyesal, dengan sikap kekanak-kanakannya

"maaf... ucap afisan dengan suara lirih

"jirayut kamu makan dulu sana" ucap fikoh, yang mengingat kalo anaknya belum makan sejak iya pulang dari sekolah

"ngak laper mah..." ucap jirayut dengan nada lembut

"kalo kamu ngak makan nanti sakit loh" bujuk fikoh

"biar nanti sekalian makan malam aja mah, lagian ini juga udah sore" ucap jirayut dengan wajah datar

fikoh hanya menghela napas dan mengalah dengan perdebatan yang sudah pasti dimenangkan oleh jirayut

karna saat berdebat dengan jirayut hanya fomal yang dapat mengalahkannya

"tok...tok...tok..

"eh itu mungkin ridwan udah dateng, bii bukain pintunya ! ucap fikoh sambil menyuruh salah satu pembantu membukakan pintu

"aduuh sekarang gimana caranya minta maaf sama kak ridwan ya " batin jirayut

ridwan yang sudah masuk kedalam rumah hanya memperlihatkan wajah kesalnya

"kok wajah kamu cemberut gitu sih" ucap fikoh saat melihat wajah ridwan yang terlihat cemberut

"ngak apa-apa kok mah" ucap ridwan sambil mencium tangan fikoh

ridwan hanya menatap sekilas kearah jirayut dan langsung pergi kekamarnya

fikoh yang sadar kalau jirayut dan ridwan sedang ada masalah hanya diam, fikoh membiarkan jirayut dan ridwan menyelesaikan masalahnya sendiri

****************
malam telah tiba

jirayut yang baru selesai belajar, merasa haus dan memutuskan pergi kedapur untuk mengambil air didapur

saat jirayut pergi kedapur, keadaan dapur dalam keadaan terang. memang begitulah kebiasaan kelurga fomal, tidak akan pernah mematikan lampu. karna mereka tau kalo mereka punya anak indigo yang sudah pasti takut dengan gelap

bagi mereka yang indigo gelap adalah musuh terbesarnya, karna menurut mereka pada saat gelap akan ada banyak mahluk yang menyeramkan akan muncul. mahluk itu adalah mahluk yang tak dapat dilihat oleh sembarang orang

saat jirayut sudah sampai didapur iya langsung mengambil air dan menbawanya kemeja makan untuk mencari kelas

saat sudah selesai menuangkan air tiba-tiba lampu mati total. hal itu membuat jirayut panik dan bercampur takut

"bang ridwan jangan bercanda, gue takuut !! teriak jirayut saat mengira ridwanlah yang telah mematikan lampunya
"bang gue ngak bercanda, gue takut " ucap jirayut dengan suara yang sedikit bergetar

hingga sesosok putih berdiri dihadapannya

"lo lagi... ngapain kamu kesini" ucap jirayut dengan nada dingin

"to...lo..ng" ucap sosok itu

"gue ngak ada urusan sama mahluk sama kalian" ucap jirayut dengan wajah datar

"aku tau kamu bisa nolong aku" ucap mahluk itu sambil menunduk

"sudah aku katakan pergi dari sini! ucap jirayut dengan nada membentak

mahluk itu tak pergi, iya malahan mengakat kepalanya dan langsung menujukan wujud aslinya

jirayut langsung tersentak kaget saat melihat wujud asli dari sosok yang ada didepannya, wujud yang tadi hanya memiliki wajah pucat kini berubah menjadi seram dengan wajah penuh dengan darah, beserta gaun yang tadi terlihat puti bersih kini menjadi merah tertutup dengan darah

jirayut yang ketakutan tanpa sengaja menyenggol gelas dan mengenai kakinya, kaki jirayut yang terkena gelas langsung mengeluarkan darah cukup banyak

sedangkan sosok itu hanya menangis
"to.lo...ng " ucap gadis itu lalu menghilang

seluruh lampu yang ada diruang itupun kembali menyalah, fikoh, fomal dan ridwan yang mendengar keributan dari arah meja makan langsung turun kelantai bawah karna memang kebetulan kamar mereka ada diatas sedangkan yang dilantai satu khusus untuk pembatu dan supir

fomal yang sampai lebih awal langsung kaget saat melihat ada darah dilantai yang bersumber dari kaki jirayut. bukan hanya itu fokus fomal juga teralihkan pada pecahan gelas yang berserakan

jirayut yang masih kalut tak menghiraukan semua orang yang ada disana, fomal yang begitu panik langsung mengambil saput tangan dan menutup lukanya agar tidak terlalu banyak mengelurkan darah

"aw.. aw rintih jirayut saat lukanya terkena gesekan saput tangan fomal

tanpa menghiraukan rintihan anaknya fomal langsung mengendong jirayut dan membawanya kerumah sakit

ridwan dan fikoh yang dari tadi hanya melihat langsung berlari dan mengikuti langkah jirayut

953

SAHABAT BEDA ALAM (Sudah terbit Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang