part 21

1.2K 111 13
                                    

selamat membaca 😘😘
kini jirayut, rara, ridwan bersama rani sudah berada didepan rumah alam

"tok..tok...tok... suara ketukan pintu dari rani

tak lama kemudian seorang wanita paruh baya membukak pintu. kalau dilihat dari penampilannya, wanita itu adalah seorang pembantu

"bibi.. alamnya ada ngak... tanya rani

"ada, lagi nonton tivi didalam, kalo mau ketemu alam ayok masuk" ajak wanita paruh baya itu.

"ya bik.. ucap rani lalu masuk kedalam diikuti oleh teman rani yang lainnya

saat masuk kedalam jirayut melihat arwah selfi juga ada disana, tepatnya sedang duduk sisamping alam. sambil memperhatikan seorang pria yang sedang menonton tivi. yang mungkin pria itulah yang bernama alam

saat alam menyadari kehadiran mereka, alam langsung berdiri dan menyambut mereka

"eeh kak rani ngapain kesini, ayok duduk dulu" ucap alam sambil memberi senyum manis

mereka semuapun duduk pada posisisnya masing-masing sedangkan arwah selfi kini sudah menghilang

"alam lo masih inget gue kan.... tanya rara

sejenak alam  berpikir untuk mengingat siapa cewek yang ada didepannya. hingga banyangan selfi terlintas dipikirannya " lo temen selfi kan, kalo ngak salah nama lo rara" tebak alam

rara hanya mengangguk "lo tau kan kalo selfi udah meninggal" tanya rara

"gue tau tapi gue datengnya telat, pas semua orang udah pulang" ucap alam dengan nada sedih

"ngomong-ngomong mereka siapa... tanya alam

"mereka temen rara...

"gue jirayut...

"gue ridwan, tapi karna umur lo seumuran jirayut lo boleh panggil gue kak ridwan"

alam hanya tersenyum ramah, setelah selesai memperkenalkan diri mereka kembali membahas tujuan dari kedatangan mereka

"gue mau tanya sebelum selfi meninggal, lo sempet berantem ngak sama selfi" tanya jirayut

"kalo berantem si ngak.... ucap alam

"tapi.... waktu itu kakaknya tau kalo selfi jalan sama gue, dan rara pasti tau seberapa benci kakaknya sama gue, cuma gara-gara selfi pernah nangis karna dia salah paham sama gue" lanjut alam

jirayutpun berpikir sejenak dan berusaha mencerna penjelasan dari alam

ridwan dan rara hanya ikut menjadi pendengar yang baik karna mereka tidak mengerti apapun yang ada didalam pikiran jirayut sedangkan untuk berpikir logis untuk menuduh salah satu orangpun itu tidak mungkin

ya walaupun yang paling parah adalah rani, yang tidak tau apapun termasuk penjelasan dari alam

"lo tau ngak siapa aja yang ngeliat waktu lo kepergok jalan sama irwan" tanya jirayut untuk mencari saksi baru

"semua pembatunya, soalnya kejadian waktu itu masih siang" ucap alam. yang membuat jirayut kembali berpikir keras

"selfi jatuh dari tangga pas malem kan, kalo kepergoknya siang, pasti malemnya udah baikan" ucap jirayut dalam hati

"hah... jirayut menghebuskan napasnya secara kasar

"kita kemakam selfi yuk... ajak jirayut

"ayok... ajak rara

"geu ikut.. pinta alam

"ya udah ayok nanti keburu malam" ajak jirayut

*****
mereka kini sudah sampai dimakam selfi, tentunya bersama rara, ridwan, jirayut dan alam, sedangkan rani lebih memilih tidak ikut

jirayut kini bersimpuh disamping batu nisan selfi dan berusaha pokus untuk menemukan petunjuk baru. tapi sepertinya penunggu disekitar sini tidak pernah membiarkannya

hingga satu ide terlintas dipikirannya.  yaitu mencari tau apakah ada pembantu yang mengudurkan diri dalam kurun waktu terdekat saat meningalnya selfi

"kak ridwan bisa telponin kak irwan ngak, soalnya jirayut mau tanya soal ada apa ngak pembantu atau sopir yang mengudurkan diri setelah kejadian yang menimpa selfi" ucap jirayut

"ya udah nanti kak ridwan teleponin ya, tapi kita harus keluar dulu dari pemakaman ini" ajak ridwan

jirayut hanya mengangguk dan berusaha keluar dari pemakaman bersama yang lainnya. namun hal tak terduga terjadi selfi muncul didepannya dan mengatakan tolong

tanpa menunggu aba-aba jirayut langsung mendekat sedangkan rara hanya diam ditempatnya saat melihat  wujud selfi yang menakutkan itu diperlihatkan lagi

"keluargaku dalam bahaya... ucap ucap selfi

"mangsudnya.... tanya jirayut

"besok semua akan terungkap.... ucap selfi lalu menghilang

"jirayut apa mangsudnya ? tanya rara yang masih belum mengerti mangsud dari ucapan selfi

"yang cuma bilang kalo keluarganya dalam bahanya dan besok kita harus kerumah kak irwan" ucap jirayut

"terus sekarang kita ngapain...tanya rara

"ya pulang lah, emang rara mau nginep disini" ucap ridwan

"ya ngak lah... ucap rara cepat-cepat

"tapi lo unik banget ya, bisa bicara sama arwah" puji alam

"ya juga sih, kita jadi tau kalo ada arwah yang ngeliatin kita pas lagi nonton tivi, terus arwah itu senyum-senyum liat wajah orang yang lagi nonton tivi itu" ucap jirayut yang membuat alam binggung

"udah ngak usah binggung gitu, yang gue bicarain itu lo, pas tadi lo nonton tivi, sambil diperhatiin sama arwah selfi" ucap jirayut dengan santai yang membuat alam membulatkan matanya


******
pagi yang cerah telah mengusik tidur seorang remaja, karna hari ini adalah hari minggu remaja itu ingin menghabiskan waktunya dengan tidur lebih lama dari biasanya

tapi sepertinya rencana itu tidak berhasil saat bukan hanya matahari yang membangunkannnya tapi ada seorang remaja lain yang sedang menujukan senyum jahil disisi ranjang

"jirayut bangun hape kamu bunyi tu, kayaknya ada yang nelpon" ucap ridwan

"ah ganggu kak ridwan angkat aja" ucap jirayut dengan suara sedikit serak, baru bangun tidur

"tapi yang telpon rara dia pengen ngomong sesuatu sama lo" ucap ridwan

"ya udah mana....

ridwapun menyerahkan telepon itu, sedangkan jirayut menerimanya dengan mata yang masih tertutup

"hallo... ucap jirayut "hallo... ucap jirayut lagi namun masih tidak ada jawaban

jirayutpun berusaha bangun dan mengucek matanya. untuk melihat kenapa tidak ada jawaban dari rara

namun saat melihat hape itu, iya baru sadar kalau kakaknya itu telah mengerjainnya, yang kakaknya berikan hanyalah telepon mainan.

jirayut yang sudah kesal langsung
melempar telepon mainan itu kearah ridwan

ridwan sudah tidak bisa menahan tawanya lagi, apalagi saat melihat wajah kesal jirayut yang harus bangun pagi. hanya karna ridwan menyebut nama rara sebagai orang yang menelpon

jirayut semakin kesal dan melempar bantal kearah ridwan lalu masuk kedalam kamar mandi

ridwan masih tertawa kecang walaupun yang dikerjai sudah masuk kedalam kamar mandi

ok menurut kalian gimana ceritanya dan apakah diantara para pembaca sudah tau siapa pembunuh selfi. tapi jagan nuduh orang sebarangan ya, karna dipart selanjutnya bakalah terungkap dan itu artinya cerita ini juga bakal tamat.

ok semoga part terakirya nanti sesuai dengan keinginan kalian ya

983

SAHABAT BEDA ALAM (Sudah terbit Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang