part 6

1.3K 107 8
                                    

selamat membaca 😘😘
rara yang masih kesal dengan kakanya tidak mengeluarkan sepatah katapun didalam mobil

sampai mereka sampai disekolah rara masih tak mengelurkan suara dan langsung turun dari mobil

nabila yang sudah selesai memarkirkan mobilnya langsung menyusul rara

"ra tunggu, kamu masih marah sama kakak" tanya nabila sambil berjalan  sejajar dengan rara

rarapun berhenti dan menoleh kearah kakaknya "ngak..." jawab rara ketus

"ya udah kalo gitu kakak minta maaf ya"

"ngak... jawab rara singkat

"kok ngomongnya gitu banget sih sama kakak, ya udah nanti siang kakak traktir es krim deh" goda nabila

sebenarnya saat mendengar kata es krim rara sangat senang, namun berusaha rara sembunyikan "emang rara anak kecil apa" ucap rara lalu melangkah pergi

"bener nih ngak mau" goda nabila kembali dan berusaha  berjalan sejajar dengan rara

"ngak..." ucap rara sok jual mahal

"ya udah nanti biar kakak makan es krim nya sendiri aja " ucap nabil dan  berjalan mendahului rara

"aduuh ini kan kesempatan langka, apa  gue terima aja ya" batin rara

"eeh kak tunggu" ucap rara yang membuat nabila berhenti

"apa... katanya ngak mau maafin kakak" goda nabila

" kalo bukan karna es krim, rara ngak akan ngelakuin ini"  ucap rara dalam hati

"iya rara maafin kakak, tapi traktir es krim nya jadi ya" ucap rara dengan mata berbinar

"iya... nanti kita beli es krim nya ditaman aja, sambil menikmati udara sore"

"siip... ucap rara dan berlalu pergi kekelasnya

"selamat pagi semua.." ucap rara dengan senyum hangatnya dan duduk dibangkunya

"pagi juga ra " balas putri, dan lesti

"eh.. temen kita yang cantik dan manis udah dateng" puji ridho

"modus.. ucap putri

"kenapa sih orang muji rara lo yang jawab, cemburu yaaaa"

"iih ngak ada kerjaan cemburu sama  lo"

"ciaaah pake ngeles lagi" ucap ridho sambil menaik turunkan alisnya"

"eeh pangeran ganteng udah dateng, selamat pagi jirayut" ucap putri dengan senyum manisnya dan mendekati jirayut

jirayut yang merasa jalannya dihalangi, hanya diam dan menatap putri sekilas

"gue mau duduk" ucap jirayut dengan nada dingin

"eeh maaf, ngue ngehalagin jalan loh ya" ucap putri yang salah tingkah saat mendengar ucapan jirayut yang dingin

sedangkan teman-temannya yang lain hanya tertawa melihat putri yang salah tingkah karna jirayut

"selamat pagi anak-anak" ucap ibu guru yang baru datang

seluruh siswa langsung buru-buru kebangkunya masing-masing

setelah semua diam dan duduk rapi, gurupun memulai pelajaran

semua siswa langsung fokus mendengarkan penjelasan guru, sambil menjawab beberapa pertanyaan yang silontarkan guru

setelah hampir 30 menit guru menjelaskan, tiba-tiba siswa disuruh mengelurkan selembar kertas

"buat apa pak" tanya putri

"buat ulangan..." ucap siswa yang membuat siswa menjadi riuh

"tapi kan pak..." ucap putri dipotong guru

"ngak ada tapi-tapian, bapak mau ngetes  kalian bener-bener pokus belajar atau ngak" ucap guru yang membuat siswa merasa kesal

"sekarang kalian tulis soalnya nanti siapa yang selesai duluan boleh keluar" ucap guru

seluruh siswa sudah pasrah dan mengikuti intruksi guru

saat mengejarkan soal siswa yang paling santai adalah jirayut, iya mengerjakan jawabannya dengan tenang.

sikap jirayut memang dingin tapi iya adalah anak yang  pintar, iya juga selalu masuk tiga besar waktu sd dan smp

rara yang sudah kewalahan akhirnya bertanya pada jirayut

"jirayut.. minta jawaban nomor 3 dong" pinta rara dengan wajah memelas, namun jirayut hanya menatap rara sekilas

jirayut yang tak merespon rara, membuat rara mendegus kesal

jirayut yang sudah selesai langsung mengumpulkan jawabannya dan keluar kelas

"dasar pelit" kesal rara

namun saat menoleh kesamping rara melihat selembar kertas yang berisi jawaban nomor tiga

tak perlu ambil pusing rara langsung mengambil jawabannya dan menyalinya dilemabar jawaban rara

"teryanta tu orang baik, tapi kenapa sih ngak bilang kalo dia udah tulis jawabannya dikertas, untuk aja ketemu tadi" ucap rara dalam hati, lalu melirik kearah temannya yang belum selesai menjawab soal

"ra. ra.. ra nomor tiga" ucap putri sambil memberi kode pada rara

sebelum melempar kertas itu rara melihat dulu arah pandangan guru, setelah dirasa aman rara langsung melempar kertas itu kearah putri

setelah jawabannya disalin putri, putri kembali melempat jawaban itu ke ridho dan seterusnya hingga guru menyuruh siswa mengumpulkan lembar jawabannya

semua siswa langsung kekantin termasuk rara cs namun saat hendak pergi. namun tiba-tiba  kakak rara datang bersama ridwan dan juga irwan

"ra.. jadi lo satu kelas sama jirayut" ucap irwan saat melihat rara

"iya kak, bukan cuman satu kelas tapi satu bangku loh" ucap putri sebelum rara menjawab

"kok lo yang jawab sih, yang ditanya itu rara" ucap ridho

"kok loh yang sewot sih, rara aja ngak apa-apa" ucap putri sambil menyenggol lengan rara

"iya ngak apa-apa ko dho" jawab rara

"oh ya ngomong-ngomong jirayut mana" tanya ridwan yang dibalas gelengan oleh rara dan rara cs

"kan kalian satu kelas kok ngak tau sih"

"tadi tu dia istirahat duluan, karna dia berhasil ngerjain soal dengan cepat" jawab rara

"apa dia ketaman sekolah ya, karna cuma disitu aja tempatnya sepi" ucap ridwan dalam hati

"ya udah kalin kekantinya duluan aja ya, kakak mau nyari jirayut dulu" ucap ridwan dan bergegas pergi

"gue ikut.." ucap irwan lalu menyusul ridwan

***************
seorang remaja kini duduk sendiri ditengah taman sambil mengamati beberapa orang dan tanaman yang ada disana yang tak lain adalah jirayut

hingga sesosok wanita menggunakan gaun putih dengan wajah pucat. tiba-tiba muncul dihadapannya

jirayut hanya menatap datar sosok itu dan didalam hati berharap gadis itu tidak mengubah wujudnya yang asli. pada saat iya meninggal. itu pasti akan menyeramkan

kira-kira gadis itu siapa ya dan mau apa gadis itu mendatangi jirayut

895

SAHABAT BEDA ALAM (Sudah terbit Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang