Fabby pov
Kurebahkan badanku pada kursi kerjaku, badanku terasa remuk karena padatnya aktivitasku kali ini, sungguh meeting marathon yg kulalui hati ini benar benar menguras tenagaku.
Kuraih ponselku yg kuanggurkan dari tadi, dan benar saja, ponsel membuat semangatku agak naik.
Sayangku, istirahat gih, jangan kerja kek kuda, biar Abang saja yg kerja mencari sebongkah berlian.
Arya Astina
Aku tertawa melihat pesan singkat yg dikirimkan Kekasihku kali ini. Serda Arya Astina, laki laki yg lebih tua satu tahun dariku ini memang selalu bisa membuatku bahagia.
Setelah hampir 4tahun menjalin kasih, kini semua semakin membaik, masih kuingat betapa duku aku sama sekali tidak bisa menghubunginya disaat dia menempuh pendidikan Militernya . Kini setelah penugasan, yang syukurlah kebetulan satu Yonif dengan Abangku membuat komunikasiku lancar.

"Mbak .. Bodyguardnya udah jemput" suara Agus, salah satu Security dikantor ini memberitahuku.
"Yang mana dulu nih, yang bikin deg degan apa yg bikin berbunga bunga" Agus tertawa mendengar kalimat absurdku.
"Yang bikin berbunga bunga Mbak, yg bikin deg degan pasti udah nyerobot masuk"
Aku manggut manggut menyetujui perkataan Agus. Yg kumaksud adalah Abangku sendiri, Abangku Kapten Adam Wasesa, merupakan mahluk paling garang yg kukenal. Bukan hanya aku yg takut, tapi juga mereka yg pernah bertemu dengannya.
Tanpa membuang waktu aku segera keluar, tidak ingin membuat Kekasihku ini menunggu lebih lama.
Dan lihatlah dia, betapa tampannya kekasihku ini, bahkan kulitnya yg senakin coklat karena terpanggang sinar matahari sama sekali tidak menurunkan pesonanya.
"Tumben jemput nggak bilang bilang" kataku sambil masuk ke Mobilnya. Arya hanya tertawa melihat wajah kesalku,"tahu ginikan tadi pagi nggak usah bawa mobil sendiri, kasihan kan sekarang dia nginep diBasement"
"Diiihh, dijemput pacar itu seneng kek, kan surprise gitu tiba tiba aku jemput, aku bela belain belom mandi habis ikut nghadap DanYon tadisama Danki tercinta langsung kesini"
Memang, moment jemput sederhana seperti ini terasa langka untukku, aku yg sibuk dengan pekerjaanku dan dia dengan tugas tugasnya.
Jangan dikira hanya indah indahnya saja bersanding dengan mereka yg berseragam ini.
"Dankinya siapa Beb, cinta cintaan segala ??"tanyaku jahil. Sebuah pertanyaan konyol yg sudah kutahu dengan jelas jawabannya.
Arya tertawa, bahkan sudut matanya sampai berair,"harus cinta dong Beb, sama calon Kak Ipar harus Cinta, apalagi sama Adiknya, cinta banget !!"
Walaupun sudah sering kudengar kalimat manis yg keluar dari mulut Arya tetap saja hal itu membuatku berbunga bunga.
Menjalin cinta semenjak dia memasuki Pendidikan, hingga kini tidak oernah membuatku bosan.
Arya Astina, kakak kelasku di SMK, laki laki tampan kekasih pertamaku, laki laki yg membuatku merasakan betapa manisnya cinta, mencintainya sampai membuatku lupa untuk belajar sakit hati diakhirnya.
"Tunggu aku menjadi Sertu, akan kujadikan Engkau Ibu Persitku"
Sebuah kalimat janji yg diucapkannya sebelum dia berangkat menjemput mimpi, kalimat yg selalu kami ingat jika kami sedang dilanda masalah.
Aku lupa, jika semua jalan yg kutata rapi tidak akan menjamin kita menuju tujuan akhir.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Final Destination (Tersedia Di Ebook)
RomancePacaran ?? Bertahun tahun menemaninya, menantinya memperjuangkan mimpi. "Tunggu aku menjadi Sertu, akan kujadikan Engkau menjadi Ibu Persitku" Sebuah mimpi Indah yg kita jalin bersama Sebuah mimpi yg harus kupupus disaat akan menjadi nyata. "Cukupl...