Bukan ++

9K 552 7
                                    

Aku melirik Boss baruku disampingku ini, huuuffftttttt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melirik Boss baruku disampingku ini, huuuffftttttt ... lihatlah dia yg sedang memperhatikan jalanan luar tanpa memperdulikanku, bagaimana bisa dia menjadikanku benar benar sopir pribadinya.

Bahkan dengam teganya dia memaksaku mengantarnya kesalah satu Outlet untuk membeli baju formal, awalnya sih bukan masalah hanya mengantarnya.

Tapi .. sumpah deh ... dia menjadikanku seperti pembantu dengan menemaninya memilih ini dan itu, dan itu luamaaaa sekali.

Apakah menemani Kacabku yg baru juga masuk Jobdesk ku, aku tidak yakin.

Dan lihatlahlah sekarang penampilannya yg menjelma menjadi EksMud. Duuuhhh kenapa nggak dari tadi kek, dateng kek gembel ngerepotin orang.

Syukurlah lalu lintas mendukung membuatku cepat sampai kantor, aku harus cepat cepat menjauh dari Boss baru ini.

Aku sudah tidak tahan dengan sikap anehnya, jika tadi dia mesam mesem tidak jelas saat bertemu di Bandara maka kini dia menjelma menjadi esbatu.

Arogan sekali Bossku ini.

Kembali ponselku berdering, Capt Adam, kenapa pula Abang harus telpon disaat meneyebalkan  seperti ini, aku melirik Bossku ini yg sekarang terlihat kesal, masa Bodoh, aku harus mengangkatnya jika tidak ingin menerorku.

"Halo .."

"Lama amat dek,!!'

"Iya .. OTW jemput atasan Bang !!" Jawabku singkat, berharap semoga Abangku ini peka jika aku sedang tidak memungkinkan untuk berbicara banyak.

"Abang pulang Lusa Dik, Abang pengen ketemu, ada hal penting menyangkut Arya dan kamu!!"

Reflek aku menginjak remku, dapat kudengar suara terantuk yg cukup keras disampingku, aku melihat kebelakang, untunglah tidak ada yg menabrak mobilku. Tuhan masih melindungi diriku.

"Nggak bisa nyetir jangan kejalan Mbak !!!" Aku hanya bisa nyengir mendapati umpatan yg memang tepat untukku.

"Dik, nggak apa apa kamu !! Kebiasaan kalo kaget main rem, untung kamu dikasih selamat terus''

Aku terkejut saat kurasakan ponselku direbut,"maaf, saya atasan Adik anda ini, dan saya hampir celaka karena ulah kalian, bisa anda telfon jika makan siang!!" Tanpa berbasa basi dia langsung mematikan telponku, jika bukan Atasanku sudah kupastikan aku akan menendangnya keluar angkasa.

Tapi apa dayaku yg hanya bawahannnya.

Aku menciut takut melihat wajah sangar Bossku ini, dapat kulihat jidatnya yg memerah terantuk Dashboard. Aku melihat dia seperti ingin melumatku, dengan kesal dikembalikannya ponselku.

"Bisakah Anda ini mengemudi dengan benar ??? Saya masih ingin hidup, "

Aku hanya mengangguk, kembali Bossku ini membuang muka keluar, suasana sunyi kembali menyelimuti perjalanan kami.

Final Destination (Tersedia Di Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang