Suara berisik gedoran pintu membuat pagiku akhir pekan ini terganggu, Ya Tuhan, kenapa harus mengangguku disabtu pagi ini.
Apa dia tidak sadar jika aku hanya tinggal dikamar kost, alamat aku bakal diomelin penghuni lain, lagian Ibu Penguasa rumah kenapa juga harus kasih ijin ke Tamuku yg bar bar ini.
Masih dengan rambut singa, mata bengkak kebanyakan lembur aku membuka pintu.
"Lama amat Dik," demi apa Abangku yg masih berseragam ini, bertamu ke kontrakanku seperti mau berperang, dan lihatlah akibat perbuatan anarkisnya pagi ini, banyak mata mata penasaran terjulur dari kamar sebelahku.
Dengan cepat aku menarik Abang untuk masuk kedalam, lama sedikit akan membuat efek samping yg tidak baik untuk para jomblo penghuni Kost ini.
Dengan santainya Abang melepas sepatunya yg berat itu sembarangan, jangan lupakan kebiasaanya menaruh bajunya, walaupun seragamnya, dengan sembarangan.
Suara gedoran pintu kembali terdengar, Abangku dengan cueknya menyuruhku yg membuka pintu.
Duuuhhh, siap Komandan !!
"By, siapa yg kamu masukin kamar ?? Sudah tahu kan aturannya, mau kamu digerebek satu RT ??"
Duileeehhh Bu, main todong saja, aku beringsut minggir agar Ibu Kost ini melihat langsung tersangkanya.
Dalam 3detik wajah sangarnya berubah melunak, bahkan dapat kulihat rona malu diwajahnya, please jangan Baper Bu, hayati lelah menghadapi fans Abang saya.
"Sorry tante main masuk, udah bilang tadi sama Satpam !!" Tuuuhhh dengerkan Bu.
Ibu Kostku terkikik geli, dengan malu dilihatnya Abangku yg sudah berdiri disampingku, demi Mama yg ada dipelosok, Bagaimana Ibu Kostku nggak malu malu meong kalo lihat tampilan tak senonoh Abangku yg hanya memakai celana pendek dan kaos buntung loreng yg udah kuwus warnanya.
Please jangan ngiler Buk !!
"Nggak apa Nak Adam, kan bukan orang lain, situkan Abangnya Biby,"
"Fabby Buk, bukan Biby !!" Kataku kesal, namaku itu gampang lo buk.
"Looohhh udah ganti ??, tiap kamu berhenti di pos satpam pacarmu yg tentara itu manggilnya, Biby, Biby gitu kok !!"
Aku langsung menepuk jidatku, inginku berkata kasar, tapi apa daya, aku hanya menghela nafas panjang mengumpulkan semua kesabaran menghadapi Ibu Kost antikku dan juga Abangku yg menyebalkan ini.
"Ya suka suka Ibuk enaknya mau panggil apa, Ibuk masih mau ngobrol sama Abang nggak ?? Saya tinggal mandi ya Buk !!"
Bukan tidak bermaksud untuk lancang tapi sebelum aku mendengar jawaban Ibu Kostku aku sudah ngacir duluan masuk kedalam kamar. Biarlah Abangku yg mengambil alih calon Fansnya itu.
Memang aku pengen mandi kok, masak iyess bangun pagi dibikin mubazir.
Dibangunin pake cara Anarkis .. Ketiban pulung Kedatangan Komandan diWeekendku kali ini Beb ..
Kusempatkan mengirim pesan pada Junior Abangku sebelum aku mandi.
Suatu hal sederhana yg selalu kami lakukan untuk menjaga ikatan kami, percayalah hal sepele seperti ini memang penting.
_____________________________________
"Masyaallah Abang !!! Tega banget"bagaimana bisa Abangku ini dengan teganya menghabiskan stok mie instanku yg tinggal 4biji, dan sekarang hanya tinggal bungkusnya dan lihatlah wajah puas tersangka menyebalkan ini.
Dapat kudengar suara sendawanya yg membuatku semakin sebal.
"Pantes saja lo kurus kering kek gitu, orang lu nya kalo makan cuma mie doang, apaan nggak ada gizinya, kenyang kagak cacingan iya !!"
"Apaan, nggak nyadar situ habis berapa bungkus, gantiin duitnya, gue mau makan juga Bang !!" Aku mengulurkan tanganku meminta uang padanya, enak saja dia ini, udah kenyang pakai ngehina lagi.
"Pelit amat !!! Sini ada yg mau Abang omongin ke lo,"
Aku mendekat dan duduk disampingnya, sumpah ya, Abangku ini mandi nggak mandi tapi wanginya poll."Bang, wangi amat, sayang jomblo !!"
"Seriusan Dik,!!" Iya iya aku serius ini, kenapa sih Abang ini, tumben banget mode seriusnya dibawa sampai depanku, kan jadi takut."gimana kamu sama Arya ??
Fix, jika aku kamu sudah diucapkan maka Abangku kini berperan sebagai Papaku, mau tidak mau aku juga harus serius kali ini.
"Baik Bang, kenapa Abang nggak tanya, bukannya satu Yon,"
"Arya udah bilang mau ngelamar kamu ??" Aku kebingungan kenapa Abang tumben tumbennya menanyakan sejauh mana hubunganku, biasanya juga cuek bebek.
"Nunggu dia jadi Sertu, kan Abang tahu sendiri aturannya kan, kenapa Bang ??"
Bang Adam terlihat bingung ingin mengatakan sesuatu, tapi ada yg menahannya,"bilang aja Bang, kalo ada yg mau diomongin soal aku sama Arya".Bang Adam mengusap kepalaku, dan kembali aku merasa rindu padanya, bagiku Bang Adam sosok Papa yg sudah tiada, tempatku berkeluh kesah dan senantiasa menjagaku. Duuuhhh kan jadi pengen meluk.
"Dengerin Abang Dik, Petinggi Abang ada yg mau jodohin Anaknya sama Arya, ??" Haaahhh aku sampai mengerjapkan mataku berulangkali, meyakinkan kalo Abang dan kata kata ajaibnya itu bukan khayalan."bahkan kemarin beliau terang terangan ngomong ke Abang Dik soal ini !!''
Aku menggeleng, mencoba meyakinkan diriku sendiri lebih tepatnya,"aku percaya Arya nggak akan nerima perjodohan atau apapun itu, Bang !! Abang juga tahukan gimana teguhnya Arya,"
Bang Adam menggenggam tanganku,"bukan Abang nggak percaya Dik, tapi ini berbeda, dikami menjadi menantu para Pati, apalagi yg berkuasa kayak yg mau ngejodohin Arya sama Anaknya, itu batu loncatan besar untuk karier kami, jika kami menolaknya justru masalah yg akan memdatangi kami"
Bagaimana ini, apa mungkin Arya akan mengambil pilihan itu, bukankah menjadi seorang Perwira merupakan mimpinya, jika dulu dia harus puas dengan pendidikan Bintara, dengan ini membuka lagi jalan untuknya menggapai mimpinya.
"Abang cuma pengen kamu tahu By, akan datang badai kedalam hubungan kalian, yg Abang minta, pilih jalan yg membuatmu bahagia !!"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Final Destination (Tersedia Di Ebook)
RomancePacaran ?? Bertahun tahun menemaninya, menantinya memperjuangkan mimpi. "Tunggu aku menjadi Sertu, akan kujadikan Engkau menjadi Ibu Persitku" Sebuah mimpi Indah yg kita jalin bersama Sebuah mimpi yg harus kupupus disaat akan menjadi nyata. "Cukupl...