Bahagia itu ketika dia bisa tertawa karna aku.
~MillaPagi ini Milla bersiap siap untuk pulang karena dia mulai pulih dan dokter mengizinkannya.
Tapi milla tidak melihat darren di ruangannya, tiba tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya dan ternyata itu adalah darren. Milla tersenyum kepadnya
"Lo udah boleh pulang?"
"Iya. Gue bosen disini terus ren!"
"Yaudah yuu gue anter ke rumah lo!"
"Beneran?!!!"
"Iya"
Milla terus memperhatikan wajah darren untuk memastikan apakah dia serius atau tidak. Lalu darren mengacak ngacak rambut milla dan berkata
"Iya gue serius mill cepetan gue tunggu"
"Siap pak boss" ucap milla tegas sambil hormat kepada darren.
"Ahhahahahah" darren tertwa melihat tingkah konyol yang di lakukan milla.
Milla tersenyum melihat dia yang sedingin es di kutub mulai mencair.
🍁🍁🍁
"Ren kok ini bukan jalan ke rumah gue sih?"
"hm"
"Lo mau nyulik gue?? Tolongggg tolonggg" teriak milla dan dengan sigap daren menutup mulut milla dengan tangan kirinya.
"Lo ni apa apaan sih lo mau gue di gebukin warga?!!"
"Ya lo ngapain mau nyulik gue?!"
"Gue gak akan nyulik lo dan berhenti berisik"
Mobil itu seketika mulai hening dan tak terasa sudah sampai
Daren keluar dari mobil dan langsung membukakan pintu untuk milla.
"Makasih" pipi milla merah karena perlakuan spesial dri daaren dan saat dia melihat sekelilingnya milla sangat takjub banyak bunga yang cerah dan yang paling menyita perhatiannya adalah rumah pohonnya. Dan saat berbalik milla melihat daren sedang bertekuk lutut di hadapannya.
"Mill gue gak tau mau bilang apa gue sebenernya udah mulai suka lo dari sebelum lo suka ke gue. Namun perasaan itu baru suka namun lama kelamaan gue mulai cinta dan gue sayang sama lo mil. Mau gak lo jadi cewe gue untuk selama lamanya?"
"Ini beneran?" Milla tak percaya dan semburan merah di pipinya sudah tak bisa di tahan
"Iya. Lo mau gak terima cinta gue?"
" gue mau" daren pun langsung memeluk milla.
"Gue seneng milll" teriak darren
" gue juga seneng ren" bales milla
" ren janji ya jangan pernah lo tinggalin gue"
"Gue janji mill" dengan senyuman yang indahnya itu.
"Ren terus kapan kita naik rumah pohonnya?"
"Ohh iya. Tapi gue gak bisa naiknya mill, lo aja yang naik ya gue tunggu di sini"
"Masaa lo gak bisa naik sih. Ayolah renn"
"Gak mill"
"Ren ayolah" sambil memperkihatkan muka memelas
"Gue bilang enggak ya enggak!!" Teriak darren sambil membuat milla berkaca kaca. Daren yang melihatnya pun langsung memeluknya
"Maafin gue mill gue gak bisa. Gue takut ketinggian gue trauma"
"Trauma kenapa ren?"
"Ntar ada saatnya lo tau. Udah sana naik jangan nangis ntar mukanya kaya monyet lagi apalagi diemnya di rumah pohon percis banget kaya monyet nya" ucap darren sambil tertawaa
" ihhh darren!!!" Balas milla sambil mencubit perutnya darren
Dan mereka pun berlarian
"Woii woii milll sakit anjr""Biarin, wleeee" ucap Milla sambil menjulurkan lidahnya
"Awas aja Lo Mill" Darren sambil berbalik berniat menggelitik Milla
"Ehh Lo mau ngapain? Ahass Darren geliii"
"Mampus Lo milll"
"Darren stop, Ahaaa haa Daren berhenti anjr gue sesek nafas"
Daren terus menggelitiki Milla. Namun tiba tiba Milla pingsan, Darren yang menyadari itu langsung panik."Mill.. Mill... Lo jangan bohongi gue Mill.. jangan buat gue panik, mill... Mill..." Darren panik sambil menepuk nepuk lembut pipi Milla
"Mill gue minta maaf please bangunn, gue janji gak akan gelitikin Lo lagi tapi jangan buat gue khawatir kaya gini" ucap Darren sambil mendekap Milla ke dalam pelukannya.
Darren tak sadar bahwa yang sedang ia dekap sekarang malah cengengesan.
"Woii renn Lo meluk gue ke jeng banget. Sesak nafas nih gue entar gue pingsan beneran lagi" Darren baru sadar bahwa dirinya sedang di kerjain oleh kekasihnya itu, ia pun langsung beranjak pergi.
"Ren renn kok Lo malah pergi, ren.. tungguin gue rennn" teriak Milla sambil berlarian dan tanpa melihat ada batu di hadapannya.
Brukk!!
"Aww... Sakit" Darren pun yang sadar dengan ringisan Milla pun langsung menoleh dan berlari ke arah Milla terjatuh.
"kalo jalan itu ati ati"
"Lo sih malah ninggalin gue"
"Mangkanya jangan bikin gue khawatir, gue sayang sama Lo Mill jangan buat gue kehilangan untuk kedua kalinya"
Pipi Milla berubah jadi merah namun Milla memikirkan ucapan Darren "kedua kalinya!" Siapa yang kehilangan siapa?
Ahh ntahlah Milla tak mau tahu
"Iya maafin gue ya kaptennn" membuat Darren tersenyum
"Ayo ibu negara naik ke punggung gue" Milla pun naik ke punggung darren
"Makasih ya ren udah bales cinta gue"
"Gue lebih makasih sama mamah Lo yang udh ngelahirin bidadari gue di dunia ini"
Dan inilah awal buka akhir dari kisah Darren dan Milla
Haiiii hehe maaf maaf aku baru bisa updett biasa tugas semakin lama malah semakin banyak. Ehh jadi curhat haha, makasih buat yang trs nungguin cerita Darren sampe sini maaf kalo kalian di buat nunggu dan pengennya sih dapet koment dari kalian.
👋👋

KAMU SEDANG MEMBACA
Darren
Teen Fiction"kamu seperti merpati jika aku kejar kamu pergi dan jika aku lelah dan memilih untuk pergi kamu malah kembali" - Milla thalita "jangan singgahin hati itu jika emang Lo gak pernah serius" - Darren athala ketika seorang laki laki yang mempunyai paras...