Part 7

3.8K 208 4
                                    

“O..oppa..”, Kyuhyun membulatkan mata mendengar penuturan Jikyung. Apa katanya tadi? O-ppa? Sepertinya Kyuhyun salah dengar. Kyuhyun melepas dekapannya dan menatap Jikyung tajam seakan meminta penjelasan.

“Oppa..kau..tidak mungkin membunuhnyakan?”, kata oppa sudah cukup membuat Kyuhyun tersentak dan kini apa? Membunuh? Apakah Jikyung mengingat sesuatu? Apakah Jikyung mengingatnya?

“Lee Hyukjae..geu namjaga..”, Kyuhyun terdiam menunggu ucapan Jikyung selanjutnya yang membuat jantungnya seakan berhenti berdetak. Anyia, Jikyung tidak boleh mengingat masa lalunya! Eotthokhe?

‘Kumohon kyungie jangan buat aku melukaimu dengan kata yang akan kau ucapkan! Hentikan sebelum aku memulai sesuatu yang lebih kejam lagi!’

“Dia...”

_o0o_

Aku menginginkannya melebihi siapapun. Aku merengkuh dan mengurungnya dalam hatiku. Aku tak bisa melepasnya apapun yang terjadi. Egois?? Aku tidak perduli. Karena aku menginginkan dan membutuhkannya melebihi diriku sendiri!!_Cho Kyuhyun

 

Melihat tatapan sendumu membuatku tak sanggup bertanya. Benarkah? Benarkah kau membohongiku?_Cho Jikyung

 

_o0o_

INSANE part 7 story begins..

 

~Jikyung Pov

Kenapa saat aku mengatakan oppa dia menatapku seperti itu? Benarkah? Benarkah kau adalah oppaku? Benarkah kau telah membohongiku? Membunuh? Jebal..katakan itu bohong!

“Dia..”, kutatap matanya dengan tatapan sendu. Ada keraguan yang tersirat dari tatapannya.

“Jangan katakan lagi..”, aku tersentak saat dengan tiba-tiba dia memeluk perutku dan menangis terisak. Ada apa dengannya?

“Op..”

“Andwe!! Jebal..jangan panggil aku seperti itu!”, kurasakan air matanya membasahi bajuku. Ini terlalu aneh. “Aku sungguh takut Kyung-ah..aku sangat takut kau akan pergi meninggalkanku. Semua orang berusaha membuatmu menjauh dariku..appa, eomma,, dan dia..namja itu hiks..aku sungguh tak tahu harus melakukan apa lagi agar kau percaya padaku..”, tangisannya semakin menjadi, ada apa sebenarnya? Kenapa dia berkata seperti itu? namja itu? Nuguya??

“Yeobo..”, lirihku sambil membelai rambutnya pelan. Ada rasa sakit yang tertoreh dalam hatiku melihat kondisinya yang sangat rapuh. “Aku tidak akan pergi kemana-mana..”, kataku dan itu berhasil membuat tangisnya terhenti.

“Jeongmalyo?”, tatapannya seperti anak kecil, begitu berseri-seri. Tegakah aku melukainya? Aku tersenyum menatapnya dan mengangguk pelan dan dalam sedetik aku telah berada dalam dekapan hangatnya.

_o0o_

~Author Pov

INSANE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang