Chap3

2.1K 351 43
                                    


Happy Reading 💙

.

.

.

Motor gede baekhyun berhenti tepat di depan gerbang rumah mewahnya. Kyungsoo turun dari jok belakang seraya membuka helmnya.

"Kamu tidur di rumah kan, malam ini ?" tanya Kyungsoo seraya menyodorkan helmnya pada baekhyun yang selama perjalanan hanya diam.

"Aku ada urusan." jawabnya datar

Kyungsoo menghela nafasnya seraya mencengkram lengan jaket denim sang adik, mencegahnya untuk pergi.

"Kumohon, jangan seperti ini."

"Seperti apa ?"

"Tidur di rumah."

"Tidur bersama mu, aku mau."

"Baekhyun!" seru Kyungsoo

"Apa ? Noona yang meminta aku tidur di rumah. Kalau begitu tidur dengan mu, atau aku pergi." ujar baekhyun yang sudah siap-siap mensetarter motornya.

Kyungsoo bungkam sembari melepas cengkraman nya, sementara baekhyun tersenyum miring.

"Ini hanya lelucon, dan noona menanggapi nya dengan serius. Lalu, kenapa perasaan ku noona anggap lelucon ?" gumam baekhyun dari dalam helm fullpace nya.

Motor itu membawa baekhyun pergi dari area rumah keluarga Oh. Menyisakan Kyungsoo yang tengah memegangi dada kirinya, perkataan baekhyun barusan sedikit mencubit perasaannya. Lumayan sakit.

"Baekhyun-ah.... mianhae.." lirih kyungsoo sebelum akhirnya masuk kedalam rumah.

.

Sementara di jalanan Seoul yang begitu lengang, baekhyun terus memacu motor gedenya dengan kecepatan tinggi.

Kenapa nasib sial selalu menimpa padanya ? Entah harus dengan cara apa mengatasi perasaan nya saat ini. Kyungsoo adalah hal yang paling ia puja dan ingin kan. Tapi, kenapa Tuhan tidak sejalan dengan keinginannya.

20 menit perjalanan, akhirnya motor baekhyun berhenti tepat di gedung tak terpakai di pinggiran Yongsan dekat sungai Han.

Ia memarkirkan motornya, lalu turun dan melepas helm fullpace nya sembari berjalan masuk kedalam gedung bekas kebakaran itu hingga menemukan pintu besar bercat coklat dengan ukiran emas bergambar kepala Lion.

Kriett

Bunyi pintu ketika baekhyun membukanya. Tungkai nya menapak pada lantai marmer nan berkilau. Dari luar boleh saja gedung tak layak pakai.

Namun, ketika masuk dan melihat isinya. Tempat ini seperti mansion, mewah nan megah. Lantai marmer mengkilap, dinding bercat putih dengan interior modern dan jangan lupakan lampu kristal yang menggantung tepat di atas kepala baekhyun.

Ketua Lion itu sudah merubah tempat kumuh ini menjadi istana bagi anggota Lion.

"Kalian tidak pulang ?" tanya ketika mendapat dua temannya duduk di sofa anteng bermain game.

"Malas, lebih baik main game." sahut Lucas di setujui Bobby.

"Ya, ayo gabung." ajak Bobby maaih fokus dengan game nya.

"Yak yak... Kau curang Sialan!"

"Kau yang bodoh Lucas. Yakk yipiii aku menang lagi." seru Bobby

Lucas merenggut sebal, seraya melempar stik game nya dan melempar Bobby dengan bantal ketika namja bersurai biru itu tengah berjoget tidak jelas.

Baekhyun menggeleng pelan melihat tingkah kedua teman nya itu.

[9] Sister Complex (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang