Chap14

1.2K 211 18
                                    


Happy Reading 💙

.

.

.


"SIALAN! KAU BERENGSEK. AKU MEMBENCI MU."

Satu kalimat itu terus saja terngiang-ngiang di kepala baekhyun. Sungguh, dia tidak mengingin kan kalimat itu di ucapkan oleh kyungsoo.

Ini sudah seminggu setelah kejadian dimana ia dengan bodohnya membiarkan Kyungsoo terluka.

Bukan hanya Kyungsoo. Dia pun ikut terluka, lebih dalam. Pepatah yang berbunyi 'Penyesalan selalu datang terakhir' pun tengah ia alami saat ini.

Dengan wajah frustasi baekhyun bangkit dari atas ranjang nya. Melangkah ke arah jendela yang terbuka, menampilkan view halaman belakang gereja.

Dua pekan ia tinggal di Gereja ini, suasana yang asri, sunyi, dan hangat membuat nya betah. Pendeta di sini pun mengijikan baekhyun untuk tinggal.

Tidak hanya menumpang tidur, baekhyun juga ikut merawat Gereja ini. Membersihkan semua ruangan di dalam gereja hingga halaman belakang bersama anak-anak yatim-piatu yang tinggal di panti asuhan dekat area Gereja.

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu, menyadarkan baekhyun dari lamunan.

"Hyung, ini aku doyoung."

"Masuk saja, tidak di kunci."

Decitan pintu yang terbuka pun terdengar, baekhyun berbalik seraya berjalan kearah pintu.

"Ada apa?" tanya baekhyun.

"Anak-anak yang lain mau main bola, Hyung ikut yah." ujar doyoung.

Baekhyun mengernyit kan dahinya "memang di sini ada lapangan sepak bola ?"

"Ada di kaki bukit." jawab nya.

Lumayan untuk pengalihan kegalauannya. Baekhyun pun mengangguk menyetujui ajakan doyoung, bocah yang selama dua minggu ini dekat dengan nya.

"Baiklah, Hyung ganti baju dulu." ujar baekhyun.

"Ok, aku tunggu di luar."

Baekhyun mengambil kaos polos hitam dan celana denim selutut di dalam lemari, lalu memakainya.

Setelah selesai berganti baju, baekhyun pun keluar kamar untuk menemui doyoung yang menunggunya di luar gereja.

"Yang lain mana ?" tanya baekhyun yang hanya mendapati doyoung saja yang menunggu nya.

"Sudah duluan." jawabnya seraya mengapit bola yang akan mereka gunakan di antara lengan dalam dan pinggang kanan nya. "---Kajja Hyung, kita harus menyusul mereka." ujarnya berjalan lebih dulu.

Baekhyun mengangguk, mengekori doyoung yang tengah berjalan ke halaman belakang gereja, masuk kedalam hutan agar bisa sampai ke kaki bukit.

Lumayan jauh, tapi bukit itu tidak terlalu tinggi menurut pengamatan baekhyun. Dia belum pernah menginjak kan kakinya di sana.

[9] Sister Complex (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang