[1] First Morning

34.3K 2.4K 358
                                    

⚠MENGINGATKAN KESELURUHAN ADALAH KHAYALAN SAYA. MEMBACA INI DAPAT MENIMBULKAN EFEK SAMPING BERHALU YANG DILUAR BATAS. SEKIAN TERIMA KASIH.⚠



Kamu menggeliat ditidurmu. Rasanya tubuhmu sangat pegal dan sangat sakit seperti habis bekerja berat. Kamu mengeratkan pelukanmu pada guling disebelah dan melanjutkan menutup mata.

Namun ada yang janggal, mendadak gulingmu terasa lebih besar dan hangat, berbeda dari biasanya. Dengan diikuti usapan lembut dipunggungmu dan tangan besar itu mendekapmu lebih dalam.

Sejenak kamu merasa sangat nyaman, namun otakmu bekerja untuk sesaat sebelum kelopak matamu terbuka. Kamu terkejut bukan main saat mendapati Doyoung—boss yang juga merangkap sebagai kekasihmu—berada dihadapanmu dengan mata tertutup.

"KYA!!" kamu menendang tubuhnya hingga tersungkur dari kasur.

"Aw" Doyoung meringis dan memegangi bagian tubuhnya yang sedikit sakit.

Kamu dibuat kaget lagi saat melihat tubuh polos Doyoung dilantai. Kamu buru-buru menutup kedua matamu dengan tangan dan meneriakinya.

"Doyoung! KAMU NGAPAIN DIKAMAR AKU GAPAKE BAJU SEGALA!?" kamu berteriak histeris. Tepat saat itu juga kamu hendak turun dan menyingkap selimut ditubuhmu.

Doyoung masih mengumpulkan nyawanya dibawah sana. Sedangkan kamu kembali terbelalak saat menyadari keadaan tubuhmu yang juga tanpa sehelai kain pun.

"DOYOUNG" teriakmu lagi. Doyoung tergopoh dan refleks berdiri mendekat padamu.

"Apa?! Kenapa?" katanya. Jantungnya berdetak kencang saat melirik lekuk tubuhmu yang terkespos begitu saja.

"KENAPA?? KAMU NANYA KENAPA?? INI GIMANA CERITANYA KITA BISA SATU KAMAR? KAMU NGAPAIN AKU?" teriakmu, masih dengan mata tertutup. Tanganmu yang lain mencoba menutupi area sensitifmu karena malu.

Doyoung menghela napas panjang dan memegang tanganmu yang didepan mata "Hei, buka mata" katanya.

Dengan ragu kamu membuka perlahan matamu. Namun baru tiga detik, kamu menutupnya lagi. Dadamu berdegup tak karuan.

Doyoung berdecak dan menjauhkan paksa tanganmu. "Melek, kalo ngga aku macem-macem nih" kata Doyoung.

"Nah gitu dong" kata Doyoung setelah kamu menuruti perintahnya.

"Pertama, kamu gainget? Kita udah nikah sayang. Tadi malam kan first night kita" kata Doyoung dan memegang dagumu.

Bola matamu bergerak kesegala arah, mencoba menghindari kontak mata dengan Doyoung.

"Kedua," Doyoung menjeda ucapannya.

Cup

"Masa aku gaboleh ngelakuin itu sama istriku sendiri?" bisiknya ditelingamu. Kamu merinding dan menjauhkan kepalanya darimu.

"A-aku kan kaget" katamu pelan. Benar, kamu terbiasa tidur sendiri dan melupakan fakta bahwa kemarin kalian telah resmi sebagai pasangan suami istri.

Doyoung menghembuskan nafas panjang. Ia memakluminya karena kemarin adalah hari terlelah sepanjang umur kalian. Resepsi pernikahan selesai sekira jam 10 malam. Ditambah lagi Doyoung yang menggempurmu habis-habisan.

"Mandi gak?" tanya Doyoung. Ia menatap kembali tubuhmu. Kamu yang ditatap seperti itu pun dengan cepat menarik selimut dari kasur dan melilitkannya dibadanmu.

"Aku mandi duluan ya, kalo kelamaan pake kamar mandi dibawah aja" katamu dan berjalan cepat kekamar mandi.

Doyoung mendengus dan meraih boxer nya yang terbuang begitu saja dilantai. Padahal agenda nya dipagi pertama kalian adalah mandi bersama, sarapan bersama, jalan-jalan bersama. Namun kembali lagi, itu semua hanyalah sebuah ekspetasi. Bisa-bisa ia tidur disofa selama satu bulan jika melawanmu.

Marriage Life : with DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang