Alea keluar dari rumahnya. Gadis itu memakai rok panjang dan kaos oblong berwarna merah. Ditangan kanannya ada sebuah tas berukuran lumayan. Paper bag."Alea!Lo udah tahu rumahnya kan?!"
Alea menghentikan langkahnya. Cewek itu membalik badannya. Alea mengangkat jempol tangan kirinya ke arah cowok yang berdiri di ambang pintu.
"Gue tahu kok kak!" balas Alea semangat.
Alea kembali berjalan. Mamanya menjual kue. Setiap ada yang pesan dan minta diantar,Alea lah yang bertugas. Seperti sekarang.
Jl. Cinta di komplek hati. Eh,bukan.
Jl. Merpati no.54
Alea sampai di tempat tujuan. Anggap saja diet karena jarak yang cukup jauh Alea berjalan kaki saja. Alea celingak-celinguk mencari pemilik rumah besar bercat putih itu.
"Pak,yang punya rumah ada?" tanya Alea kepada satpam di rumah itu.
"Oh,ada Mbak. Emang kenapa ya?" tanya satpam itu ramah.
"Ini pak,yang punya rumah pesen kue. Bisa panggilkan orangnya?" tanya Alea lembut dan ramah.
Satpam itu tersenyum."Bisa Mbak. Sebentar ya."
Di dalam ruangan besar,seorang cowok sedang bermain PS sangat fokus. Pintu kamar dibiarkan terbuka,kasurnya berantakan. Dan seragam sekolah masih melekat di tubuhnya.
"Den. Ada yang nyariin!" teriak pak satpam.
"Siapa pak?!" tanya cowok itu sambil teriak,menoleh ke pintu.
"Aden ke depan aja dulu,nanti tahu." balas pak satpam. Cowok itu menghela napasnya gusar. Terpaksa ia cancel dulu main PS-nya.
Cowok dengan celana jeans pendek,dan kaos berwarna putih yang dapat mencetak perut six pack itu keluar rumah dengan wajah datar.
Cowok itu menatap seseorang yang berdiri membelakanginya.
"Ada apa nyari saya?" tanya cowok itu dingin.
Saat seseorang itu berbalik badan,tatapan datar cowok itu berubah. Cowok itu mengangkat sudut bibirnya.
"Alea." panggilnya lembut.
Alea diam membisu. Kenapa setiap hari bisa berurusan dengan cowok menyebalkan seperti Saga? Kalau saja Alea tahu pemilik rumah adalah Saga,lebih baik yang mengantar kue adalah Leo—kakaknya.
"Permisi. Ini kue pesanannya." ucap Alea ramah sembari menyodorkan paper bag kepada Saga.
Saga tersenyum kecil,lalu menerima."Lo lebih anggun kalau lembut kayak gitu,Al. Coba aja kayak gitu ke gue." kekehnya.
"Saya permisi." ucap Alea tanpa membalas perkataan Saga. Baru aja Alea hendak melangkahkan kakinya,Saga terlebih dulu mencekal tangan cewek itu.
"Lepasin. Gue mau pulang!" kembali dengan sikap cuek Alea. Saga menghela napasnya.
"Gak!Gak bakalan gue lepasin sebelum lo kasih nomor handphone ke gue!" tegas Saga mempererat cekalan tangannya.
"Gak mau!" balas Alea tegas. Cewek itu berusaha melepaskan tangan kekar Saga dari tangannya,tapi tidak bisa.
"Kasih.dulu!" tegas Saga menekan setiap katanya.
"Gak mau,Saga!" balas Alea kesal.
"Pokoknya kasih!" paksa Saga.
"Lo suka banget maksa gue,ya!" bentak Alea tak suka. Saga hanya mengulas senyum tipisnya. Saga mendekatkan wajahnya ke wajah Alea.
Refleks membuat Alea mundur,tapi Saga menahannya. Wajah Saga semakin dekat,semakin dekat,dan semakin dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fat Is Beautiful (END)
Teen FictionIni tentang Alea. Cewek gendut yang tidak sengaja bertemu dengan Saga. Dari ketidaksengajaan itu, kisah mereka dimulai. 10 Juni 2019