"WOY YANG PIKET BUANG SAMPAH!" teriakan menggelegar Saga membuat anak-anak satu kelas ricuh. Ada yang mengusap telinga,ada yang tulisannya kecoret,ada yang lipstiknya kelewat. Aneh-aneh pokoknya."WOY,ELU BEJO!PIKET BUANG SAMPAH!" Saga menunjuk Bejo yang duduk di pojok sambil baja buku dengan sapu.
"Piket gue besok,Supri!" kesal Bejo kepada Saga.
Saga meneliti lagi jadwal piket. Benar! Jadwal piket Bejo adalah besok.
"Iya iya maap,gue salah baca. Mana nih....RAGA!LU PIKET GA!" teriak Saga kepada Raga yang sedang menggoda Riana.
"Berisik lo! Nanti aja pas istirahat." bantah Raga. Sedikit Informasi,Raga sedang masa-masa move on dari Alea. Sekarang dia dekat dengan Riana.
"Mau gue gorok?!" sinis Saga.
"Eh iya,ampun-ampun. Gue buang sekarang nih," Raga berjalan ke belakang mengambil tempat sampah yang penuh dan membuangnya ke bak sampah yang berada di dekat lapangan basket.
"Siapa lagi nih? Nah! ALEA! PIKET SEKARANG SAYANG!" teriak Saga tanpa malu,membuat Alea yang sedang membaca novel kaget bukan main.
Mampus,satu kelas lihatin gue kan?
"Nanti aj__
"Sekarang." lembut Saga dengan senyum manisnya. Alea membuang napasnya gusar,dan meletakkan novelnya. Gadis itu mengambil sapu dan melaksanakan piket.
5 menit kemudian....
"Awas aja kalau ketemu lagi! Gak tau siapa Raga!" tiba-tiba saja,Raga datang dan ngomel seperti orang gila membuat Saga terbengong.
"Heh,lo kenapa?" tanya Saga.
"Itu! Di lapangan ada anak baru. Gayanya kayak artis aja udah dikerubungi cewek-cewek. Gantengan juga gue. Sok cuek lagi." cerocos Raga membuat satu kelas tertawa.
"PD kali kau!" teriak Riana diikuti tawa renyah. Raga mengerucutkan bibirnya kesal.
"Siapa namanya?" tanya Saga kepo.
"Al? Al apa ya?" Raga mikir.
"Alif bak tak?" tanya Bejo.
"Ngawur lo!" sinis Raga.
"Namanya? Alva,IYA ALVA NAMANYA!"
Deg.
Seketika sapu yang dipegang oleh Alea jatuh kelantai saat mendengar nama Alva. Dia,cowok di masa lalunya. Kini datang kembali. Alea takut,kedatangan Alva akan menghancurkan hubungannya dengan Saga.
Raut wajah Saga pun berubah. Alea dapat mengetahui bagaimana perubahan raut wajah Saga.
"Alva?" gumam Saga. Awas aja kalau Alva yang kemarin. Gue botakin kepalanya.
"Ya udah sih gak penting. Al,lanjut nyapunya." Alea mengangguk pelan atas perintah Saga.
Di lain tempat...
Alva. Cowok itu berjalan dengan muka datarnya walaupun dikerubungi oleh cewek-cewek. Alva berpikir cewek-cewek di sini norak,kayak baru ketemu orang ganteng.
"Ruang kepsek di mana?" Alva menepuk pundak cewek dengan rambut dikepang yang duduk di dekat lapangan.
"Ha?" cewek itu menatap bingung ke arah Alva.
"Gue tanya,ruang kepsek di mana?"
"Oh,ke sana aja lurus." tunjuk cewek itu. Ia membenarkan kacamatanya yang sedikit melorot.
Tanpa berterima kasih,Alva berlalu begitu saja. Cewek bernama Keysa itu menggelengkan kepalanya heran. Ada manusia semacam itu ternyata.
Waktu istirahat...
Saga,Raga,dan beberapa anak cowok masih berdiam diri di kelas. Ada Rio,Dino,dan Bejo juga. Mereka mau main. Main apa?
"Kucing,kucing apa yang romantis?" Bejo memulai permainannya. Tebak-tebakan ala mereka. Saga sibuk memikir,Raga pukul-pukul kepala,yang lainnya hanya diam memandang Bejo.
"Kucing mana ada yang romantis." ketus Rio.
"Ada." balas Bejo.
"Emang apa?" tanya mereka bersamaan.
"Kucingta kamu. Hahahaha!"
Plak!
Sebuah buku melayang dan mendarat tepat di kepala Bejo. Buku itu dilempar oleh Raga. Pertanyaan gak berfaedah. Pikirnya.
"Lap,lap apa yang bikin cewek baper?" kini giliran Saga yang memberi pertanyaan.
"Lap miper." jawab Bejo dengan santainya.
"Lap emak gue?" tanya Raga.
"Lap motor gue?" tanya Rio.
"Lap apa sih?" kesal Dino.
" Ay lap yu!" jawab Saga diakhiri tawa meledak. Tepat saat itu Alea masuk dengan Riana. Alea yang melihat Saga tertawa seperti itu hanya geleng-geleng kepala.
"Ga,ibu negara lo tuh." Raga menyenggol baju Saga.
"Wow!" itu Bejo.
Saga menoleh ke arah pintu. Cowok itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali."H—hai."
Alea menaikan sebelah alisnya."Kenapa?"
"Em...enggak kok." Saga menggeleng.
Alea mengendikkan bahunya,lalu berjalan menuju bangkunya. Di samping Saga.
Saga melihat Alea terdiam seperti memikirkan sesuatu. Mungkin ada yang mau ditanyakan.
"Ga,murid baru itu Alva siapa? Kamu tau gak?"
Pertanyaan Alea mampu membuat ekspresi Saga berubah. Kenapa Alea malah menanyakan hal ini kepadanya?
"Manfaatnya tanya aku,apa?" ketus Saga.
"Ya...mungkin kamu tau." jawab Alea bingung.
"Ngarep dia Alva,cowok yang kamu suka dulu?" tanya Saga dengan senyum miring.
"Enggak."
"Halah bohong!"
"Apa sih,Ga. Aku udah punya kamu. Lagian aku cuma tanya apa salahnya sih?!" kesal Alea.
Brak!
Saga berdiri dan menggebrak meja di depan Alea.
"Ya salah lah! Aku cowok kamu! Kamu malah tanya Alva siapa?!" bentak Saga.
"Astagfirullah." kaget Alea,mengelus dadanya.
"Ga,emosi lo kontrol! Itu cewek lo bro!" Rio menarik Saga agar duduk kembali.
Saga mengepalkan tangannya. Lalu duduk kembali,untuk mengatur emosinya. Ia menatap Alea yang menunduk.
"Ale,maaf." Saga menarik dagu Alea lembut. Mungkin teman-temannya pengertian. Meninggalkan Saga dan Alea berdua di kelas.
"Ale,aku minta maaf." Saga menyelipkan rambut yang menutup wajah cantik Alea.
"Ale,kamu nangis?"
"Hiks..hiks..Jahat!" Alea memukul dada bidang Saga.
Saga memeluk Alea erat. "Maaf,aku cemburu."
CUAP CUAP
Echaaaaaaa udah gak semangat buat nulis nih? Gimana menurut kalian?
Terimakasih buat kalian semua yang suka karya-karya Echa. Makasih banget udah menghargai cerita aku. Mau baca,apalagi nge-vote dan komen di cerita Echa.
Aku sayang kalian. 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Fat Is Beautiful (END)
Teen FictionIni tentang Alea. Cewek gendut yang tidak sengaja bertemu dengan Saga. Dari ketidaksengajaan itu, kisah mereka dimulai. 10 Juni 2019