8. Toko buku

1.2K 130 10
                                    

Sudah satu minggu Saga dan Alea berpacaran. Alea semakin mengenal Saga,bahkan orang tua Saga sudah akrab dengan Alea.

Pagi sekitar jam 6.30,motor ninja Saga sudah terparkir di depan gerbang rumah Alea yang masih tertutup.

Saga memakai celana jins panjang,dan dibalut jaket hoodie. Sepatu berseret putih bagian bawah,menambah kesan keren pada dirinya.

Pemuda itu berdiri bersandar di gerbang,dan mengeluarkan ponselnya untuk menelpon Alea. Apakah gadisnya itu sudah bangun atau belum?

"Halo assalamualaikum." salam Saga lembut. Saga tersenyum saat mendengar suara Alea dari seberang.

"Waalaikumsalam. Kenapa Ga?"

"Udah siap-siap atau belum?" tanya Saga melihat jendela kamar Alea yang masih tertutup,kamar yang berada di lantai dua.

"Siap-siap apa?" tanya Alea bingung dari seberang sana.

"Buka gorden jendelanya deh,kalau bisa langsung turun aja ke bawah!" pinta Saga.

"Ngantuk ah,ogah!" balas Alea.

"Sayang please,buka gorden atau turun?"

"Iya iya aku turun." final Alea. Saga memandang layar ponselnya. Saga yang menelpon,tapi Alea yang memutuskan panggilannya.

Pintu rumah Alea terbuka. Gadis gemuk berbalut baju tidur itu berjalan dengan ogah-ogahan ke arah gerbang rumah.

Matanya merah,menandakan bahwa dia masih mengantuk. Saga yang melihat itu hanya terkekeh.

"Buka dong gerbangnya." pinta Saga manja. Alea mengangguk,dan membuka gerbang rumahnya.

"Duduk di teras aja ya?" Alea menggandeng tangan Saga dan menariknya menuju teras. Mereka berdua duduk bersila di lantai,dan berhadap-hadapan.

"Pagi-pagi kok ke sini sih,Ga?" tanya Alea mengucek-ucek matanya.

"Hahaha dasar ndut,ini jam berapa sih? Pasti baru bangun ya?" tanya Saga balik,tanpa menjawab pertanyaan dari Alea.

"Ngantuk Ga!" rengek Alea.

"Tadi udah sholat belum? Jangan-jangan belum ya?" tanya Saga memastikan.

"Udahlah,tapi habis itu tidur lagi." jawab Alea ketus.

"Kamu mau gak aku ajak ke toko buku?" tanya Saga lembut menatap lurus mata Alea.

"Toko buku? Ngapain?" tanya Alea polos.

"Beli permen kapas." jawab Saga menahan agar tidak tertawa karena pertanyaan konyol dari pacarnya itu.

"Hah? Emang ada di toko buku? Baru tahu aku." Alea menggaruk-garuk kepalanya bingung. Melihat ekspresi Saga yang menahan tawa,Alea bertanya."Serius ngapa sih,Ga! Beneran mau apa?"

"Ya beli buku lah,Ale sayang. Mana ada penjual permen kapas di toko buku,adanya di pasar malam." kekeh Saga membuat Alea cemberut.

"Ihs! Ngeselin banget sih!"

"Hahaha. Oh ya,mama papa kamu mana?"

"Masih tidur kayaknya." jawab Alea apa adanya.

"Oh." hanya itu respon Saga.

"Terus aku gimana?" tanya Alea menunjuk dirinya.

"Kamu siap-siap lah,ganti baju. Masa mau ke toko buku pakai baju tidur,kan ngakak." ucap Saga diakhiri tawa meledak.

"Gak waras!" sebal Alea,lalu bangkit dan masuk ke dalam rumah meninggalkan Saga yang tertawa terpingkal-pingkal.

.

.

.

.

Toko buku.....

"Mau beli buku apa sih,Ga? Dari tadi milih-milih perasaan gak dapat-dapat bukunya?" Alea terus berjalan di belakang Saga. Cowok itu sedang mengotak-atik buku-buku yang ada di rak. Bahkan Alea bosan melihat aktivitas itu.

"Iya sebentar,sabar." lembut Saga.

"AW!" Alea terjatuh karena dorongan dari belakang. Membuat Saga ikut terjatuh di samping Alea.

"Eh!Maksud lo apa dorong-dorong pacar gue?" Saga bangkit dan menatap tajam pemuda yang berada dihadapannya sekarang. Pemuda yang tidak sengaja menabrak Alea.

"Udah Ga,aku gak pa—

Ucapan Alea terhenti saat melihat siapa pemuda yang menabraknya tadi. Ia segera berdiri di samping Saga. Alea masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Alvaro Maulana atau yang biasa dipanggil Alva adalah teman SMP Alea. Sejak lulus SMP,mereka tidak pernah bertemu. Sesekali mengirim pesan.

Alva. Cowok yang pernah Alea suka. Namun Alva selalu menganggap remeh perasaan suka Alea. Alva yang cuek dan tidak pernah peka dengan perasaan Alea.

"A—alva?"

Alva hanya tersenyum,membuat Alea ikut tersenyum. Tapi berbeda dengan Saga. Hatinya malah seperti tersetrum. Melihat pacarnya tersenyum untuk orang lain,Saga gak rela.

"Apaan sih,pada senyum-senyum gaje gitu." batin Saga kesal.

"Lo sendiri,Va?" tanya Alea kepada Alva.

"Iya." Alva mengangguk. Masih cuek seperti dulu,batin Alea.

"Lo ngapain di toko buku?" tanya Alea menaikan sebelah alisnya.

"Gu—

"Ya beli buku lah,masa beli permen kapas." potong Saga sewot membuat Alea menoleh ke arahnya. Alea tertawa diam-diam di dalam hati. Ini Saga cemburu to?

"Eh iya Va,kenalin dia Saga." Alea mengenalkan Saga kepada Alva.

"Saga." ucap Saga ketus.

"Alva." dingin Alva.

"Temen lo?" tanya Alva menunjuk Saga.

"Bukan,gue pacarnya." Saga membanggakan diri membuat Alea geleng-geleng kepala heran.

"Dia pacar gue,Va. Kalau lo? Pacar lo mana?" tanya Alea tersenyum hangat.

"Gue gak punya pacar."

"Masa sih? Gak mungkin kan kalau gak punya? Lo kan gan—

"Ayo balik!Aku gak jadi beli buku!" Saga memotong ucapan Alea. Cowok itu menggenggam erat tangan Alea,dan menariknya keluar toko.

Sedangkan Alva? Cowok itu masih terdiam menatap pintu keluar toko di mana Alea berada di sana.

"Semakin gendut,dan semakin cantik. Lucu." gumam Alva dengan senyum miringnya.

TADAAAAAA

Akhirnya aku update juga kan? Ah,leganya bisa update. Biar kalian gak nungguin.

Gimana? Penasaran gak Alva itu sebenarnya siapanya Alea waktu SMP? Gimana gimana?

Next gak nih?

Fat Is Beautiful (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang