aku terhenyak,
kenangan tentang-mu selalu menghampiri-ku,
dengan tanpa izin memenuhi pikiran-ku,
lalu sepersekian detik kemudian
ingatan itu membuat-ku sesak nafas karena terisakaku tertegun,
mengingat-mu yang dulu menyayangi-ku,
mengingat perhatian mu yang dulu,
mengingat perlakuan manis mu yang dulu,
lalu beberapa hari kemudian
itu semua lenyap bagai tak pernah terjadiakhirnya aku bertanya-tanya,
apakah itu hanya sekenario-mu?
untuk membuat luka dalam didada?
jika iya, selamat kau berhasil—yolraa
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka
Puisiaku hanya tak tau bagaimana mengucapkan-nya, hingga tersusun-lah bait-bait kata yang terpendam dalam diriku-selama ini, dan begini kemudian jadinya