s a t u

2.5K 302 125
                                    

[Y/n] dengan keadaan  panik mengemasi barangnya ke dalam sling bag miliknya.

Bukan barang-barang penting, hanya hp, pisau lipat, gas beracun dan barang lainnya.

"Oy [Y/n] kau harus membantu membunuh pimpinan A.d.a." di depan ruangannya Chuuya sudah menunggu.

"Oy kau mau kemana?" tanya Chuuya, karna melihat [Y/n] yang sedang terburu-buru.

Ceklik.
[Y/n] mengunci ruang kerjanya.

"Berisik Chuuya, kakakku sekarang dalam masalah, jadi aku harus menuju tempatnya sekarang." kata [Y/n].

"Apa maksudmu?" [Y/n] tidak menjawab dan meninggalkan Chuuya begitu saja.

"Dasar aneh."
.
.

Namanya [Y/n], berumur 19 tahun. Salah satu anggotaport mafia, pekerjaannya di port mafia sebagai hacker. Jadi tak heran dia hanya berdiam diri di dalam ruangan yang penuh peralatan elektronik.

Dan keuntungan lainnya berdiam diri dalam ruang kerjanya adalah, hanya sedikit orang yang mengenalnya. Bahkan bagi port mafia sendiri [Y/n] seringkali di sangka penyusup.

Kekuatannya sama sekali tidak bersangkutan dengan peralatan elektronik, tapi karna otaknya yang cerdas itu bukan hal yang sulit.

"K-kak." panggil [Y/n] saat melihat Filly— sang kakak. Filly tidak menjawab, dia hanya memandang lantai pualam dengan pandangan kosong sembari menggendong anaknya.

Falerya axzardxan atau kerap di panggil Filly, mantan eksekutif port mafia. Kakaknya memilih meninggalkan port mafia dan menikah dengan Dazai osamu.

"Haru sama [Y/n]-chan yuk." ajak
[Y/n] ke Osaharu, keponakannya yang berumur 1 tahun, anak Filly dan Dazai.

Osaharu yang sudah lama tidak bertemu dengan [Y/n] tentunya senang menerima tawarannya.

"Jadi kenapa si perban bisa disini?" tanya [Y/n] membuka obrolan. Osaharu? Dia tampak nyaman di gendongan sang aunty.

"O-osamu-kun pagi tadi pamit, katanya dia ingin mencari informasi dan saat aku ditelepon dia sudah berada di rumah sakit ini." kata Filly, matanya sudah siap meneteskan air mata lagi.

Jujur, [Y/n] bingung mau bersikap apa. Karna selama ini, Filly yang selalu menenangkannya.

"Kak, akan ku balaskan dendamu." [Y/n] memang membenci Dazai, karna Dazai yang memisahkannya dengan Filly. Tapi karna Dazai juga dia bisa mendapatkan keponakan yang sangat menggemaskan seperti Osaharu.

"Tidak usah, aku tau kau mungkin senang dengan insiden yang menimpa Osamu. Tapi aku tak tau apa yang harus ku lakukan tanpanya." air bening melintasi pipi  Filly.

"[Y/N]-chan, mama kenapa?" tanya Osaharu karna melihat sang mama yang mulai mengeluarkan air mata.

[Y/n] menghelah nafas panjang.

"Mama mu matanya kemasukan debu, Haru ikut [Y/n]-chan ya? Kita beli permen." dan [Y/n] membiarkan Filly untuk menangkan dirinya sendiri.

"[Y/n]-chan, papa kemana? Kenapa tidak bersama haru dan mama?" tanya haru, [Y/n] yang melihat wajah polos haru yang mirip sang ipar pun tak tega.

[Y/n] tak tega kalau Dazai akhirnya bisa pergi dengan tenang, dan meninggalkan beban yang begitu berat untuk Filly— membesarkan haru sendirian.

"Tenang saja Haru, [Y/n]-chan akan menghajar penjahat yang melukai papa mu." kata [Y/n].

"P-papa di lukai oleh penjahat??!"  perasaan gemas hinggap di [Y/n] saat melihat sosok mungil ini terkejut, tapi kemudian berganti dengan cemas, takut bocah kecil ini tak bisa tersenyum lagi saat sang papa tiada.

"Tenang haru, [Y/n]-chan akan menghajar penjahat yang melukai papamu, dan menjadi pahlawan." Haru menatap takjub kearah [Y/n].

"Baik, Tante ku pahlawanku." kata haru, tiba-tiba perempatan kesal muncul di wajah [Y/n].

"Siapa yang menyuruhmu memanggilku tante?" tanya [Y/n].

"Papa, katanya kalau aku memanggil [Y/n]-chan tante, [Y/n]-chan akan senang."

"MATI SAJA KAU DAZAI. BERANINYA MENGOTORI OTAK POLOS HARU."


Tbc

Gimana?

Tiba-tiba Cinta ◇ FyodorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang