t u j u h

1.6K 237 71
                                    

"Kita mau kemana?" tanya [Y/n].

"Ke suatu tempat." kata Fyodor singkat. Dahi [Y/n] menyerit.

"Jangan bawa aku seenaknya tikus." Fyodor menatap [Y/n].

"Percaya saja  padaku."

Deg
Jantung [Y/n] berdetak lebih kencang.

"Kenapa kau mau membawaku? Kau tau, aku disini niatnya ingin membunuhmu." kata [Y/n], dia tidak berani menatap Fyodor melainkan menatap lantai pualam.

"Aku tau. Kalau begitu bunuh aku sekarang." kata Fyodor sembari menyerahkan sebilah pisau ke [Y/n]. Tangannya bergetar ketika menerima  pisau itu.

"Cepat lakukan [Y/n]. Atau ikut denganku." desak Fyodor.

Pisau di arahkan ke Fyodor, seluruh tubuhnya bergetar. Dia tidak tidak punya nyali sama sekali, padahal sudah banyak nyawa tak berdosa yang hilang di tangannya. Tapi kenapa membunuh Fyodor sesulit ini.

Tiba-tiba kilas balik kenangan lama terputar di otak [Y/n]. Seorang gadis memegang pistol, target berada tepat di depannya tapi gadis itu tidak sanggup menarik pelatuk.

Bruuukkk
[Y/n] jatuh bersimpuh, tadi memang kenangan miliknya, tapi bukan dia yang menjadi tokoh utama di kenagan itu, melainkan Filly.

Ya Filly juga pernah terjebak disituasi ini, situasi harus membunuh Dazai. Tapi dia tak sanggup karna cinta yang bersarang di dalam hati.

[Y/n] melemparkan pisau itu, kemudian  membekap mulutnya sendiri.

"A-aku jatuh cinta dengan Fyodor?" tanyanya dalam hati. [Y/n] menggeleng keras, dan berusaha membuang jauh asumsi bodoh itu.

"Kau akan ikut kan?" tanya Fyodor. Akhirnya [Y/n] mengangguk lemah, tanda dia menyetujui keputusan pria ini.

"Ayo." Fyodor mengulurkan tangannya, [Y/n] dengan pasrah menerima uluran tangan itu.

Sreet
Fyodor menggendong [Y/n] ala bridal.

"Turunkan aku, tubuhmu terlalu ringkih." kata [Y/n].

"Tatap aku [Y/n]." [Y/n] beradu pandang dengan pria rusia yang membuat hati dan pikirannya menjadi kalut.

"Aku berat tikus." kata [Y/n] lagi.

"Tapi aku pria, dan pria pasti sanggup menggendong wanitanya." tunggu, [Y/n] tidak salah dengarkan?

.
.

Tibalah mereka disini, disebuah tambang yang tak terpakai.

"T-tempat apa ini?" tanya [Y/n] yang masih berada di gendongan Fyodor.

"Markas yang baru. Port mafia dan armed detective agency pasti akan mengejarku." kata Fyodor.

[Y/n] menghelah nafas panjang, bagaimana kalau dia bertemu Dazai? Ekspresi apa yang harus di tunjukannya?

"Hai Dazai aku sudah jatuh cinta dengan targetku sendiri."

"Hai Dazai sepertinya aku lebih tolol dari kau, karna jatuh hati ke targetku." 

Kepalanya berdenyut, terlalu pusing memikirkan semua itu.

Dari pada pusing tentang itu [Y/n] lebih memilih opsi kedua, memejamkan matanya, dan terlelap dalam pelukan Fyodor.

Tbc

Hai~

Bagaimana kabar kalian?

Filly masih berusaha namatin ff ini:')

Tiba-tiba Cinta ◇ FyodorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang