[Y/n] nyaris menjerit kencang, sukur otaknya bisa berpikir terlebih dahulu.
Saat ini, wajahnya dengan wajah Fyodor hanya terpisah jarak beberapa senti.
"Kenapa dia bisa disini?" gumam [Y/n] setelah menjauhkan diri dari Fyodor.
Otak cerdas [Y/n] berusaha keras mengingat kejadian kemarin.
Seingatnya, dia berada di ruang yang berbeda dengan Fyodor. Tapi [Y/n] pindah kesini karna kasurnya lebih empuk. Efek selalu hidup enak.
"Bunuh nggak ya?" gumamnya lagi.
Tapi setelah melihat wajah terlelap Fyodor yang menurutnya sanat polos, hati [Y/n] menjadi bimbang.
Dasar lemah kamu [Y/n].
"Tidak baik menyerang musuh saat dia lengah." kata [Y/n]. [Y/n] yang tadi sudah menjauh, kini kembali mendekat kearahnya.
Menatap wajah terlelap Fyodor, dan membelai rambutnya.
"Uh, kenapa penjahat sepertinya bisa memiliki rambut yang halus begini."
"Tampan juga."
"Apa yang kau lakukan?" Fyodor membuka matanya dalam sekejap, [Y/n] terkesiap.
"Adah kecoa di rambutmu, karna aku baik hati. Kuusir kecoanya." kata [Y/n].
"Apa yang ku katakan bodoh." umpatnya dalam hati.
Dan tiba-tiba muncul sosok yang dibicarakan.
KECOA.
"Ape lu manusia, jangan ngeles pakek nama gue dong. Gue kan ga salah apa-apa. Fitnah lu." mungkin kalau sang kecoa bisa berbicara, kata-kata itu yang akan terlontar.
Fyodor mengubah posisinya, dari berbaring menjadi terduduk.
Sreet
Baru saja berganti posisi, [Y/n] sudah mencengkram lengan Fyodor, dan cengkramannya semakin mengerat.Whuusssss.
"Rasain nih manusia, udah fitnah gue.""HUAAAAAA." begitu kecoa terbang [Y/n] langsung menjerit dengan kencang dan memeluk Fyodor.
"AMPUN KECOA HUHUHUHU." Kata [Y/n] sembari membenamkan wajahnya ke dalam pelukan Fyodor.
Fyodor yang tak biasa menerima sentuhan fisik pun bingung dengan sikap [Y/n]. Pria itu hanya mengikuti nalurinya;- balas memeluk [Y/n]
"Katanya kau ingi menyingkirkan kecoak. Kenapa melihat kecoak setakut ini hm?" kata Fyodor kepada [Y/n] yang berada dalam rengkuhannya.
Marahnya merah padam menahan malu. Kemudian melepas diri dari rengkuhan Fyodor.
"Ya tadi kecoaknya nggak terbang." sangkal [Y/n].
"Kalau seperti ini." tiba-tiba Fyodor menyodorkan kecoak kearah [Y/n]. Entah dari mana pria itu mendapatkan kecoak.
"HUAAAAAAAAAA." [Y/n] menjerit kencang dan segera melompat dari atas kasur.
"Kau yang bilang. 'Jangan menatapku terlalu lama nanti kau jatuh cinta.' dan sekarang aku rasa kau yang jatuh duluan" kata Fyodor dengan segala ke pd-an yang ada dalam dirinya.
"Hah? Enak saja ya, aku tidak mungkin jatuh cinta dengan tikus macam kau!" kata [Y/n].
"Lebih baik aku jatuh cinta ke Chuuya saja, dibanding dirimu." kata [Y/n] lagi.
"Kita liat saja nanti." kata Fyodor dengan senyum yang membingkai wajah tampannya.
Tbc.
Semoga Filly bisa menamatkan ff ini sebelum masuk asrama.
Btw hbd cokiber [cowok kita bersama] Dazai.
Fyi aja tgl 21 juni filly masuknya:')
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiba-tiba Cinta ◇ Fyodor
FanfictionCinta itu bisa datang kapan saja, dan kepada siapa saja. sama seperti [Y/n] niatnya ingin balas dendam ke Fyodor, dia malah jatuh cinta dengan penjahat itu. Ya Fyodor memang penjahat, penjahat hati. ©Filly 2019