s e m b i l a n

1.5K 237 96
                                    

Vomment gengs!
.
.
Sudah 10 hari [Y/n] terkunci dalam kamar Fyodor.

Fyodor merasa aneh dengan dirinya, seperti ada sesuatu yang hilang.

"Dhos-kun, sepertinya kita harus melihat keadaan [Y/n]-san." Kata Nikolai.

"Apakah itu, perlu?" Tanya Fyodor. Nikolai membatu, semuda itu kah, [Y/n] dilupakan?

"E-entah lah, tapi bahaya kalau dia mati di kamar Dhos-kun." Kata Nikolai.

Padahal, beberapa waktu yang lalu, Nikolai berpikir Fyodor telah jatuh hati ke [Y/n]. Tapi asumsinya ternyata salah besar.

.
.

Sudah berapa lama waktu berlalu? [Y/n] tak pernah tau, karna dia terkurung di dalam ruangan yang tak memiliki ventilasi, apalagi jendela.

Tenang saja, dia tidak mati kelaparan. Karena di dalam kamar Fyodor banyak persediaan snack. [Y/n] juga tidak pernah pilih-pilih dalam makan, yang penting cukup mengganjal perutnya.

Tapi, udara disekitarnya memberat. Pengap sekali, buruk untuk saluran pernapasan [Y/n].

"Ck, apa aku akan segera mati?" Tanyanya, entah kepada siapa.

"Fyodor." Gumamnya pelan, sebelum kehilangan kesadarannya.

Ceklek.
Setelah pintunya terbuka, Fyodor langsung  masuk kedalam ruangan.

Atmosfer disekitarnya buruk, dan pengap.

Matanya menyelidik, mencari keberadaan [Y/n].

"[Y/n]-san??!!!" Tapi yang lebih dulu mendapat keberadaan [Y/n] adalah Nikolai.

"Sudah mati?!" Tanya Fyodor.

"Masih hidup. Mungkin, [Y/n]-san pingsan karna udara di ruangan ini." Kata Nikolai.


"Fyodor?" Suara [Y/n] serak, karna baru saja terbangun.

"Breng*k. Kau tau? Aku terkurung 10 hari disini." Cercaan di lontarkan untuk Fyodor.

"A-aku akan mengambil kan [Y/n]-san minum." Kata Nikolai, sebelum menghilang dari pandangan mereka.

"Kenapa kau tidak lari saja?!" Pertanyaan Fyodor membuat [Y/n] menggigit bibirnya.

"Aku tidak tau kenapa. Tapi, jika aku pergi dari sini. Sama saja aku pergi meninggalkan mu." Kata [Y/n].

Jeda sesaat.

"Aku mungkin bisa gila.... Jika harus jauh dari mu." Bibir [Y/n] bergetar.

Fyodor masih memasang poker face. 

"Kau, jatuh cinta dengan ku, kan?" Perkataan Fyodor menjadi tamparan telak untuk [Y/n].

[Y/n] tidak tau harus merespon apa. Tapi yang dikatan Fyodor benar.

"Terlalu naif. Kau mencintai ku..... Bisa saja karna tak pernah melakukan kontak langsung dengan pria lain. Selain teman-teman bodoh mu, itu."

"Tapi, tetap saja kan?! Cinta, tetap cinta." Kata [Y/n].

"Ya, aku tau. Dan seorang Fyodor, tidak mungkin punya perasaan senaif itu." Katanya.




[Y/n] cerdas, jadi dia tau apa maksud Fyodor.

Cinta yang dia rasakan..... Hanya sepihak.

Memang dari awal dia sudah salah langkah.




Fin.













































































Tapi boong:')

Tbc kawand.


Adakah yang masih ngarep work ini lanjut? Kalo ia.

Support filly kek. Dengan cara follow akun ini salah satunya.

Ehe.

;)

Tiba-tiba Cinta ◇ FyodorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang