t i g a

1.6K 257 90
                                    

[Y/n] menggeram pelan saat alaramnya berbunyi dan mengusik tidur nyenyaknya.

"Diam alaram bodoh." umpatnya dan kembali bergelung di dalam selimutnya.

Kriiiing..krrriiing
Tapi sepertinya sang alaram tidak mengijinkannya tidur kembali.

"Argghhhh." dengan mata setengah terpejam [Y/n] bangun dan mematikan alaramnya. Setelah itu dia kembali berbaring.

Tiiittt.....tittt.
"Apalagi kali ini?" setelah masalah dengan alaramnya selesai, kini bunyi melengking datang dari sang komputer.

[Y/n] mengabaikannya, tapi komputernya kembali mengeluarkan suara

"Tempat Fyodor Dostoyevsky di temukan." suara yang keluar itu bagai alaram yang sangat ampuh. [Y/n] yang tadi jiwanya setengah kini telah sadar sepenuhnya.

"Kenapa tidak bilang dari tadi." hei, mereka tidak bisa berbicara semaunya [Y/n].

[Y/n]  bangkit dari tempat tidurnya dan segera menduduki kursi— yang sudah seperti singgasana bagi [Y/n].

[Y/n]  bangkit dari tempat tidurnya dan segera menduduki kursi— yang sudah seperti singgasana bagi [Y/n]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruang kerja dan kamar tidurnya di satukan. Dapur, dan tempat lain yang di pisahkan. Dari luar tempat [Y/n] seperti rumah biasa, tidak nampak sama sekali bahwa rumah ini adalah rumah sang hacker jenius.

"Akhirnya aku menemukan tikus jalanan itu." kata [Y/n].

Rambutnya masih acak-acakan, bekas liur yang mengalir semalaman sudah mengering. Tapi [Y/n] masih tampak cantik.

Jarinya dengan lincah menekan keyboard, memasukan kode-kode yang rumit. Mendesah kesal saat kode yang di masukannya salah. Intinya gadis ini sedang memerlukan kosentrasi penuh sekarang.

Tok.... Tok...
Ketukan pintu membuat konsentrasinya buyar.

"Awas kalo yang datang bukan orang penting." gerutunya sembari berjalan ke arah pintu.

Ceklek
Pintu terbuka dan menampilkan si pengetuk yang membuyarkan kosentrasi [Y/n].

Ada satu pintu yang menghubungkan kamar [Y/n] langsung dengan luar rumah, dan pintu itu hanya di ketahui oleh port mafia. Jadi [Y/n] tidak perlu menebak siapa yang datang— pasti salah satu anggota port mafia.

"Jadi ada kepentingan apa Hirotsu-san?" tanya [Y/n] to the poin.

"Kalau mencari tikus yang membuat rusuh aku sedang melakukannya."  kata [Y/n] lagi.

"Kau tidak mempersilahkan ku masuk dulu?" tanya Hirotsu, ternyata ada orang di belakang hirotsu. Orang itu Akutagawa gin.

"Ada Gin-chan juga? Kalau begitu ayo masuk, Gin-chan buatkan aku segelas susu, dan Hirotsu-san?"

"Aku bir kalengan saja."

Gin sudah sepertu maid pribadi [Y/n], tapi toh Gin tidak keberatan di suruh-suruh
[Y/n].

"Jadi dimana dia berada?" tanya Hirotsu yang sudah duduk nyaman di  sofa samping multiple monitor.

"Kalau ku beritahu nanti tikusnya kabur." kata [Y/n] yang masih berusaha fokus ke arah monitor.

"Hirotsu-san, bagaimana caranya membunuh tikus?" tanya [Y/n] tiba-tiba.

"Racun tikus mungkin?" jawab hirotsu secara gamblang.

"Tepat sekali, kita akan bertemu di persimpangan dan Hirotsu-san harus membawakanku itu." kata [Y/n].

"Bagaimana dengan pasukan?"

"Tidak perlu, menangkap tikus harus hening, pasukan hanya akan membuat tikus lari." kata [Y/n].

"Baiklah, aku akan segera mengerjakannya." kata Hirotsu, kemudian pria tua itu bangkit dari sofa.

"Hirotsu-san Sudah mau pergi?" tanya Gin yang baru muncul sembari memegang nampan yang berisi minuman.

"Iya. Gin, kau disini saja dulu." tangan Hirotsu meraih bir kalengan yang berada di ata nampan, setelah mengambil birnya, hirotsu  beringsut menjauh.

"Lalu bagaimana kabar Filly-san dan Dazai-san?" tanya Hirotsu sebelum benar-benar menginggalkan kediaman [Y/n].

"Tentu saja baik." Hirotsu mengangguk dan menutup pintu.

"Aku penasaran dengan anak mereka." kata Gin tiba-tiba.

"Hmmm, kau sudah melihatnya bukan?" Gin mengangguk.

"Tapi sudah lama sekali, sekarang dia sudah tumbuh besar."

"Tentu saja, lain kali akan ku bawa kau mengunjungi Haru. Sekarang saatnya bekerja."

.
.
.
.
.

"Jadi kau Fyodor?" jangan tanya kenapa [Y/n] bisa masuk kedalam markas mereka dengan mudah.

Lokasi mereka saat ini berada di ruang gelap, dan penuh dengan multiple monitors. Mirip seperti ruang kerja [Y/n].

[Y/n] berhasil mencuri topi Fyodor, semoga gadis itu tidak akan mati, karna sebelum sekarat Dazai memakai topi itu.

"Bagus sekali topi ini, akan ku hadiahkan ke Haru." kata [Y/n].

"Sesudah membunuhmu tentunya." lanjutnya.

Fyodor tetap tenang, dan tidak terkejut sama sekali dengan kehadiran [Y/n].

"Siapa kau? Agensi atau port mafia." tanya Fyodor.

"Kau tidak perlu tau siapa aku." kata [Y/n].

"Karna kematian sebentar lagi menjemputmu." tambahnya dalam hati.

Traaangg
Sebelum memulai aksinya [Y/n] malah menyenggol sebuah gelas. Mungkin karna keadaan ruangan itu remang-remang [Y/n] yang tidak bisa melihat jelas akhirnya menyenggol gelas itu.

"Ohhok.. Ohhok.."

Gelas itu bukan gelas biasa melainkan gelas berisi darah, amis sekali baunya, hingga [Y/n] merasa mual dan akan muntah.

"Si...all..." sebelum [Y/n] mencerna apa yang terjadi dirinya sudah memecahkan gas penidur yang berada di dalam sakunya.

Setelah itu pandangannya menggelap.

Tbc.

Hai, ff mas fyo ini emang alurnya agak lama, lama bgt malah.

Beda dari gaya nulis pili yg biasa, yg secepat cahaya/g.

Tapi filly harap kalian suka<3.

Tiba-tiba Cinta ◇ FyodorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang