Anu ini lho 😌
_______________“Ajakin jalan kek, apa kek gitu, penting dia enyah dari sini.” ujar Taeyong memohon pada sang sepupu supaya mau membawa pergi Hendery. “Kakak bayar deh,”
Tira menatap Taeyong menebak-nebak, apakah kakak sepupunya sedang bercanda atau serius dia mau membayarnya.
“Duitnya mana dulu?” ujarnya turun tangan minta bayaran secara dimuka.
Giliran Taeyong keluarin dompet, Tira asal menyerobot dompet Taeyong dan mengambil satu kartu debitnya.
“Jangan kartu itu juga dong!” protesnya hendak merebut tapi Tira duluan mengamankan kartu debit Taeyong di saku jaketnya. “Gak bakalan boros kok, suer” dua jari tanda peace ia perlihatkan sambil meringis dan dalam hati bersuara, “tapi gak janji hehehe”
Taeyong mendengus singkat. Demi keenyahan Hendery tak apalah. “Buruan gih seret dia”
“Orangnya mana dulu?”
“Noh yang tinggi kelakuan kayak bocah” ujarnya sambil menunjuk ke depan. Tira tertawa mengejek membandingkan tingkah Hendery sama Taeyong tidak ada bedanya. “Buruan ish!”
“Iya, iya, bawel amat” kakinya melangkah cepat mendekat ke mereka yang sejak tadi ribut.
Hendery meloncat kaget ketika Tira dari arah belakang menarik lengan dan menjauhkannya dari Jisoo.
“Dih, lo siapa main asal serobot” ujar Hendery menarik-narik tangannya berusaha membebaskan namun Tira tak setolol itu asal melepaskan Hendery. “Singkirin tangan lo!”
“Lo mending ikut gue aja daripada dapat hujatan”
“Mana bisa begitu”
“Bisa aja kalau gue yang maksa!” dengusnya sambil menatap galak Hendery yang sama sekali tak takut dengannya.
Hendery tetap bersikukuh melepaskan rangkulan Tira begitupun Tira pantang menyerah melepaskan Hendery. Dia susah payah menyeret pria jangkung ini terlebih perbedaan tinggi mereka yang kontras membuat Hendery dengan mudah mengelabuhinya. Dia hampir berhasil kabur tetapi dengan cekatan Tira menarik kaos belakang Hendery kemudian memaksanya masuk ke mobil, dan sebelum Hendery sempat kabur Tira mengunci mobil secara otomatis.
Tawa Jisoo tak bisa berhenti kala menyaksikan penyiksaan Hendery yang dilakukan oleh Tira, adik sepupu Taeyong. Jisoo baru mengenal perempuan itu hari ini setelah Taeyong mengenalkan mereka.
“Sepupu kamu galak”
“Bukannya kamu juga?” balas Taeyong.
“Mana pernah saya galak” suka lupa diri perempuan satu ini. Dia tidak ingat betapa tersiksanya Taeyong ketika bagian vitalnya kena tendangan mautnya.
Taeyong merinding mengingat peristiwa lampau tersebut. Jangan sampai kejadian itu keulang lagi, cukup sekali saja. “Kamu lupa?” tubuhnya menghadap Jisoo, lalu tak lama Jisoo ikut menyamping membalas tatapannya.
“Pertemuan pertama kamu berperilaku seperti perempuan barbar”
“Itu tugas” dalihnya membela diri. “By the way, apakabar si Jennie?”
Taeyong tak menjawab, dia mengalihkan. “Kedua, kamu juga berperilaku barbar. Menendang saya ditempat umu—”
“Gak bisa gitu dong. Kamu juga udah ngejebak saya disana sama Jennie!” protesnya menatap sebal Taeyong. “Lagian kamu ngapain belain Jennie. Gak usah dijawab!” selanya membentak sebelum Taeyong membuka mulut.
Sepertinya Taeyong salah bicara. Niat dia barusan ingin mengajak Jisoo flashback, iya sedikit flashback saat mereka bertemu sebagai boss dan asisstant. Bukannya flashback lancar malah emosi Jisoo terpancing.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2.1] Hello, Lee! | taesoo ft. hendery [✔]
Fanfictionfinding him 📍ugly kim series ©2019 by hippoyeaa