6

242 13 1
                                    


Semilir angin menerpa wajah gadis cantik itu. Disinilah Gita berada. Di sebuah danau yang masih terjaga kebersihannya.

Ia masih mengingat ucapan Lidya yang sangat menyakiti hatinya. Entahlah Gita merasa sesak sekali.

Gita melamun sambil menatap danau tersebut. Tak disangka ada seseorang yang menepuk bahunya membuat sang empu menoleh.

"Siapa ya?" Tanya Gita ketika melihat seorang lelaki yang menepuk bahunya tadi.

Lelaki itu duduk disamping Gita, "Gue Kenzo, lo lupa?" Tanya Kenzo sambil menatap Gita lekat.

"Sorry, gue ga inget" Ucap Gita membuat Kenzo tersenyum karena menurut Kenzo suara Gita amatlah lucu.

Kenzo tersenyum, "Gapapa santai aja, lo ngapain ke sini?" Tanya Kenzo.

"Gaboleh emang?" Tanya Gita balik.

"Lah malah nanya balik" Ucap Kenzo tetapi hanya diacuhkan oleh Gita karena mood gadis itu sedang buruk sekarang.

Kenzo mengeluarkan sesuatu dari saku celananya, "Nih buat lo" Ucap Kenzo memberi beberapa permen rasa coklat dan Vanilla.

Gita menoleh menatap Kenzo kemudian tatapannya turun ke tangan Kenzo yang terdapat beberapa permen disana. Gita menatap permen itu dengan tatapan binar membuat Kenzo menarik bibirnya membentuk senyuman tipis.

"Boleh?" Tanya Gita ragu-ragu membuat Kenzo ingin tertawa tetapi ia tahan. Suara dan wajah Gita sangatlah lucu jika ekspresinya begitu.

"Ambil aja" Ucap Kenzo dan membuat Gita langsung mengambil permen yang rasa Coklat. Ia membuka bungkus permen itu dan kemudian memakan bungkus permennya. Ga deng canda. Gita memakan permen itu dengan senyum-senyum sendiri. Entahlah moodnya sering kali berubah-ubah.

"Lo ngapain disini?" Tanya Kenzo sambil mengunyah permen yang ia makan.

"Lah suka suka gue dong" Sewot Gita

"Lah kok sewot"

"Lah kok nyolot"

"Lah kok bego"

"Lah kok oon"

"Lah gila"

"Lah stress"

"Lah bodo amat" Pasrah Kenzo membuat Gita tersenyum.

"Cie ngalah" Ucap Gita bermaksud mengejek membuat Kenzo membuang mukanya kasar.

"Lah ngambek" Ucap Gita sambil menoel-noel bahu Kenzo. Tetapi tidak Kenzo hiraukan.

"Ngambek ih" Ujar Gita lagi

"Kalo lo ngambek gue bakal cantik" Ucap Gita membuat Kenzo langsung menoleh padanya.

"Apa hubungannya goblok?" Tanya Kenzo geram membuat Gita terkekeh.

'Lucu' Batin Kenzo.

"Ga ada hahaha" ucap Gita diiringi tawanya.

"Lah ngelawak ni anak"

Gita masih tertawa sementara Kenzo memperhatikan wajah Gita setiap incinya.

Gita yang merasa diperhatikan pun memberhentikan tawanya lalu menatap Kenzo.

Gita menatap Kenzo, "Gue tau gue cantik, tapi jangan sampe segitunyalah lo ngeliatin gue" Ujar Gita dengan PD-nya membuat Kenzo membuang wajahnya kasar.

"Iya lo cantik, lo ngingetin gua sama dia" Ujar Kenzo. Gita hanya memasang muka cengonya. Membuat Kenzo tertawa.

"Komuk lo anjir" Ucap Kenzo diiringi tawanya yang membuat Gita mendegus kesal.

"Gua mau balik ah" Ucap Gita sambil berdiri. Dan mulai melangkahkan kaki tapi tangannya ditahan oleh Kenzo.

"Gua anter" ucap kenzo dan ia langsung berdiri.

"Eh ga usah gua masih ada urusan" Ucap Gita mencoba meyakinkan Kenzo.

"Gapapa gua anter aja" Ucap Kenzo tetapi Gita menggeleng.

"Ga gua pulang sendiri aja" Ucap Gita kekeh.

"Ga lo pulang gua anter aja, gua ga nerima penolakan ayo!" Ucap Kenzo dan langsung menarik Gita. Gita yang ditarik pun hanya mendengus kesal dan menyumpah serapahkan Kenzo. Masa bodo jika Kenzo mendengar umpatannya, toh malah itu lebih bagus.

"Gausah ngatain gua anjir" Ucap Kenzo sambil menaiki motornya.

"Bodo amat" Ucap Gita

"Yauda cepet naik" perintah Kenzo. Namun Gita hanya diam.

"Naik woi elah" Ucap Kenzo. Dengan berat hati Gita menaiki motor Kenzo.

Kenzo menyalakan mesin motornya dan kemudian pergi meninggalkan danau tersebut.

"Rumah lo dimana?" Tanya Kenzo.

"APAA?!" Teriak Gita karena suara Kenzo tidak jelas.

"RUMAH LO DIMANA?!" Teriak Kenzo juga.

"GUA LUPA!" Teriak Gita dan secara spontan Kenzo mengerem mendadak alhasil kepala Gita bertemu dengan helm milik Kenzo.

"ADUH SAKIT!!" Ucap Gita sambil memukul helm kenzo.

"LO KALO NGEREM BIASA AJA GAUSAH MENDADAK SAKIT KEPALA GUA!" Ucapnya lagi tapi dihiraukan oleh Kenzo.

Kenzo membuka kaca helmnya dan memutar kepalanya sampai 360 derajat.g

"Rumah lo dimana?" Tanya Kenzo.

"Hm..anu...it..uu....disana" Ucap Gita gugup pasalnya dia malas pulang kerumah yang sudah seperti neraka jahanam itu.

"Yang bener kalo ngomong itu" Ucap Kenzo.

"Udah deh gua turun sini aja, gua bisa balik sendiri" Ucap Gita dan hampir ingin turun namun ditahan oleh Kenzo.

"Eh engga engga engga, ga boleh turun"

"Gua bakal anterin lo sampe rumah"

"Yauda anterin gua ke kafe aja" Ucap Gita.

"Ngapain ke kafe? Pulang"

"Is ta-"

"Pulang ke rumah lo apa pulang ke rumah gue?!" Ancam Kenzo, Gita melotot tak percaya.

____



SAGITA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang