Pelan-pelan Aku melangkah menyusuri peron stasiun.
Menatap lalu lalang tiap-tiap jejak langkah kaki manusia.
Ada yang tergesa;berlari-lari mengejar keretanya,
Ada yang jalan santai menikmati setiap langkah menuju kepergiannya meski ada wajah pilu sedang meratap dibelakangnya.
Wajah-wajah antusias terlihat mengembang diantara mereka-mereka yang menatap bahagia kepulangan seseorang,berdiri disisian kereta menunggu turunnya seseorang.
Aku, tersenyum kecil menatap manusia-manusia itu setelah kemudian merunduk pilu menatap langkah ini.
Lalu langkahku ini? Memilih langkah yang mana?
Lalu diriku ini? Menduduki wajah yang mana?
Yang bahagia menunggu kedatangan seseorang, atau yang pilu mengantar kepergian seseorang?
Aku tak mau menjadi yang tergesa-gesa mengejar kereta. Aku bukanlah seseorang yang dinanti diluar kereta.
Aku belum menemukan tujuanku, sedang hatiku belum ingin diantar kemana-mana.
Lalu , kulanjutkan langkahku;untuk hanya sekedar menyusuri peron.
Entahlah, mungkin besok atau lusa; Aku akan menemukan tujuanku dan pergi menaiki keretaku.
Entah menjadi yang pergi atau yang akan dinanti.
-GermisdanSenja-
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Sudut Jingga Kota Jogja
RandomKatanya, setiap sudut kota jogja itu penuh romantisme Aku setuju, Sebab, dikota ini Aku berhasil menemukanmu;pada sudut jingga kota Jogja. -Gerimisdansenja-