Percayalah, Tuan

668 39 3
                                    

Celana jins, kemeja kotak-kotak, dan sepeda tua

Secangkir kopi hitam tanpa gula, dan lembayung senja

Kertas usang, pena kecil dan puluhan sajak yang kau tulis

Sederhana dalam balutan romantisme yang membahagiakan

Percayalah tuan,

Kau adalah bagian terbaik dari ceritaku

Mawar layu, tatapan sendu

Hujan malam, tangisan kelam

Goresan tinta berujung kesedihan,

Percayalah tuan,

Pergimu adalah hal paling memilukan

Lalu, kembalimu adalah sebuah wujud syukur yang tidak terbandingkan

-GerimisdanSenja-

Di Sudut Jingga Kota JogjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang