Suara laju kereta api menggema memenuhi stasiun,
Udara dingin menusuk tulang membuatku memeluk diri erat-erat
Hujan menghantarkan pergiku,
Kutatap wajahmu yang penuh ragu menatapku
Aku hanya tersenyum kecil lalu mengaitkan tanganku pada lenganmu
Kamu mengusap puncak kepalaku pelan dan ikut tersenyum, lalu menggiringku ikut duduk dikursi tunggu stasiun
Tanganmu mengeluarkan ponsel, menyambungkannya dengan earphone dan membaginya denganku.
Alunan lagu kesukaanmu terdengar lirih tak bisa memecah keramaian, meski terdengar samar tapi cukup menenangkan
You don't have to fear,
You don't have to fear,
waiting..
I'll see you soon
I'll see you soon
Matamu menatapku lekat, ada jejak kesedihan dan kepasrahan disana
Kali ini, Aku tak bisa lagi berpura-pura memasang tawa,
Kubiarkan air mata menggambarkan lara
Kau menarik nafas berat, tersenyum dan mengusap pipiku perlahan
Lalu menggenggam tanganku erat bermaksud menyalurkan hangat
How could a heart like yours?
Ever love a heart like mine?
Keretaku sudah datang,
Aku melepas genggaman tanganku darimu, melepas earphone yang masih terpasang di telinga kiriku
Melangkah perlahan menuju pintu kereta
Menatapmu dengan tatapan pilu
Tak apa jika hari ini Kau menghantarkan pergiku dengan raut wajah sendu,
Tapi esok hari,
Sambutlah datangku dengan raut wajah bahagia yang paling kunanti,
Tunggu Aku kembali;di stasiun Jogja tempatmu merelakanku pergi.
-GerimisdanSenja-
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Sudut Jingga Kota Jogja
RandomKatanya, setiap sudut kota jogja itu penuh romantisme Aku setuju, Sebab, dikota ini Aku berhasil menemukanmu;pada sudut jingga kota Jogja. -Gerimisdansenja-