[ 0:0:1 ]

158 9 2
                                    

anyeong....
apa kabar? semoga baik selalu
happy reading....

Tampak terlihat seorang wanita bersurai hitam nan cantik yang sengaja ia gerai , lirikan mata rusanya sungguh indah terbingkai menghiasi wajah tak luput hidung mungil juga bibir ranum itu seakan menampakan keindahan lukisan tuhan yang tercipta di wajah gadis remaja asli penduduk korea itu.

dilihat prasensinya melangkahkan kaki jenjang menuju kekediaman rumah yang terbilang sedarhana tetapi layak, dengan berpakaian seragam sekolah menengah pertamanya di busan lengkap bersama ransel dipundaknya, jelas tercetak ekpresi wajahnya yang bahagia dan senyuman sumringah juga manis terukir diwajahnya. Saat ia masuk kerumahnya, pandangnya berkeliar kesana kemari menelusur setiap sudut ruang disana.

Arah maniknya yang terus bekerja melihat bagian rumahnya secara ditael untuk mencari orang- orang yang sangat berharga di hidupnya itu-- orang tuanya. Mulutnya ini gatal ingin memberi tau pada mereka bahwa kedatangannya untuk memberi kabar atau berita bahagia bahwa dirinya dapat rank terbaik di kelas dan menjadi salah satu siswa yang mendapat bantuan atau lebih betulnya ialah beisiswa untuk sekolah menengah atas ke seoul, bukankah ini adalah sebuah hal baik! dan sekolah di seoul...

Apa lagi sekolah itu sekolah yang tersohor setelah sekolah sopa dan has dikalangan banyak orang, siapa pun tidak bisa menolaknya kalau di beri kemampuan kesana.ini adalah keinginannya yang telah lama diimpikan gadis bermarga park ini sejak dulu bahkan sampai sekarang.

Saat langkahnya semakin dalam dan memasuki penuh tempatnya berteduh itu, dirinya masi mencari keberadaan orang yang ia cari, tunggu--
ia sekarang melihat sosok yang ia cari ya... itu appa nya, tepat sang appa berdiri di depan kamarnya seulas senyum pun terbingakai sempurna tatkala menemukan sang appa. tapi--
dalam seperkian hitungan detik senyum itu sirna seiring arah manik bambi itu menelusuri bagian lain yang membuatnya bertanya atau err-
Sedikit seram?

'ada apa dengan appa?' tanya batinnya.

pertanyaan itu tiba-tiba muncul di benak gadis remaja itu saat melihatnya pertama kali.

wanita remaja itu bertanya pada dirinya sendiri, dengan raut wajah tak dapat diartikan sama sekali langkahnya yang kian mendekat dan manik bambi wanita park itu lebih tertarik melihat benda tajam berwarna selfer yang bahkan kini warnanya berubah merah yang entah sebab apa, atau appanya habis memasak? Apa iya...
Tunggu--
Appanya bahkan tidak pernah memasak. Dan ia tau betul lelaki yang lebih berumur darinya ini tidak bisa memasak bahkan enggan berkutat didapur.
Setidaknya dari info eommanya appa ceroboh dalam segala apapun tentang dapur.

"Apa yang appa lakukan?"tanyanya penasaran, yang entah apa sedang dilakukan appanya.

"A-a appa--"ucapnya tergantung.

•×•×•

[ prologe ]

Kini terlihat lelaki berkemeja kotak kotak itu membelakangi dua orang sang pemilik rumah yang ia pijaki, dibalik tubuhnya ia menyeringai sambil menghisap batang rokoknya, manis sekali isapan itu~
Hingga manisnya membuat candu sang empu.

▫FOR LISA▫ [] Tahap Revisi []Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang