[ 0:0:7 ]

58 3 0
                                    

anyeong haseo?
apa kabar? semoga sehat selalu.

btw happy reading ♡♡

tak terasa sudah hampir dua bulan ia sekolah di seoul, tak terasa ya...

seperti biasa lisa bangun pagi pagi untuk sekedar bersiap siap diri untuk berangkat kesekolah,
tidak lama ia akan membuat sarapan simpel untuk kesekolah dan jangan lupa bekal iya lisa memang sering membawa bekal katanya si makanan rumah lebih sehat.

tepat pukul 06.40 ia berangkat dengan sepeda ponix berwarna cream, ia mengayuh sepeda itu hingga sampai ke sekolah.

sampai.

setelah memarkirkan sepedanya ketempat parkir yang disediakan, ia langsung bergegas masuk gedung luas itu school higt comunite, lisa terasa gembira entahlah pokoknya moodnya bagus hehe.

tak henti hentinya ia mengumbar senyum lebarnya dibibir tebalnya. ada yang membalas senyum ada juga yang melirik sinis ada juga yang histeris kek setan.

saking manisnya kali ya senyumnya kkkk....

tapi ngomong-ngomong kalau kalian mau tau lisa tuh cuman punya lia seorang temannya di sekolah sebesar itu ya begitulah... setidaknya ada yang mau.

setelah sampai kelas, ia tak melihat sesosok teman bermarga kimnya lia bisa ditebak lia pasti belum datang atau mungkin masih tidur di asaramanya entahlah.

setelah meletakkan tas bermerek hitamnya ke meja ia langsung duduk dikursi menatap luar jendela yang menghadap lapangan sekolahnya yang biasa untuk olahraga ataupun pertandingan lomba seperti lomba basket contohnya.

entah ada apa tiba tiba petir menyambar, membuat lisa terkejut dalam diam. sungguh kalau lia yang mendengar lisa yakin temannya itu akan menjerit atau bahkan pingasan ditempat memang mengagetkan sih.

sepertinya beberapa bulan tinggal di seoul lisa jadi jarang tidur malam bahkan baru menjelang 4 subuh baru ia tertidur. yang pasti ia sering bermimpi eommanya oh ralat tapi suara eommanya lah sering mendatanginya saat tidur maka dari itulah ia jadi takut tertidur apabila malam hari, ia tak mengerti sebenarnya tapi tetap saja dampaknya ia jadi punya insomnia.

" appa bukan pembunuh..."

pasti kata kata itu yang sering terdengar di mimpinya. saat ia ingin menyahut ia malah terbangun dengan keringat yang bercucuran.
untunglah tak menganggu kesehatannya dan juga sekolahnya.

tak sengaja maniknya bergulir menatap lelaki yang sedang bermain basket di lapangan sekolah, dari jauh si sepertinya tampan entah kalau dari dekat.

" keren..." ucapnya tanpa sadar saat namja itu memasukkan bola berwarna orange dengan garis hitam itu ke ring dengan gaya yang luar biasa.

puk.

"siapa yang keren hm!??" ujarnya membuat lisa kaget sampai memegang jantungnya loh.

"lia..." ucapnya bernafas lega.
dan sang empu hanya tersenyum jail dan menatap orang yang sekiranya dibilang keren oleh lisa si teman pintarnya ini.

▫FOR LISA▫ [] Tahap Revisi []Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang