[ 0:16 ]

20 4 0
                                    

Anyeong....
Apa kabar? Semoga sehat selalu ya😊

Happy reading!

Makasih yang mau ngasih vote atau komennya😁
Semoga terhibur ya semua!!

♡♡☆♡♡

Terlepas dari penat yang tengah membelenggu, Lisa kini akhirnya ia bisa bernafas lega dan sesekali berdecak akan hasil usahanya sambil duduk dilantai yang sesekali menyapu bulir keringat di pelipisnya bahkan hingga lehernya, oh ralat kalau boleh jujur seluruh tubuhnya penuh peluh.

Ia baru saja beberes apartemen nya yang dirasa lumayan luas, kenapa Lisa baru menyadarinya sekarang? Baru begini ia sadar sungguh telat bukan.

Ternyata cuti beberes  seperti ini cukup menyenangkan pikir Lisa karena apapun beban maupun kesedihannya, teralih dengan semua kesibukannya dan rasa lelahnya yang pada akhirnya membuatnya lupa sejenak.

Tak lama ia istirahat kerongkongannya minta air,
Memang tak dipungkiri panas memang telah menguasai suhu tubuhnya kalau Lisa tanah mungkin akan kekeringan bahkan tandus.

Namun bunyi bel mengalihkan pergerakan tujuan awalnya mengambil air.

Ting! Tong!

Ting! Tong!

Lisa mendesah pelan, entah siapa yang membuatnya harus berputar posisi dan, menganggu istirahatnya.

Ia bergegas memakai sendal berbulu bertema, kelinci itu kekakinya dan mulai menghampiri pintu apartemenya, guna mengecek sang empu kalau dirasa ia kenal maka Lisa bukakan pintunya.

" mino..." gumam Lisa saat yang ia tangkap di layar interkom apartemenya ia lantas membukakan pintu tersebut untuk sang tamu.

Lain cerita dengan minho atau yang sering di sapa mino itu agak gugup walau ia pun kesini tak sendiri namun, tetap saja dirinya akan berkunjung ke- rumah orang yang berani memporak porandakan hatinya.

Namun apa yang ia pikir Lisa gadis sederhana yang mungkin tinggal di rumah pribadi? Atau bahkan flat? rupa-rupanya praduganya salah bahkan Lisa tinggal di kawasan apartemen yang mewah yang mana biasanya terdapat orang kalangan atas, maupun pembisnis yang akan tinggal di sini.

Ia merapikan bajunya yang sebenarnya tidak berantakan entah alasan apa dan kenapa, namun ia tetap melakukanya. Ia menatap layar interkom itu dan tersenyum cerah sambil melambai seakan itu adalah wajah Lisa langsung.

Tak lama pintu dibuka yang disambut sang tuan rumah siapa lagi kalau iya Lisa.

Mino agak terpaku dengan penampilan sang tuan rumah, Lisa memakai hoodie pink beserta celana jeans pendek sepaha lalu dengan rambut di gulung menampilkan leher jenjang seutuhnya dan ya, wajah bersinar yang penuh peluh kenapa Lisa sangat tambah cantik dan---

" kak mino?" ucapnya agak sedikit kaget beserta wajah capeknya sehabis beberes saja.

Mino mengangguk, " dengan Lia juga--
Tapi ia ke supermarket dulu " sahut mino.

Lisa mengangguk paham, " mari masuk, maaf aku agak bau " ucap Lisa agak kecewa, pasalnya mereka bertandang tak tepat padahal ia belum mandi bahkan meminum air seteguk setelah berkencan dengan alat kebersihan.

Mino menatap Lisa " apa yang kau lakukan? " tanyanya penasaran.

" aku habis beberes rumah, tapi sudah selesai " jawab Lisa sambil menuntun mino ke sofanya.

▫FOR LISA▫ [] Tahap Revisi []Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang