Lembar baru tanda bermula
Kehidupan lama tak ubah ukiran bata
Hendak mengikis kenangan lama
Namun mata masih kian membara.Andaikan alat pemahat tak pernah ada
Bataku hanyalah lumut semata
Andaikan kau tak pernah ada
Kemana lagi hendak mengembara?Dulu kita bersama melihat badai menerjang
Menatap air sungai yang mengalir tenang
Kini kau biarkan gerimis perih ini menggenang
Rasanya bagai menggenggam pasir yang kemudian hilang.Semuanya tak ubah memutar waktu
Kembali saat aku belum bertemu denganmu
Aku masih bata baru yang rapuh
Diam tak bergeming saat waktu perlahan mengikisku.Tidak, semuanya tidak sama lagi
Bata itu masih diam menunggu sepi
Tak ubahnya saat ini
Menunggu mencari sang pengganti
Yang takkan pernah kutemui.Alat pahat itu mengukir sejarah
Membuat ukiran baru yang lebih dari sekedar mega-mega.Aku bata berlumut
Tak lagi ada bata rapuh yang lembut
Waktu membuatku kalut
Hingga duka datang berkabut.Lumut itu ibarat engkau
Tak pernah kuizinkan menyatu
Namun tetap lengket seiring waktu
Meski waktu jugalah yang membebaskanmu
Dari jerit beban akan hidupku.Mungkin dirimu yang menumpang singgah
Namun hatiku juga ikutan sumringah
Mendapat teman hidup yang tidak pernah lelah
Meski bata ini kerap kali ingin menyerah.Sekalipun waktu memintamu pulang
Aku takkan pernah bisa untuk mengulang.Meskipun dirimu sudah tertidur dilain pangku
Aku tetaplah bata berlumut dirimu.Meski tetes hujan pembentuk sejarah kita
Mengikisku lenyapkan asa.Aku takkan pernah lupa
Bagaimana pengukir sejarah dengan lumut sebagai pengabadinya.***
Abstrak lagi, kali ini malah lumut ama batu, auk dah. Aku lelah.
Tapi ini happy loh, gak suram kek yang kemaren maren.
Aku serius, menurutku ini memang happy. si Aku gak terpuruk, gak suram, dia bangkit meski sang lumut pengukir sejarah dipanggil tuhan. Itu berarti meskipun lumut itu sudah mati, tak bernyawa. Bekas hijau dari sang lumut tetap menempel di batu, tidak akan hilang dan tidak akan terlupa.
Sebenarnya lebih dari itu, aku pengen jelaskan maksudnya, tapi? Yasudahlah, terserah yang baca mau nangkapnya gimana.
Dipublish ulang 9-04-21
Puisi dibuat tahun 2019 Oktober
KAMU SEDANG MEMBACA
A Silence Mind
PoetrySebuah prosa, yang sekedar kata. Lamunanku hanya tentang dua hal ; hal yang selalu kupikirkan dan hal yang tidak semestinya kulamunkan. Angan-angan yang panjang hanya membuat seseorang mengais harapan semu. Tapi nyatanya memanjangkan angan sama den...