Harusnya aku tak usah berbalik untuk sekedar memastikan
Harusnya kupaksakan detak itu teredam rasa tak karuan
Harusnya hanya aku saja yang tenggelam dalam tekanan perasaan
Harusnya kita tak usah pernah saling bertatapan.Bukan tentang cinta pandang pertama
Bukan tentang pasangan yang jauh terpisah
Bukan tentang tragedi cinta yang penuh duka lara
Apalagi cinta yang terpisah karena tak lagi ada rasa saling percaya.Semuanya lebih dari itu, ini tentang rasa yang tak pernah terpaut, namun dalam satu batasan kasat mata yang siapapun mampu menyentuhnya. Kutemukan segenap gejolak asing di permukaannya, kutemukan segenap jiwa pada tegak kokohnya, meski aku tak tau di dalamnya ada apa. Mungkin bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Seluruh waktu terhenti tiba-tiba, kenop itu menjadi pusat hidupku, menyuruh seluruh tenaga ini melakukan segala tugasnya. Menuntaskan perasaan cinta yang harusnya tak pernah ada.
Cintaku, di ambang pintu. Dalam satu tarikan, dalam satu tatapan, di kesempatan yang telah ditentukan. Pengorbanan itu selesai sudah, karena kau sudah kutemukan.
26-12-19
KAMU SEDANG MEMBACA
A Silence Mind
PoetrySebuah prosa, yang sekedar kata. Lamunanku hanya tentang dua hal ; hal yang selalu kupikirkan dan hal yang tidak semestinya kulamunkan. Angan-angan yang panjang hanya membuat seseorang mengais harapan semu. Tapi nyatanya memanjangkan angan sama den...