4

30 2 0
                                    

Plak..!

Selly sangat terkejut karena pipi yang dia kenai bukan pipi Vasya melainkan pipi mulus Dava. Kini wajah Selly berubah menjadi takut sekaligus pucat. Selly langsung berjalan maju mendekati Dava dan tangan Selly terjulur berniat mengusap pipi Dava yang barusan dia tampar. Namun segera Dava tepis.

"Aishh" keluh Selly saat tangannya ditepis begitu oleh Dava.

"Sakit?" sewot Dava

Selly hanya berani diam dan menunduk tidak berani menatap Dava yang sekarang menatapnya dengan tatapan yang sangat horor.

"Pergi" usir Dava pada Selly

Selly hanya mencibir dibelakang tidak berani langsung marah marah didepan Dava. Kini Selly hanya mengikuti perintah Dava.

Didepan kelas XII IPS 2 hanya meninggalkan dua insan yang sedang bertatapan. Yang terdengar sebagai back song antara tatapan mereka berdua adalah bisikan bisikan siswi siswi yang berlalu lalang. Diantara keduanya tidak ada yang berniat untuk memutuskan kontak mata mereka.
Saat sedang asyik-asyiknya pandang pandangan tiba tiba Dava merasakan ada yang menepuk bahunya dari belakang.

"Oi babangku" ucap Devan lebay.

Vano dan Alvero serempak menoyor kepala Devan karena merasa sebal dengan kelakuan yang seperti bocah.

"Lu kok tolol sih" bisik Vano pada Devan.

"Iya orang masih ada orang pacaran kok malah Lo ributin. Goblok lu. Temen apaan lu. Emang nya lu nggak seneng kalo misal Abang itu udah mau ngerasain kembalinya CINTA? ha?" tanya Alvero selirih mungkin namun dengan penekanan. Dava tidak dapat mendengar apa yang dikatakan Alvero barusan. Vasya yang merasa terasingkan memilih masuk kelas daripada harus menonton perdebatan unfaedah.

Devan yang menyadari kepergian Vasya dan juga sekarang Dava sudah tidak ada diantara mereka berarti tandanya Dava sudah lebih dulu pergi ke kantin. Nah..Devan memanfaatkan suasana ini untuk mengelabui teman temannya.

"Eh bentar bentar" ucap Devan sambil memohon agar teman teman nya berhenti menjual dan menoyor kepala Devan.

"Kalian nggak sadar?" tanya Devan dengan wajah yang dibuat buat serius.

"Apa?" sahut Alvero dan Vano bersamaan.

"Kalian sadar nggak kalo kedua mempelai udah ninggalin kita disini. Kalian sih pake main jitak-jitakkan, kepala gue lagi korbannya" ucap Devan merajuk.

Alvero dan Vano saling pandang. Saat keduanya kembali menatap kearah Devan berdiri, namun kini mereka sudah tidak mendapati keberadaan Devan. Saat mereka melihat ke koridor ternyata Devan sedang berlari terbirit-birit.

"Oh la...kamvret tu anak" Vano nampaknya sangat geram karena sudah ditipu oleh Devan.

"Oi anaknya pak Ray..! Awas aja Lo..ntar pulang sekolah gue cium Lo" ancam Alvero dengan suara toa nya.

Cewek cewek yang berlalu lalang tampaknya bergidik ngeri. Sekarang image maco yang selama ini dimiliki oleh Alvero luntur untuk sementara dimata cewek cewek tadi. Sekarang yang Alvero dapat adalah cibiran cibiran yang sangat membuatnya malu.

" Ih ternyata dia homo ya" ucap salah satu cewek tadi.

"Iya, gue kira dia waras" sahut yang lain.

"Ih gue jadi jijik. Selama ini gue muji-muji dia" sesal salah satu diantara mereka.

Itulah cibiran cibiran yang Alvero dengar. Alvero sangat malu sekali. Dan sangat marah semua ini adalah ulah dari soib nya. Devan.

"Maap ya istri istri Alvero ganteng. Tadi Gue cuman keceplosan kok, padahal kan gue mau ciumnya tuh kalian kok beneran" ucap pada segerombolan cewek cewek yang tadi mencibir Alvero. Sekarang segerombol cewek yang sebelum merasa jjijik pada Alvero sekarang malah pada melting hadehh. Bisaae tuh si Alvero.

"Ye malah songong nih anak" Vano menoyor kepala Alvero.

Kini mereka berlari mengejar Devan yang mungkin sekarang sudah sampai di kantin.

Davasya

Sekarang Vasya sedang asyik asyiknya di dalam kelas melakukan sesuatu yang sangat tidak mungkin. Ditengah lamunannya Vasya teringat dengan ucapan Dava yang belakangan ini terngiang ngising dikepalanya.

"Urusan Lo jadi urusan gue"

Vasya masih mendalami artinya apa. Karena Vasya sangat penasaran. Vasya mencoba sekuat tenaga agar tidak kelewat baper. Takutnya nanti Vasya baper dan disangka ge-er dan apabila Vasya kalo Dava nyaau tanggungjawab ya gapapa. Lah kalo Dava nya ninggalin Vasya gitu aja gimana?

Buk...

Suara seseorang menabrak meja membuyarkan lamunan Vasya. Saat menengok ke sumber suara ternyata Fina sudah terjatuh dilantai sambil meringis kesakitan dan memegang betisnya. Vasya yang panik langsung berlari ke arah dimana Fina jatuh.

"Fin Lo gapapakan?"

"Enggak papa kok sya"

"Apa yang buat lo lari kek gini?"

"Dava....kesini sya"

"Lah ngapain Lo pake lari larian segala"

"Dia natapnya horor"

"Yaelah orang kek dia kok ditakutin paling sama sama makan nasi"

Vasya membantu Fina berdiri dan duduk di kursi nya. Tiba tiba para siswi sekelas maupun kelas sebelah berteriak histeris. Vasya sudah menebak apa sebab mereka menjerit jerit, kalau bukan lewatnya Dava. Alah paling cuman lewat.

Namun lain halnya yang terjadi ternyata Dava tidak hanya lewat tapi mampir alias berhenti dan masuk kekelasnya sebentar.

Semua siswa auto histeris melihat Dava. Apa sih kelebihan Dava? Sampai segitu nya.

"Ravasya" ucap Dava sambil mengedarkan pandangannya ke seisi kelas.

Vasya sangat malas berurusan dengan orang sok peduli dengannya ini. Lah....malas sekali rasanya. Namun entah dorongan dari mana Vasya bangun dari duduknya. Dia mengangkat dagunya tinggi tinggi. Tangannya dilipat di bawah dada sakan akan Vasya itu menantang Dava.

"Apa?" tanya Vasya tidak selow.

"Pulang sekolah" jawab Dava singkat.

"Ngapain?" Vasya sangat emosi..ada ya orang yang memberi penjelasan namun setengah setengah. Sebal sekali. Memang nya ada kuota untuk bicara...memangnya bicara saja bayar ya?...etss saat pertanyaan itu melintas di otak Vasya. Vasya langsung meninstropeksi dirinya sendiri. Vasya sadar kalau misal dirinya juga seperti itu irit bicara.

"Gue tunggu di parkiran" jawaban Dava membuat Vasya melongo saat ini. Seisi langsung histeris...

DaVasya

.vote komen ditunggu kakak;)
Kalau ada salah ditolongin dong:v

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kay♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang