Kibum mengambil duduk di kursi biasanya, didepan Donghae yang sedang memakan sarapan. Donghae hanya melirik sekilas tanpa berkomentar. Sepertinya hyungnya masih kesal soal kemarin. Kibum masa bodoh, meskipun itu memang salahnya. Heechul harusnya menegur Kibum bukan Donghae.
"Selamat pagi." Siwon muncul dengan pakaian kerjanya. Dia duduk disebelah Donghae, mengambil roti dan mengolesinya dengan selai kacang. Kopi sudah siap di depannya.
"Appa belum sembuh, hyung?" tanya Donghae.
"Sudah baikan. Jangan khawatir, appa baik-baik saja." Siwon selesai mengolesi rotinya. "Kibum, kau pulang larut malam beberapa hari ini?"
Diam-diam Donghae tersenyum mendengar pertanyaan itu. Dia berharap Siwon tahu apa yang dilakukan Kibum diluar. Bekerja sebagai pelayan café, menggantikan Kyuhyun.
"Aku mengambil les." jawab Kibum kalem.
Senyum Donghae lenyap saat Siwon mengangguk dan tidak lagi bertanya.
"Kau tidak curiga, Siwon hyung?" tanya Donghae. Kibum sudah bernafsu ingin melempar Donghae dengan pisaunya.
Siwon menatap Donghae dengan alis terangkat. "Wae? Itu bagus untuk Kibum. Dia sudah kelas tiga. Meskipun jenius, dia tetap harus belajar juga."
Dalam hati Kibum puas dengan nalar Siwon yang tidak menaruh curiga kepadanya. Sedangkan Donghae sudah lebih dulu menjatuhkan rotinya. Tidak lagi bernafsu.
"Iya, kalau dia benar ikut les, bagaimana kalau hal lain? Kau tidak curiga, dia bergaul dengan Zou Mi, lho."
Siwon tertawa. "Donghae, jangan menilai Zou Mi buruk. Dia anak yang baik. Aku yakin Zou Mi juga bisa lulus dengan nilai bagus."
Donghae sudah menyerah. Dia tidak ingin sok pintar dengan memancing kecurigaan Siwon. Dan memilih segera berangkat ke kampus, beralasan Eunhyuk sudah meneleponnya untuk segera pergi dari meja makan.
Kibum ikut berpamitan pergi kemudian. Sekolah sudah dimulai. Liburan sudah berakhir. Siwon semakin khawatir. Sampai sekarang belum ada kabar dari Leeteuk perihal ijin tuan Kim. Kyuhyun sendiri menolak saat Siwon memberinya kunci apartemen yang lebih layak dan jelas sangat bagus untuk ditempati Kyuhyun. Siwon sedikit kecewa dengan itu, tapi mau bagaimana lagi dia tidak mungkin memaksa atau Kyuhyun akan mencurigai niatnya.
Sarapan Siwon hari itu tidak tersentuh, begitu juga dengan kopi paginya. Dia lebih banyak melamun dan memikirkan Kyuhyun dibanding hal lain. Sangat berbeda dari Siwon sebelumnya.
0o0o0o0o0
Changmin memarkir motor. Melepas helm, Kyuhyun turun dari belakang.
"Pagi!"
Mereka menoleh dan melihat Zou Mi yang bergerak menghampiri Kyuhyun dan merangkul bahunya. "Aaa rindu sekali denganmu, Kyunie~! Kau terlihat lebih kurus? Kau sakit, eoh?"
Kyuhyun menggeleng. Tersenyum memperlihatkan giginya. "Kau tidak bersama Kibum hyung?"
Zou Mi mengangkat bahu acuh.
Mereka berjalan dengan Zou Mi yang tetap merangkul Kyuhyun. Mengajak anak itu bicara tentang apa saja. Changmin di sebelahnya lebih banyak diam. Mereka berpisah dengan Zou Mi yang berbeda lantai.
"Huh, sunbae aneh itu tidak waras." komentar Changmin selepas Zou Mi pergi.
"Kau selalu bicara seperti itu Changmin." sahut Kyuhyun.
"Memang begitu."
Changmin memperlambat jalannya saat mereka hampir sampai dikelasnya. Dia melihat seseorang berdiri di pintu kelas Kyuhyun. Orang yang membuatnya kesal tahun-tahun belakangan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Live
FanfictionKyuhyun pernah bahagia. Meski itu hanya sesaat. Tanpa tahu kenapa semua berubah seperti di neraka. Dia percaya untuk bersabar, sekalipun dirinya hancur perlahan dari dalam.