Leeteuk turun dari mobil. Memasuki restauran yang langsung di sambut oleh seorang pelayan wanita yang memang sudah menunggunya. Dia diantar ke lantai dua. Meja reservasi dalam ruang tertutup. Pelayan itu pergi setelah menunjukkan pintu ruangan tuan Choi berada.
Menghela nafas, Leetuk membuka pintu. Tuan Choi sudah duduk menunggu. Tersenyum kecil menyambut Leeteuk dan mempersilahkannya duduk.
Leeteuk memandang ruangan tersebut. Satu sisi adalah dinding kaca yang langsung tembus ke pemandangan di luar. Restauran mahal, decak Leeteuk dalam hati.
Dua orang pelayan masuk, menyajikan wine untuk Leeteuk dan tuan Choi. Namun Leetuk tidak berniat menyentuhnya selepas pelayan-pelayan itu pergi. Dia hanya menatap lurus tuan Choi yang tiba-tiba menghubunginya untuk bertemu. Ada sesuatu yang ingin dibicarakan oleh pebisnis dan pemilik yayasan ini.
"Tuan Choi, saya tidak punya banyak waktu, bisa kita segera mulai saja?" kata Leeteuk melihat tuan Choi tidak menyentuh minumannya juga.
Lelaki baya itu mengangguk. Leeteuk bisa melihat bahwa lelaki itu terlihat tidak baik.
"Ini tentang Kyuhyun. Kudengar kau menanganinya selama ini. Bisakah kau menceritakan semuanya?"
Leeteuk berkernyit. "Dan apa pentingnya itu untuk anda?" Leeteuk tidak lupa bahwa lelaki inilah salah satu sumber penderitaan Kyuhyun. Anak 8 tahun yang harus menjadi donor. Itu illegal. Leeteuk yakin jika tuan Choi bisa melakukan apa saja dengan uangnya. Tapi mengambil ginjal dari seorang anak?
"Ketiga putraku pulang dengan keadaan tidak baik semalam. Mereka menyebut tentang Kyuhyun yang hilang dan Kibum dipukuli oleh seorang teman Kyuhyun. Aku harus mendengar apa masalahnya dan bisa memutuskan dengan baik perkara ini."
Leeteuk mengangkat alis. Tidak sangka lelaki baya ini masih bisa berkata seperti itu. Apa dia sedang berpura-pura tidak tahu dan menunjukkan arogansinya seperti kebanyakan orang kaya lain?. Sungguh, Leeteuk jadi muak dengan pertemuan ini. "Tuan Choi, jangan bilang anda masih tidak paham. Katakan saja apa yang ingin dikatakan. Aku tidak berhak ikut campur, tapi Kyuhyun seorang diri menghadapi masalahnya. Tidak ada satu orang pun dari keluarga yang bisa mendukung atau membelanya. Kenyataannya adalah ayahnya sendiri menjual ginjalnya kepada anda."
Tuan Choi menunduk. Meremas tangan dibawah meja. Merasa terukul telak.
"Apa yang bisa kulakukan tuan Choi? Saya hanya orang luar yang melihat dan mendengar. Saya berada disana untuk memperbaiki mental Kyuhyun bukan masuk lebih dalam kehidupan pribadinya. Tapi tanpa melakukan hal itu saya tidak tahu apa yang bisa saya lakukan untuknya." Leeteuk menggeser gelas wine didepannya sedikit menjauh dan meletakkan tangannya disana, mencondongkan diri ke sisi meja. Menatap tuan Choi dalam-dalam. "Maukah anda menebus kesalahan anda?"
Tuan Choi mengangkat kepala menatap Leeteuk.
"Tidak mudah menjadi Kyuhyun. Dia rusak saat aku menemukannya. Dia berusaha keras mempertahankan kewarasannya untuk melanjutkan hidup. Entah apa harapannya sampai dia berusaha sekeras itu. Saya harus bisa sedikit demi sedikit membantunya menyelesaikan masalah. Bisakah saya mengawalinya dari anda? Tebus dosa anda."
"Apa maksudmu?"
"Serahkan dirimu ke polisi."
Tuan Choi terkejut oleh tuntutan Leeteuk. Matanya menatap Leeteuk dengan lebar. Sejenak Leeteuk menikmati ekspresi itu, meski diam-diam dia meremas jemarinya sendiri. Kemudian dia terkekeh kecil, memundurkan diri kembali. "Tentu saja tidak, tuan Choi. Jika anda masuk penjara, maka tuan Kim juga akan masuk ke tempat yang sama. Kyuhyun tidak akan suka dengan itu." Leeteuk menggeleng. Menoleh ke dinding kaca sekaligus jendela dan pintu menuju balkon. Dia menatap jauh. "Aku hanya ingin segera menemukannya dan melindunginya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Live
FanfictionKyuhyun pernah bahagia. Meski itu hanya sesaat. Tanpa tahu kenapa semua berubah seperti di neraka. Dia percaya untuk bersabar, sekalipun dirinya hancur perlahan dari dalam.