6

20 5 4
                                    

Haiiii☄
Up lagi nihh😳
Maaf ya kalo ceritanya kurang seru,soalnya baru belajar😳

JANGANN LUPAAA YAKK!!! VOTEE APALAGI KOMEN. BEUH TAMBAH CAKEP KALO DI SHARE! MAKASIH BANGET DAH POKOKNYA.

Oh iya,jangan lupa bahagia😋

I hope you like this chapter😍

Selamat membacaaaa☄

ENJOYYYYYYYYYY⭐

***

Jam 6 sore Ranesha baru tiba di rumahnya. Ia cepat bersih bersih,karena sudah tidak tahan dengan keringatnya.
Setelah selesai bersih bersih,Ranesha duduk sebentar. Tiba tiba pintu kamarnya diketuk.

"Ran,makan dulu." Teriak kakaknya
"Iyaa." Ranesha  bergegas keluar kamar untuk makan bersama keluarganya.

"Gimana sekolahnya?" Tanya Ibu
"Ya gak gimana gimana sih bu,gitu aja." Jawab Ranesha
"Iya gitu aja,gak ada peningkatan kan?" Celetuk kakaknya. Ranesha hanya mengidikkan bahunya tidak peduli.
"Sudah sudah,makan saja dulu." Kata Ibu.

Setelah makan,Ranesha langsung masuk kamar. Pasti sekarang ada panggilan video dari teman temannya. Dan ternyata benar! Ada 2 panggilan tak terjawab. Baru saja Ranesha akan mematikan ponsel,ponselnya bergetar lagi tanda ada panggilan masuk. Ia langsung mengangkat telponnya.

"Ehh Ranesha." Sapa Gwen

"Oyy." Jawab Ranesha

"Udah sampe rumah Shaa?" Tanya Irena

"Yaudahlahh,ini dimanaa liat dongg."

Irena mendengus sebal,ia hanya basa basi. Tapi malah dijawab dengan jutek oleh Ranesha. Naira dan Gwen terkekeh geli melihat Irena yang kesal karena Ranesha.

"Ranesha bentar lagi pasti koneksinya lambat. Kita hitung yaa." Ledek Gwen

Mendengar ledekan itu,Ranesha mendengus sebal. Ia selalu menjadi bahan ejekan temannya kalau sudah sampai rumah.

"Sialan lo!" Jawab Ranesha

"Ayok gais hitung sama sama." Ajak Gwen

"1." Kata Irena
"2." Celetuk Naira
"3."

Dan benar saja apa yang dikatakan temannya itu. Ranesha sedang mencari sinyal di rumahnya. Padahal di rumahnya sudah dipasang Wi-Fi.

Teman temannya tertawa terbahak bahak,melihat ekspresi Ranesha.

"Eh Shaa,gue bilang juga apa. Baru aja kelar ngomong. Udah gak mendukung sinyal lo." Ledek Gwen

"Wah parah yaa,gue punya teman kayak kalian. Rese semua." Kata Ranesha

"Gak papa rese didepan orangnya kok. Kalo dibelakang,itu namanya bukan kita kita. Iya gak cuy?" Kata Naira

"Yoi." Jawab Gwen dan Irena serempak.

Karena sinyal sudah tidak memungkinkan. Ranesha memutuskan panggilannya. Biarkan saja ketiga temannya akan berbicara apapun. Toh sudah biasa.

Fanatik SatriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang