CHAPTER 3

221 12 6
                                    

DAVANO POV
Gue sama sahabat gue Arga, Andi, Zefron, dan Tara pun pergi ke kantin dan duduk ditempat yang biasa kita tempati.

"Dav"
"Dava"
"Woyyy Davanooooo" panggil Arga yang dari tadi manggil gue tapi gue cuekin karna gue lagi ngeliatin cewe yang duduk berhadapan tapi disebrang gue yaitu Meyra.

AUTHOR POV
"Meyy lo sadar ga tuh dari tadi si kak Davano ngeliatin lo terus" Ucap ebina yang duduk disampin Meyra.

"Apaansi yauda gua gapeduli" kata Meyra sambil nunduk yang disaat itu Davano mendengar ucapan Meyra yang jutek begitu.

Gabiasa, biasanya semua cewe baper kalo gua liatin padahal ga sengaja liat tapi kok bisa si meyra itu cuek banget. Emang beda ni cewe ~batin Davano

Kenapa bisa beda? Karna Davano adalah cowo yang dari dulu ga pernah yang namanya pacaran, karna tidak ada cewe yang pernah buat dia nyaman dan sayang. Dia pernah suka kpd seorang cewe waktu SMP tapi itu tidak bertahan lama setelah dia melihat cewe itu berpacaran dengan cowo lain. Dan itu membuat Davano tidak pernah tertarik lagi dengan masalah percintaan.

••••••••••••••••••••

Bel pulang berbunyi yang membuat semua anak mencar untuk pulang.
MPLS disekolah ini hanya dilakukan sehari karena setelah itu akan langsung berhadapan dengan buku pelajaran.

"Mey gua duluan ya sama faniya" tanya Ebin sambil jalan menuju mobilnya.

*yah sendiri deh guee..* gumam Meyra pelan yang ternyata terdengar seseorang yang sedari tadi memperhatikan meyra di lobby sekolah

"Ayo cepet pulang bareng gue aja"

"Gaada penolakan cepet masuk"

Suara laki-laki membuat meyra kaget dan sangat kaget karna ternyata itu adalah...
Davano...

"em...mmm gausa kak gue sendiri aja" ucap meyra sedikit gugup karna takut.

"masuk aja" ucap Davano sambil menarik tangan Meyra untuk masuk kedalam mobil.

Meyra pun masuk karna tangannya sudah ditarik oleh Davano duluan.

Didalam mobil Hanya ada keheningan dan lantunan musik dari radio dimobil Davano.
Namun pandangan meyra yang tadinya mengarah ke jendela langsung menengok ke arah tangannya, karna Davano secara tiba-tiba memegang tangan indah meyra dan memegangnya dengan erat.

deg deg deg, hati meyra berdegup sangat kencang karna bingung apa yang telah dilakukan Davano.
Meyra mencoba untuk melepaskan tangannya dari pegangan Davano namun Davano menahannya

"jangan dilepas atau gue turunin disini" kata Davano dengan datar yang tentunya itu hanya bercanda karna ia tidak mau Meyra melepas tangannya. ancaman itu membuat meyra takut sekaligus membuat muka meyra memerah malu.

"Rumah lo dimana mey?" tanya Davano memecahkan keheningan.

"Pondok beringin blok A No 6 kak" jawab meyra. (ini ngasal ya gais author kaga tau rumahnya mau dimana wkwk)

"Oiya kakak tau darimana nama gue?" tanya meyra bingung.

"Kan gue dengerin lo perkenalan diri pas tadi" jawab Davano dan meyra hanya membuat mulut berbentuk 'O'

Akhirnya mereka pun sampai didepan rumah Meyra.

"Makasih ya kak" ucap Meyra sambil memberikan senyumannya.

"Jangan sering-sering senyum ke orang lain ya. senyumnya ke gue aja. yauda gue pulang, assalamualaikum" Kata Davano dengan senyum tipis dibibirnya.

Meyra pun masuk kedalam rumah sambil mengoceh "eh sianjir pake senyum gt kan ganteng bgt pengen gua tampol euy e gadeng gadeng kesian" ocehan Meyra terdengar oleh kaka nya yang daritadi duduk disofa sambil memakai jaket hitam dan sepatu.

"aduu si adek uda ada pacar ihiiyy" ledek Verdi

"apa si lu kak, eh mau kemana lo kak?" tanya Meyra sambil memasang muka cemberut.

"Gue mau ke cafenya temen gue dulu, jadi lo sendiri ya dirumah, mama sm papa pergi ke luar kota juga jadi kalo ada apa-apa telpon gua aja oke dek sayangg"

"iyaiyaa jangan lama ya bang" minta meyra karna agak takut sendirian kl dirumah

"iyaa mey assalamualaikum abang berangkat"

"waalaikumsalam" meyra pun naik keatas menuju kamarnya untuk beristirahat.

Saat Meyra ingin menutup matanya untuk tidur, tiba-tiba handphone nya berbunyi karna ada seseorang yang menelepon. Meyra pun langsung mengangkat telepon itu.

"halo assalamualaikum meyra"

"iya waalaikumsalam, ini siapa?" tanya Meyra bingung setelah mendengar suara bass lelaki ditelepon.

Ini Chapter 3 nyaa tolong divote sm komen yayayayayaya okeyyyyy karna kalo gaada yg vote sm komen gataude lanjutin apa ngga hehe..
thankss

break the iceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang