CHAPTER 5

190 7 4
                                    

> Di UKS
Meyra terbaring lemas usai pingsan dikantin tadi dan digendong davano menuju UKS.
Sekarang ada Davano yang sedang duduk disamping ranjang yang ditempati Meyra, Davano menatap Meyra dengen serius sambil menunggu Meyra bangun. Ia tak tahu mengapa jika melihat Meyra hidupnya terasa menjadi lebih nyaman dan tenang.

"awww" Meyra tersadar dan langsung bangun untuk duduk walau kepalanya pusing.

"Loh kaka kenapa ada disini?" Tanya Meyra bingung karna ada Davano yang sedang duduk disampingnya sambil melihat ke Meyra.

"kenapa? gasuka?" Jawab Davano dengan Jutek.

Meyra hanya menunduk mendengar jawaban Davano.

"yaudah gue balik" Kata Davano sembari berdiri dari ranjang yang ia duduki tadi.

"ehh tunggu kak.." Ucap Meyra sambil menahan tangan Davano.

Davano hanya mengangkat alisnya. sebenarnya dalam hati Davano ada rasa senang yang muncul karna melihat Meyra yang bersikap seperti itu. eh iya gak ya??

"M..makasihh kak" Kata Meyra menatap Davano.

"iya samasama" Jawab Davano singkat.

"kakak mending balik aja, ntar ketinggalan pelajaran loh" Ucap Meyra.

"ya emang gue mau balik" Jawab Davano datar lalu pergi ke kelas meninggalkan Meyra.

jutek bener, kadang baik kadang dingin ngeselin bgt dah ~batin Meyra.

Setelah merasa keadaannya membaik, Meyra keluar menuju kelasnya untuk melanjutkan pelajarannya.

••••••••••••••••••••

Bel pulang berbunyi dan semua siswa siswi berjalan keluar kelas untuk pulang termasuk Ebina dan Faniya. Namun tidak dengan Meyra dan beberapa siswi lainnya.

Tingggg..

notifikasi itu membuat Meyra mengambil hp nya untuk mengecek siapa yang mengechat nya.

KAK VERDIIII send a massage

kak verdiiii
Meyra lo pulang sendiri ya pake angkutan umum, soalnya kakak gabisa jemput hehe sorry cantik hati-hati ya☺️

Iyaaa ka verrr

Meyra hanya menghela nafas karna ia harus pulang sendiri.

Meyra pergi ke toilet untuk mencuci tangannya lalu setelah itu ia keluar untuk menuju lobby. Baru beberapa langkah yang Meyra ambil, Tiba-tiba ada 2  perempuan menghampiri Meyra dengan Tangan yang memegang botol tidak bertutup bermerek 'frui**ea'.

Salah satu dari 2 perempuan itu menyiram Meyra dengan minuman manis yang ia bawa. Membuat baju bersihnya Meyra menjadi basah dan dingin.

"apa apaansi kak, tiba-tiba nyiram gue kaya gini!" Ketus Meyra, tentu saja dia ketus seperti itu karna dengan tiba-tiba dia disiram oleh Kakak kelas yang terkenal dengan pakaian ketat dan makeup tebalnya itu.

"HAHA sukurin tu aer manis, siapa suruh ganjen sama Davano" Ucap perempuan yang menyiram Meyra tadi, yang bernama Rena.

"iya uda ganjen genit lagi idih banget" Saut teman Rena yaitu Widya.

"gue ga ganjen ataupun genit ya ke Kak Davano! lagi juga apa hubungannya sama kalian" Balas Meyra sedikit menahan emosinya.

"wowowoww berani banget lo sama kakak kelas! gausah sok-sokan berani deh adek kelas" Ucap Widya sambil menunjuk muka Meyra. Rena dan Widya adalah siswi kelas 12, kelas mereka berada disebelah kelas Davano maka dari itu, itu adalah kesempatan yang bagus untuk Rena yang sudah menyukai Davano dari kelas 10 namun Davano hanya pura-pura tidak tahu, karna kepribadian dan sikap Rena yang ganjen dan egois itu membuatnya sangat risih.

"terus itu hak kakak gitu buat ngelabrak gue, sama sama manusia juga kok, buat apa takut kalo kakak kelasnya yang salah!" Kata Meyra dengan nada yang sudah naik lebih tinggi dari sebelumnya.

Mendengar perkataan Meyra, Rena tak bisa menahan emosinya dan langsung mengangkat kakinya untuk menendang perut Meyra, tapi...
kakinya ditahan oleh seorang cowo berbadan tinggi, siapa lagi kalo bukan Davano.

"jangan mentang-mentang lo jago bela diri terus lo gunain buat nyelakain orang yang gak bersalah!" Ucap Davano membuat Rena dan Widya membelalak kaget karna Davano telah melihat perbuatan aslinya.

"e..ehh Davano..., tadi gue cuman--" Perkataan basi Rena terpotong oleh Davano

"ikut gue" Kata Davano sambil menarik tangan Meyra.

"kakak bawa gue kemana?" Tanya Meyra bingung karna Davano membawanya ke tempat yang lumayan asing. ya lumayan, karna Meyra merasa pernah melihat ruangan ini namun lupa kapan itu terjadi.

"Masuk abistu ganti baju lo. cepet" Suruh Davano dan memberi Meyra kaos hitam miliknya yang ia bawa dari rumah tapi tidak terpakai.

Meyra langsung memasuki ruangan tersebut dan ditembok sebelah kanan tertulis tulisan 'perempuan' yang ternyata itu adalah ruang khusus ganti pakaian. Memang tidak banyak orang yang kesitu karna rata-rata murid mengganti bajunya di Toilet.

Tidak lama Meyra mengganti bajunya yang membuat ia terlihat semakin kecil karna ukuran kaosnya yang terbilang besar diperempuan. Saat keluar dari ruangan itu Meyra celingak celinguk mencari Davano yang tidak ada depannya. dan Ternyata Davano ada disebelah ruangan tersebut. Meyra menghampiri Davano yang sedang memainkan handphonenya.

"Kak—" Perkataan meyra terpotong oleh Davano yang langsung menarik tangannya menuju ke parkiran sekolah.

"ayo naik" Ucap Davano

Meyra hanya menuruti perkataan Davano.
Namun sebelum naik ia terdiam. Ia sedang memikirkan caranya untuk naik ke motor ninja Merah tinggi milik Davano itu sedangkan ia memakai rok. Karna biasanya Davano memakai mobil dan itu tidak memerlukan cara yang susah untuk naik. Tapi sekarang Davano memakai motornya.

Ini gimana caranya gua naik ya? -batin Meyra.

Davano mengerti mengapa Meyra terdiam melihat motornya.

"Pegang pundak gua aja" Kata Davano

Meyra pun langsung menaiki motor ninja Davano dengan memegang pundak Davano. Saat sudah naik ke motor Davano, Meyra bingung lagi, kemana tangannya akan berpegangan? masa iya ke perut kotak-kotak Davano? yakalii..

Meyra pun mendaratkan tangannya ke pundak Davano untuk berpegangan. Tapi ia dibuat bingung lagi dan lagi, kenapa Davano belum juga menjalankan motornya??

"gue bukan tukang ojek. Masa lo pegangan ke pundak?" Ucap Davano yang membuat meyra semakin bingung.

"terus kemana dong kak?" Tanya Meyra polos.  Polos beneran kok dia.

Tanpa berbicara apa-apa, Davano langsung menarik tangan Meyra untuk berpegangan dengan melingkari perut kotak-kotak alias sixpacknya Davano.

Meyra hanya bisa merasakan jantungnya yang berdetak sangat kencang.

aduh, jantung gua kok malah marathon
-batin Meyra.

Tak lama diperjalanan Meyra pun sampai di depan rumahnya.

"Makasihh kak. Oiya bajunya kakak gue cuci dulu ya ntar gue kasih ke kaka disekolah" Ucap Meyra dan dijawab oleh Davano dengan anggukan.

Meyra pun jalan menuju pintu rumah dan tanpa sadar ada Davano yang mengikutinya menuju pintu rumah.

Meyra berbalik badan untuk mengecek bahwa Davano sudah pulang, tapi ia malah melihat Davano berada tepat dibelakangnya.

"loh kakak ga pulang?" Tanya meyra bingung.

"gue mau mampir. ga boleh? ngusir?" Jawab Davano dengan muka datar.

haloww susah update cepet dr kmrn..
di vote sama di komen yayayaya jangan lupa ntar kl gaada yg vote sm komen galanjut soalnya hohoh.
thankss

break the iceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang