Chapter 5
***
Sebab, hidup terlalu singkat
Untuk membiarkan
Orang lain menentukan
Apa yang membuat kita bahagia***
Saat pulang sekolah tiba, seperti biasa Raka dan Vega pulang bersama.
Sesampainya dirumah, setelah mengucapkan salam Vega langsung menuju kamarnya. Membersihkan diri, kemudian ia berbaring diatas kasur dan memainkan ponselnya.
Ia melihat ada begitu banyak pesan grup yang masuk. Vega heran, tak biasanya mereka seribut ini di grup smp nya. Sebenarnya Vega tak ingin bergabung didalamnya karena kebanyakan dari mereka hanya membicarakan hal-hal yang tidak penting saja, contohnya bergosip ria, membicarakan orang atau bahkan sampai menghinanya.
Memang dalam grup itu mereka sengaja tidak memasukkan guru-guru agar mereka lebih leluasa.
Melihat banyaknya pesan yang masuk, Vega penasaran siapa yang menjadi bahan gosipan mereka kali ini.
Meskipun malas, Vega tetap membukanya.
GRUP SMP PELITA
Mia:
"Hi guys.. Kok sepi sih? hehe.."Bima:
"Mungkin mereka gak dapet orang buat di bully"Sandra:
"Gue punya kok 😌"Mia:
"oh ya? Kali ini siapa San? "Sandra:
"Lo pada inget gak, si Vega?"Mirna:
"inget lah, si plagiat itu kan? Haha.."Sandra:
"Yups.. Udah lama juga ya dia gak ada kabar. Gue penasaran deh, apa sekarang dia masih suka plagiatin orang gak ya? :))"Mia:
"Hahaha, parah ya tuh cewek. Bisa-bisanya dia plagiatin Chaca pas event kemarin!! "Mirna:
"Iya tuh, pinter juga ya dia cari cara. Sampai dapet juara 1 dia guyss!!! "Sandra:
"Hahaha juara 1 hasil palgiat aja bangga, cih!! "Chaca:
"Mungkin dia butuh banget penghargaan kali ya? "Arya:
"Eh, lo lo pada ini gak ada kerjaan lain apa selain ngomongin orang?"Sandra:
"Eh, semua yang kita omongin itu fakta kali. Biasa aja!"Arya:
"Untuk kalian semua, kalo gak tau yang sebenarnya gak usah sok-soan nge judge orang!"Rio:
"Betul tuh Ar, mending lo pada nyapu deh sana, daripada nge-gosip mulu. Gak guna tau gak?!"Mia:
"Wah... Sepertinya lo udah dihasut ya sama si Vega?hahaha"Arya:
"haha, yang ada lo tuh yang udah kehasut sama si Chaca, kita itu membela yang benar bukan di hasut!"Cukup. Vega tak tak sanggup untuk melanjutkannya lagi.
Luka lama itu. Luka lama yang telah Vega kubur sedalam-dalamnya kini telah muncul kembali kepermukaan. Sesak, begitulah yang dirasakan Vega saat ini. Bagaimana bisa teman smp nya dulu masih dapat mengingat kejadian itu? Kejadian terpahit yang pernah dirasakan Vega selama bersekolah.
Vega tak dapat menahan gejolak hatinya saat ini. Mengapa semua orang ingin dia mundur dari hobi dan cita-cita yang sangat ia impikan dari dulu. Bahkan, ayahnya sendiri tak merestui cita-citanya itu dan sekarang teman-temannya juga menganggap dia sebagai plagiat. Vega tak mengerti mengapa ia di cap sebagai plagiat, bagi Vega, semua yang ia perlombakan dalam event dulu adalah murni hasil karyanya sendiri. Namun yang membuat dia bertanya-tanya, mengapa teman Smpnya men-cap dia sebagai seorang plagiat?.