"Et astagfirullah kok malah senyum si, cuci lagi tuh, Gi. Beberapa jam lagi sekolah juga," omel Xiumin.
Seulgi yang hampir ketawa itu ngangguk dan ngebilas semua gelasnya sebelum dia tidur buat sekolah.
•••
Bel pulang sekolah berbunyi, tanda tanda irene dan suho pergi dari sekolah buat ketemu jimin.
Irene yang terlihat buru buru pengen keluar kelas ngebuat jiminnya Xiumin,teman sebangkunya, heran, "Ren, Kok lu gercep banget? Mau nemuin mantan Seulgi itu?" tanyanya sambil ngerapihin tasnya.
Jiminnya Xiumin ini udah tau tentang masalah Seulgi dari Irene sejak tadi pagi sekolah. Jadi dia gak kaget ngeliatnya buru buru kek gitu.
"I-iya Ji," jawab Irene sambil nentengin tasnya.
"Emang harus buru buru banget rene? kan—"
Kata kata jimin terhenti setelah Irene tiba tiba megang pundak nya, "Ini biar masalah seulgi cepet selesai aja, ji, "
"E-eh? Iya iya," angguk Jimin dengan muka polosnya
"Sekarang gua cabut dulu, Okay? Byee!" kata Irene berjalan cepet setelah ngasih teman sebangkunya dua kali tepukan pelan di pipi.
Setelah Irene keluar, dia udah ngeliat tiga laki laki ganteng, menurut siswi-siswi sekolah Samantion, diseberang kelasnya.
Tanpa basa-basi irene langsung narik ketua osis sekolah itu, "Ayo, Ho, gece,"
Suho lebarin matanya saat liat kelakuan Irene yang tiba tiba,"Ee-eh bentar dulu ren gua mau ketemu N dulu,"
Irene berdecih,"Udah besok aja,"
"Eeh yailah, Ren" ucap Suho malas,"Cing, Nan, bilang ke N suruh kerumah gua nanti malem,"
"Yoo," jawab Xiumin dan Lay serentak.
"Cepetan, agh," kata Irene menarik lengan baju Suho lebih kuat lagi.
"Eeh Rene gausah narik napa," ujar Suho menahan tarikan Irene sambil berjalan,"Nanti gua juga bakal anterin, "
Irene lepas tarikannya itu dengan mendorong Suho, "Apasi gak jelas lu, najis,"
"Lah, kok lu yang baper," tambah Suho tertawa kecil.
Xiumin dan Lay cuma ngeliat mereka berdua bercanda kayak orang pacaran di lorong. Padahal Suho yang baru aja putus sama Chorong ngerasa kayak gak pernah pacaran sama dia. Mereka bedua yakin pasti karena Irene, Suho jadi lupa tentang Chorong.
"Mereka kapan kasih tau kalo mereka tuh sayang si, Cing? Kesel gua liatnya," kata Xiumin berdecak kesel.
Lay pas denger itu langsung ngelirik tajem ke temannya itu,"Lu juga ngaca kocak kapan lu mau nembak Jiera,"
Tiba tiba tabokan kena kepala Lay,"Aduh, kok gua ditabok si, Min? Sakit anj,"
"Lu duluan bego yang tiba tiba bawa bawa itu," jawab Xiumin ketus.
"Et, anying," gumam Lay kesal, "Gua kan cuma ngasih tau fakta,"
Meskipun Lay bergumam tapi Xiumin denger itu jelas banget di telingannya dan ngebuat dia pengen nabok temen sebayanya itu lagi. Sebelum tabokannya nyampe di kepala Lay lagi, tiba tiba gebetan Xiumin itu keluar dari kelasnya. Dia ngeliat mereka bedua dengan heran.
"E-eh Ji," sapa Xiumin yang tadinya pengen nabok diganti jadi ngerangkul Lay dengan kuat.
"Eh Nan, Lay," sapa balik dari Jimin, "Gua kira dah pada balik,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Us | Exovelvet
FanfictionSMA Negeri Samantion Dari kelas 12 ; ada suho, irene, xiumin, dan lay. Dari kelas 11 ; ada baekhyun, chen, chanyeol, seulgi, wendy, d.o, kai, dan sehun. Dari kelas 10 ; ada joy, dan yeri. Mereka semua itu temen dari kecil dulu atau bisa dibilang sah...