Suara dentuman musik yang sangat keras merupakan hal yang wajar dalam sebuah diskotik. Manusia yang otak dan hatinya telah tertutup pasti berkumpul disana, berjoget-joget seperti orang gila yang hidup dalam dunianya sendiri dan merasa bebas serta bahagia dalam situasi seperti itu.
Tiga orang wanita berpakaian dewasa yang sangat sexy duduk di sebuah meja bar, siapapun yang melihat mereka tidak akan menyadari jika mereka bertiga adalah gadis-gadis kecil yang bahkan belum menginjak kepala dua.
"Woohooooo, sumpah DJ nya malem ini ganteng banget woyy!!" Teriak seulgi yang terpesona melihat disjoki yang baru memasuki mimbarnya. "Gue rela deh One Night Stand sama dia" Kata joy dengan tampang nakalnya. "Gila ya lo, dasar jalang!" Saut Irene sambil meminum alcoholnya. Mereka bertiga pun hanya tertawa bahagia dan menghilangkan segala masalah yang menghampirinya.
Tanpa sadar waktu telah menunjukkan pukul 03.00 dini hari. Manusia yang sedari tadi memenuhi club ini mulai berkurang satu persatu, termasuk 3 gadis nakal yang sudah benar-benar mabuk ini.
Berjalan sempoyongan keluar dari Bar sambil meracau yang tidak-tidak. Beruntunglah karena supir-supir pribadi mereka sudah berkumpul di depan Bar dan siap mengantar gadis-gadis nakal yang ternyata seorang tuan putri yang kaya raya pulang ke rumahnya
"Dadaah!" Kata irene yang sudah mabuk berat kepada seulgi dan joy setelah memasuki mobilnya.
"Seungwan-ah.. aku merindukanmu, sangat sangat merindukanmu.. Ayo bertemu lagi di perpustakaan! Nanti akan menciummu hahahaha" Racau irene didalam mobilnya sambil tertawa tak jelas. Supir pribadi yang telah mengabdi kepada keluarga Irene selama bertahun-tahun pun sudah tidak merasa aneh pada kehidupan majikannya yang seperti ini, dia hanya diam tanpa menghiraukan Irene.
****
"Engghhh.." Erang Irene dengan mata yang masih terpejam. "Aahhh, Jam berapa inii?!" katanya dengan parau sambil mencari-cari ponsel pintarnya. "Jam 9, aku kesiangan"
"Persetan dengan sekolah! Lebih baik aku tidur lagi" Ujar Irene sambil membuang ponselnya dan kembali memejamkan matanya.
Namun tak lama ia membuka kedua matanya 100%, rasa kantuknya tiba-tiba hilang seketika setelah seseorang mampir di kepalanya. Wendy
"Aku harus pergi sekolah! Pesetan dengan tidur" ujarnya yang kini merubah kata-kata yang baru saja ia ucapkan beberapa menit lalu, memang plin-plan.
Butuh waktu satu jam agar Irene siap dengan penampilan termaksimalnya, dan jam 10 dia sampai di sekolahnya. Berjalan dengan angkuh tanpa rasa takut, jelas karna bukan hal yang sulit untuk membuat sekolah ini jadi miliknya secara pribadi.
"Sekalian aja kesininya nanti udah sekolah bubar!" Kata joy yang ketika irene sampai. "Hehe, emang lo gak telat?" tanya Irene sambil menyimpan tasnya. "Nggak lah, kayak gatau mami gue aja orangnya gimana kalo urusan sekolah" Jawab joy dengan tampang kesalnya. "Kalo nggak inget wendy gue juga nggak akan masuk. Ngantuk banget sebenernya ini mata, andai gue bisa kayak ini anak yang bisa tidur dimana aja" Kata Irene yang melihat seulgi tertidur pulas sambil menelungkupkan kepalanya di meja.
"Tidur di depan toko juga bisa" Ejek Joy kepada seulgi yang tertidur pulas sehingga tak mendengar Irene dan Joy yang meledeknya.
"Yaudah gue pergi dulu ya!" Pamit Irene kepada joy. "Woy baru juga sampe, udah mau pergi lagi" "Urgent nih! mau ngecharge haha" jawab Irene yang di selingi dengan tawanya, Joy hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Irene.
Irene berjalan ke kelas wendy namun saat sampai disana ternyata wendy tidak ada di kelasnya. Mungkin di perpus, fikir irene. Tapi sayang, Irene tak menemukan kehadirannya sama sekali disana. Dengan gusar Irene mencari wendy kesetiap penjuru sekolah, namun tetap tak menemukannya dimanapun.
Tapi bukan Bae Joohyun jika akan menyerah dengan mudah seperti itu. Irene berjalan dengan cepat menaiki anak-anak tangga yang akan membawanya ke rooftop sekolahnya.
"GOTCHA!" Teriak Irene di dalam hati ketika melihat kesayangnya tengah berdiri di dinding pembatas sambil memandang kedepan.
Angin yang berhembus menerbangkan rambut-rambut wendy yang ia biarkan terurai. Sampai-sampai wangi parfume kesukaan Irene tercium jelas di inderanya.
Irene pun mendekati wendy dan berusaha tidak mengeluarkan suara sedikitpun. Setelah sampai tepat di belakang wendy dengan lembut Irene menelusupkan kedua lengannya diantara lengan wendy.
Memeluk wendy adalah hobinya, apalagi memeluknya dari belakang seperti ini. Sungguh sangat candu bagi si cantik Bae Joohyun.
Wendy yang sedikit tersentak karna terkejut tiba-tiba seseorang memeluknya, namun beberapa saat ia mampu kembali normal setelah menyadari bahwa itu pasti dia, Irene.
"Aku benar-benar mengantuk karna aku hanya tidur beberapa jam" Kata Irene yang berkeluh kesah di balik punggung wendy.
Lagi-lagi wendy hanya diam dan tak menghiraukan ucapanya, Irene yang merasa sedikti kesal lalu dengan cekatan membalikkan tubuh wendy menghadap kepadanya.
"Tatap aku.." Titah Irene dengan nada penuh perintah. Karna waktu tidurnya yang kurang membuat mood Irene sangat buruk hari ini, di tambah wendy yang tak pernah menghiraukannya sama sekali.
Wendy tak mendengarkan Irene dan hanya menatap kesisi lain. "Seungwan-ah.. tolong" Pinta Irene dengan lirih. Wendy pun hanya mengela nafasnya dan mengikuti kemauan Irene untuk menatapnya.
Akhirnya mereka saling menatap, memandang satu sama lain dan Irene menyelami bola mata hitam wendy yang semakin hari semakin indah.
"Kenapa kau bisa semenawan ini wendy?" Bisik Irene sambil mendekatkan wajahnya secara perlahan. Wendy yang menyadari gerak-gerik Irene yang berniat menciumnnya segera memalingkan wajahnya dari irene.
"Oh ayolah.. Sedikit saja, aku lelah karna mencarimu kemana-mana tadi" Kata Irene sambil mengusap pipi wendy lembut.
Namun sebuah kejadian langka terjadi, untuk pertama kalinya wendy memegang talapak tangan Irene yang ada di pipinya dengan lembut. Menggenggamnya dengan erat, membuat Irene tersenyum bahagia dan meski terkejut setengah mati dengan respond wendy.
Tapi tak lama Wendy menurunkan tangan Irene yang ada di pipinya membuat senyum bahagia Irene memudar. "Irene-ssi.. Jika kau lelah maka berhentilah mencariku"
Katanya dengan pelan tapi menusuk jantung hati Irene yang paling dalam. Wendy beranjak dari tempatnya, berjalan semakin menjauh dan meniggalkan Irene yang masih sibuk dengan fikiranya.
Jika luka ini berdarah mungkin baju seragam Irene akan berubah menjadi merah karna pasti darah segar terus mengalir dari lukanya yang teramat parah oleh sebuah kalimat yang untuk pertama kalinya terucap dari mulut seorang Shon Seungwan untuk Bae Joohyun yang mencintainya setengah mati.
Sungguh, luka terbesar yang kita dapatkan adalah dari orang yang kita cintai...
****
/Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Nerd
FanfictionKau berada di dekatku, tapi aku tak mampu menjangkaumu. Apa mungkin lenganku terlalu pendek? atau mungkin kau yang terlalu tingggi untuk ku gapai? Betapa membingungkannya sikapmu. Kau hanya diam dan menerima apa yang ku beri. Tak menolak, tapi tak...