#3 The Door

840 108 7
                                    


Hinata membuka pintu geser yang terbuat dari kaca untuk menikmati angin malam di balkon kamarnya. Cuaca malam ini sangat cerah, cahaya kecil bintang di langit malam seolah menjadi penghibur bagi hati yang resah menantikan sesuatu yang sepertinya tidak mungkin terjadi.

"Gue banget" gumam Hinata duduk di kursi ayunannya sambil menikmati keripik kentang dan teh hangat.

"Kenapa juga sampe ngelakuin hal-hal bodoh kayak tadi" kata Hinata lemah menyandarkan kepalanya di sandaran kursi mengingat tingkahnya yang lebih mirip ulat bulu.

"Gatel!" sambungnya untuk memberikan komentar pada dirinya sendiri.

"Kak..." Hinata mendengar suara seorang gadis yang lebih muda darinya berjalan mendekatinya dan ikut duduk di sampingnya.

"Yo, Hanabi" kata Hinata sambil menyodorkan keripik yang disambut bahagia oleh Hanabi.

"Ada apa?" lanjut Hinata memandang heran kepada adiknya yang tidak biasanya mengunjunginya saat jam-jam seperti ini. Biasanya jam segini Hanabi sibuk belajar di kamarnya, sementara Hinata sibuk melakukan hal yang tidak penting. Bergosip bersama Sakura dkk, misalnya.

"Tidak ada apa-apa" jawab Hanabi singkat sambil menyingkirkan beberapa helaian rambutnya yang menutupi wajahnya.

"Pasti mau cerita sesuatu kan?" tanya Hinata menyenggol bahu adiknya.

"Ah, ini tentang Kak Gaara"

'Tuh kan, gue bilang juga apa' batin Hinata mencibir.

"Nah, cowok berambut merah idolamu itu kenapa lagi?" tanya Hinata bosan.

"Hanabi mutusin untuk nggak ngarep lagi sama Kak Gaara" jawab Hanabi santai.

"Heh? Kenapa gitu?" Hinata heran, kemarin-kemarin Hanabi selalu ngomongin tentang Gaara yang cakeplah, unyulah, manislah, atau apalah gitu yang menujukkan kalo si Hanabi ini ngebet banget sama Gaara. Tapi sekarang?

"Hanabi udah punya cowok, Kak" lanjut Hanabi meminum teh hangat Hinata.

"Eeeehhhh? Udah punya cowok?" Hinata jelas kalah pamor. Hanabi yang masih kelas 1 SMP aja udah punya pacar. Sedangkan dia? Punya gebetan aja baru beberapa hari yang lalu. Itu juga masih nggak jelas. Kenal aja nggak -,-

"Ih, santai aja kali Kak. Namanya juga cewek, wajarlah punya cowok, yang aneh itu kalo cewek udah dewasa tapi belum pernah pacaran" Hanabi memandang Kakaknya yang masih shock dengan pernyataannya barusan. Meskipun Hanabi tidak membicarakan dirinya tapi Hinata sangat peka kalo masalah ginian. Istilah kerennya, baper. Jelas aja Hinata tersinggung.

"Hehehe. Iya juga sih. Cowoknya anak mana? Liat fotonya dong..." Hinata penasaran.

"Nih.." Hanabi mengeluarkan iPhone-nya yang menampilkan foto seorang anak laki-laki yang seumuran dengannya.

"Ehhhhh? Ini kan Konohamaru? Tetangganya Naruto yang kemaren dia bawa ke rumah pas bikin tugas kelompok..."

"Emang Konohamaru. Kalo dilihat-lihat cakep juga sih" Hanabi memasukkan iPhonenya ke dalam saku baju tidurnya.

Hinata menelan paksa ludahnya. Tiba-tiba saja ia mendapatkan ide cemerlang tapi ia agak sedikit malu untuk menanyakannya pada adiknya yang ternyata lebih senior darinya dalam urusan cowok.

"Nee, nee, Hanabi..." panggil Hinata pelan.

"Hm...?"

"Gimana caranya kamu bisa dapetin si Konohamaru ini?" tanya Hinata pada Hanabi dengan maksud agar ia bisa menggunakan 'cara cepat dapet cowok' ala Hanabi.

AdiksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang