#7 Bazaar

753 104 13
                                    

Hari yang lain kini menyambangi dunia ini. Hari dimana mata ini selalu mencarimu dan hati ini selalu menanti getaran gelombang elektromagnetik saat kau berlalu, meski hanya sekedar berlalu. Mungkin akunya aja yang lebay atau mungkin kamu sudah ke dukun terdekat untuk ngirim ilmu hitam ke hati ini. Ahhh, entahlah. Sehari saja tak bertemu, hati ini sudah rindu kenceng maksimalsampe ngalahin kencengnya badai Patricia. Ah, andai kau tahu, wahai andalan guweh yang disana.

"Ishh, baca apaan sih?" tanya Hinata membuka kotak bekal makan siangnya.

"Jijay banget tau gak!" sahut Ino sambil memandang jijay ke orang jijay yang membaca bacaan jijay. Pokoknya jijay.

"Blog gak jelas nih, mana pake foto gue segala" kata Gaara memperlihatkan layar iPhonenya kepada teman-temannya.

"Fans kamu, Beb?" tanya Shion dengan muka gak suka. Gak suka banget pokoknya.

"Hehe, iya. Udah biasa sih kayak gini" kata Gaara sambil mengeliminasi sosis bentuk gurita di kotak bento Hinata.

"Kamu yakin ini bukan homo? Isshh, nama panggilan kamu tuh 'Beby Gaaracuu'. Ini apaan nih, andalan guweh. Pasti yang bikin homo nih" cerocos Sakura menghakimi.

"Ya sambungin aja lagi, 'Beby Gaaracu andalan guweh'" Matsuri menengahi cari aman.

"Pokoknya kamu jangan sampe mau digodain homo. Cewek-cewek di kelas XI.3 masih pada gadis, ngapain kamu ngelirik homo?" tanya Shion manyun.

"Ah, makin ngawur aja sih kalian. Mending kalian jadi presenter acara gosip aja deh. Hobinya gede-gedein masalah, kompor banget" lanjut Gaara meraih potongan ayam di piring Shion.

"Beby Gaaracu andalan guweh, pokoknya kamu gak boleh punya pacar. Mau itu cowok atau cewek, kita gak bakalan biarin. Ngerti?" Hinata mengancam pake sumpit depan muka unyunya Beby Gaaracu andalan guweh. Gila, makin panjang aja namanya.

"Terus temen kalian yang paling cakep ini kudu hidup gimana? Nikah sama guling dan anaknya bantal, gitu?" tanya Gaara gak terima dan kali ini doi nyambar brokoli di kotak bento Sakura.

"Eh, eh. Aku punya cerita nih..." sahut Hinata gak mau denger kisah cinta Gaara, guling dan bantal.

"Apaan?" sahut yang lain bersamaan, gak termasuk Gaara pastinya.

"Tentang adiks Sasuke" kata Hinata dengan nada sepelan mungkin. Takut ada yang denger cyin.

"Ah, dia mulu. Kamu gak bosen apa ngomongin adiks mulu" kata Ino geleng-geleng dugem.

"Kenapa? Dia ganti dp lagi? dp-nya cakep? Atau dia bikin status alay lagi?" tanya Shion bosan. Sekedar info nih gengs, akhir-akhir ini tuh adiks Sasuke labil banget. Status terakhirnya tuh bikin cewe-cewek di dunia ini baper sampe meleleh dan bikin belepotan, *eh. Statusnya sih simpel aja, cuma sekedar kalimat "Pengen jalan sama pacar tapi eh lupa, ternyata gak punya pacar". Kalo kisah asmaranya adiks Sasuke adalah sebuah makalah, maka di bagian penutup bagian kesimpulan, kisah asmara adiks Sasuke tuh masih "kosong". You know, kosong? Iya, gak ada yang ngisi. Bahasa pembelaannya sih single dan bahasa gak enaknya 'jomblo'.

"Kemaren aku pulang bareng dia pake bus" lanjut Hinata kalem.

"Adiks Sasuke?" Tanya Shion memastikan. Hinata ngangguk.

"Sama kamu?" Sakura pun ingin memastikan. Hinata bikin pose OK pake jari. Ngerti kan pose ini? Jaman kita alay sering selfie pake gaya beginian kok. Familiar yaaa,

"Pake Bus?" Ino menahan sendok nasi yang akan berlabuh di mulutnya. Hinata senyum ganjen.

"Berdua?" tanya Gaara.

AdiksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang